Park Jimin
☆☆☆
(ALL POV)
Siang atau malam sepertinya tidak ada bedanya di Kasino. Orang-orang dari golongan atas sampai golongan paling bawah memenuhi segala jenis pemainan judi yang disediakan oleh pemilik kasino dua lantai tersebut. The Venetian Seoul adalah satu-satunya tempat yang paling menyenangkan untuk melepas penat dengan bermain-main dengan cip atau gadis-gadis cantik berbaju kelinci.
Namjoon menunjukkan antusiasnya ketika ia dan sahabatnya masuk ke dalam kasino bergaya glamour masa kini itu. Matanya tak berhenti berbinar memandang satu persatu pemainan yang menarik perhatiannya.
“Sudah sangat lama aku tidak berkunjung kemari.” Ujarnya sembari mengambil salah satu minuman berwarna ungu tua yang dibawa oleh seorang gadis kelinci yang kebetulan lewat di hadapannya. “Jungkook, kau ingin bermain sebentar atau ingin minum dulu?”
Jungkook yang berdiri di belakang Namjoon mengedarkan pandangannya ke sekeliling, lalu tanpa kata ia berjalan meninggalkan Namjoon menuju sebuah ruangan yang lebih tertutup. Namjoon yang memang sudah sangat mengenal baik sikap dingin Jungkook pun hanya mengangkat bahu sebelum pergi berlawanan arah dengan Jungkook menuju mesin penukar uang.
Setelah menaiki lima anak tangga kecil, Jungkook duduk di atas sofa kulit berwarna merah darah. Ia bersandar sembari menarik nafas panjang dan memejamkan mata sejenak untuk mengusir penat. Pekerjaannya benar-benar menguras habis tenaganya sehingga ia jatuh kelelahan.
Ingar bingar musik yang melatarbelakangi suasana ramai di kasino membuat Jungkook terpaksa membuka matanya. Di dalam ruangan privatnya saat ini, ia dapat melihat seluruh kegiatan di bawahnya dengan leluasa. Ia melihat beberapa pejabat penting tengah bermain judi menggunakan kartu tarot bersama pelacur-pelacur mereka. Atau segerumulan wanita-wanita simpanan yang mengobrol sembari tertawa keras di meja pemainan genap dan ganjil. Dan tak jauh dari mereka, Jungkook melihat Namjoon tengah menggoda si kelinci mungil yang baru saja membawakan dia sebotol anggur mahal.
Jungkook tersenyum kecut. Andai saja ia bisa menikmati suasana ini dengan pikiran yang lebih baik. Tetapi otak yang terisi dengan berbagai rencananya itu sedang sangat tegang sekarang sehingga untuk bersenang-senang pun rasanya sangat sulit.
Jungkook tidak terkejut ketika pintu diruangannya terbuka bersamaan dengan munculnya gadis muda yang sangat cantik dan menggoda membawa sebotol anggur. Gadis berkulit pucat pasi bak boneka tersebut tersenyum sangat lebar begitu mendapatkan targetnya. Tanpa terencana, ia menghampiri Jungkook dan duduk di sebelahnya.
“Hai, Jungkook? Melegakan sekali bisa melihatmu lagi disini.” Jungkook sama sekali tidak bergeming ketika gadis itu menempel padanya dan tangannya bergerak mengusap dadanya. “Kau kelihatan tegang, sayang. Apakah terjadi sesuatu di markas?”
“Tidak.” Seperti biasa, Jungkook akan menjawab dengan singkat dan menekankan aura dinginnya ke seluruh penjuru ruangan. Wajah tampannya sama sekali tidak menunjukkan emosi apapun selain datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ⭐️ ] You're The One
Fanfiction[ PDF : 30.000 ] Jimin yang kikuk dan ceroboh bertemu dengan paman-paman tampan yang jatuh cinta kepadanya