BAB 04🐣

957 89 6
                                    

Setelah memastikan Lisa tidur dengan baik alvaro keluar dari kamar sang adek dan menuruni tangga berjalan menuju ruang tengah menghampiri para sahabatnya yang sudah lama ia tinggalkan, alvaro jadi merasa tidak enak ke pada para sahabatnya itu karena membuatnya menunggumu lama.

setelah sampai alvaro mendudukkan dirinya di sofa singgel yang langsung berhadapan dengan pemuda bermata elang dan berparas sangat sempurna yang tak lain adalah sang ketua.

Maximilian harison laki-laki bermata tajam dengan senjata pistol yang selalu ada di balik ikat pinggangnya. Dia pemimpin dari perkumpulan remaja-remaja yang di beri nama RECOBRA,Sang leader yang paling di takuti di WHS (williams high school), bahkan sekolah-sekolah lain banyak yang menyenangi nya. Dia merupakan laki laki dengan seribu penghukum nya dengan ciri khas yang melekat yaitu tato burung hantu berukuran kecil yang berada pada lengan kirinya.matanya yang tajam serta sifat nya yang kejam.

"siapa?,"max bertanya dengan datar dan menatap ke arah alvaro.

"adek gue"balas singkat alvaro

"perasaan selama kita main ke rumah lo ga ada tuh cewek kayak tadi" ucapan pemuda yang sedang bermain ps dengan duduk di karpet berbulu halus berwarna biru, membuat alvaro yang sedang menatap sang ketua mengalihkan pandangannya ke arah pemuda yang berbicara tadi.

EVAN MAHENDRA pemuda yang bertanya kepada alvaro tadi, Anggota inti dari recobra atau lebih tepatnya sekertaris recobra, evan bersifat seperti bunglon kadang humoris dan friendly tapi terkadang menjadi cuek dan pendiam.

" iya juga ya selama ini gue kira lo lo anak tunggal"sahut pemuda yang ada di sebelah evan.

VANO ANGGARA atau sang jagonya membuat strategi  recobra, bersifat friendly ke pada semua orang tidak memandang gender baik laki-laki maupun perempuan.

" hm... kalau dipikir-pikir iya juga ya" sahut kembali pemuda yang duduk di sofa panjang.

AZKA NUGROHO atau lebih tepatnya sang bendahara recobra bersifat pendiam jika di luar tapi beda saat bersamaan sahabat dan keluarga azka  akan lebih hangat dan dewasa.

"dia tinggal di Amrik selama ini " balas alvaro seadanya.

"tapi imut banget sabi lah di gebet" ucap vano yang di balas dengan tatapan tajam dari alvaro. vano yang mendapat tatapan itu bukannya merasa bersalah malah cengengesan.

"hehehe...,ampun bro" vano berkata seraya mengangkat kedua tangan yang di satukan di depan dada.

"wah ada apa nih, ketinggalan banyak nih gue" heboh pemuda yang baru datang dari arah dapur.

MAHARDIKA PUTRA EDWARD Perisai recobra, bersifat jail humoris dan pokok nya mood booster banget, eitss... tapi jangan macem-macem sama dia kalo lagi serius soal nya galak plus julid banget orang nya apalagi soal berantem uh dia jago nya ya walau ga sejago max .hehehe...

"itu tadi si evan ngomong mau nikahin janda sebelah"vano berujar dengan lugas.

"anjir, yang bener "heboh putra tapi hanya di acuh kan oleh semuanya, merasa di acuh kan putra hanya mendengus kesal dan berjalan ke arah sofa yang kosong dan lanjut bermain handphone.

                            °
                            °
                            °
                            °
                            °
                            °

Sekarang  matahari sudah hilang berganti dengan bulan dan bintang yang menghiasi langit.

Terdapat seorang gadis yang sedang tidur dengan nyenyak di atas kasur king size dan tak lama  mata indah itu perlahan terbuka.

gadis itu yang tak lain dan tak bukan ialah Lisa.

Lisa membuka mata dan menatap atap kamar nya, setelah nyawa sudah terkumpul Lisa pun turun dari kasur dan berjalan ke arah pintu yang ada di dalam kamar baru nya itu yang ia yakini adalah pintu kamar mandi setelah masuk ke kamar mandi Lisa segera menggosok gigi dan mencuci muka dan setelah selesai Lisa keluar dan berjalan ke lemari yang berukuran cukup besar dan mengambil piyama berwarna coklat bercorak kepala beruang itu.

Setelah selesai beres-beres Lisa segera keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang makan karena sekarang  sudah waktunya makan malam.

                     _oo0oo_

sedangkan di bawah alvaro dan teman-temannya sudah duduk manis di meja makan yang sudah siap.

kenapa mereka tidak langsung makan? padahal makanan sudah tersaji dengan rapi, karena alvaro memutuskan untuk menunggu adek nya, alvaro merasa sudah lama sekali mereka tidak makan semeja.

"al.. ayolah cepet makan gue udah laper banget" putra berbicara dengan sedikit rengekan.

"bentar"alvaro menjawab dengan datar dan masih menatap tangga seperti menunggu seseorang.

"nunggu apa sih bukan nya ortu lo pergi ya?"tanya putra dengan nada kesal yang ketara.

Sedangkan yang lain hanya menyimak karena mereka tau siapa yang alvaro tunggu sedari tadi.

"al lo de__" ucapan putra terpotong oleh suara langkah kaki dan di susul teriakan dengan suara imut dari seorang gadis dari arah tangga.

tap

tap

tap

"good night all"teriak lisa saat sudah sampai di tangga paling bawah.

" baby jangan berteriak nanti tenggorokan mu sakit" perintah alvaro dengan menatap tajam ke arah lisa walau tercampur dengan tatapan lembut.

"sorry my brother " ucap Lisa dengan cekikikan.

"udah sini kamu duduk makan lagi"

"siap bang"dengan segera lisa duduk di kursi samping  Abang nya karena hanya di situ yang kosong, dan lisa baru menyadari kalau ternyata teman-teman abangnya masih di rumah nya.

"malem kak" sapa lisa dengan suara lembut dan imut khas miliknya kepada teman-teman abang nya yang sedari tadi terus menatap intens dirinya.

"OMO~~~~, imut benget gila"putra berteriak dengan heboh dan ingin beranjak dari tempat duduknya dan ingin menghampiri Lisa akan tetapi putra tidak jadi bergerak karena suara datar dari alvaro.

"duduk"

"iya iya tuan"putra berkata selayak nya pelayan yang di perintah oleh majikannya.

"pffttt"sedangkan vano dan evan menahan tawa nya agar tidak meledak kerena tak kuasa melihat wajah putra yang sangat bully able.

sedangkan putra menatap kesal kedua teman laknatnya, bukan nya membela malahan di ketawa in.sedangkan azka dan max hanya diam dan memperhatikan, tapi tidak dengan azka yang pandangan nya lurus ke depan bak patung tapi max  malah menatap lisa intens.

" ayo kakak-kakak silahkan makan"

Setelah mendengar Lisa berkata segera mereka melahap makanan yang sudah tersaji dengan hening tanpa banyak bicara.

Selesai makan para laki-laki pergi ke ruang tamu sedangkan Lisa pergi kembali ke kamar.

                      ____°____
                             °
"al kenapa lo ga ngomong selama ini punya adek mana imut lagi" tanya putra karena sahabat nya ini tidak pernah berbicara mengenai tentang keluarga besarnya.

"iya juga... gue kira lo anak tunggal dan cucu satu satunya keluarga William" sambung vano karena dirinya sependapat dengan putra.

"dari kecil udah pisah sama gue dia tinggal sama oma dan opa" alvaro menjawab dengan singkat dan padat.

"ouh~~~, berarti dia tinggal di sini dong?" tanya putra dan di jawab dengan anggukan kepala dari alvaro.

" udah malem kalian tidur sini aja" ajak alvaro seraya berdiri dan di ikuti para sahabat nya.

" oke deh" jawab vano dan putra sedangkan azka dan mad hanya mengangguk kan kepala.

setelah mendengar jawaban dari para sahabat nya alvaro segera berjalan ke kamar untuk segera mengistirahatkan tubuh sedangkan max dan yang lain tidur di ruang tamu.

                     _oo0oo_
TBC

TIARA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang