12. Tetangga°°

388 53 8
                                    

Sejak hari itu Dokja dan Cale mulai dekat untuk merawat Sung Seok Hwang.

Suami mereka juga sering merawat kebun Cale bersama , mereka akan berbagi hasil penen untuk imbalan nya.

"Seok Hwa masih tidur , untung saja semalam tidak rewel"

"Dia merasa nyaman dan kenyang sudah pasti dia akan tertidur pulas"

"Ngomong ngomong Cale -ssi , kapan kamu bertemu suamimu"

"Aku memungutnya di halaman rumahku"

Dokja menatap Cale tidak percaya , mana ada orang setampan itu di pungut di halaman rumah nya.

"Aku serius.. "

Kebetulan Regis dan Jinwoo baru tiba setelah merawat kebun sejak pagi.

"Sir Regis apa benar kamu di pungut di halaman rumah Cale -ssi saat kalian bertemu..?"

Regis tertawa dengan pertanyaan yang Dokja lontarkan padanya.

"Jadi istri ku.. , kamu memungut ku di halam rumahmu.."

Regis duduk di samping Cale dan menyadarkan kepalanya di pahanya.

"Aku kan memang memungut mu di halaman rumah..? jadi apa yang salah..?"

Wajah tabah Cale membuat Dokja geleng geleng kepala.

"Cale -ssi jadi kita sama , aku memungut istriku di dalam Gate"

"Jadi kalian juga berasal dari dunia lain"

"Seperti yang pernah ku katakan"

"Dokja -ssi kamu juga di pungut ya"

Dokja yang di goda oleh Cale memandang sengit pada suaminya yang tersenyum polos seolah olah tidak mengatakan apapun tentang memungutnya.

"Kalian membuatku terasingkan , apa hanya aku yang berasal dari dunia ini sejak awal"

Cale membelai surai perak suaminya yang kini terlihat suram karena di abaikan.

"Ini duniaku yang sekarang"

Bisikan lembut dari Cale membuat Regis merasa nyaman . Dia dengan santainya memeluk pinggang ramping Cale dan membenamkan kepalanya dengan sangat nyaman.

Cale memerah karena tingkah Regis yang tidak melihat tempat. Dokja yang melihat itu hanya mencibir sebari menarik suaminya untuk duduk di sampingnya.

Suasana ruang tamu rumah Cale menjadi sunyi , namun kenyamanan yang mereka rasakan dari suasana tenang ini tidak berlangsung lama.

"Oek...oek.."

Suara Seok Hwa yang terbangun membuat Dokja segera bangkit untuk membawa anak itu , dari salah satu kamar Cale yang terletak tak jauh dari ruang tamu.

Dokja kembali duduk setelah Seok Hwa tenang berada di dalam gendongannya.

Namun tangan Seok Hwa terus bergerak untuk meraih Cale yang sedang memanjakan bayi besarnya yang tidak mau bangun dari pangkuan nya.

Tuk

"Cale sayang kenapa memukulku"

"Bangun..! kamu berat"

Cale mengambil Seok Hwa dari Dokja dan membawanya jalan ke halaman yang memiliki udara segar. Langkahnya yang tenang dan wajahnya yang tabah sangat berbeda dengan caranya menghibur bayi mungil di pelukannya.

Suara nyanyiannya yang lembut membaur dengan suara tawa renyah dari Seok Hwa. Tangan mungilnya meraih surai merah Cale dan menjadikannya mainan.

Dokja yang melihat itu cemberut dan wajahnya penuh rasa cemburu. Jinwoo yang melihat itu menarik bibir manyun istrinya yang pastinya mendapatkan reaksi keras dari istrinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Will Happiness ComeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang