Prolog

42 12 7
                                    

Jam menunjukkan pukul 16.15 WIB, bel pulang sekolah SMA Attarwala sudah berbunyi sekitar setengah jam yang lalu. Akan tetapi masih ada siswa dan siswi yang masih berada di lingkungan sekolah yang artinya mereka belum pulang kerumah masing-masing.

Mungkin mereka masih memiliki kepentingan tersendiri di sekolah ini. Seperti mengikuti kegiatan ekstrakulikuler ataupun kegiatan lainnya. Atau mungkin bisa jadi mereka akan mengerjakan tugas kelompok atau piket kelas untuk kegiatan pembelajaran di keesokan harinya.

~♡♡♡~

Claira Artemisia seorang siswi SMA Attarwala sedang berdiri di sebuah rooftop sekolah seraya memandangi dan mengagumi keindahan langit jingga ciptaan Tuhan pada sore hari ini.

Claira adalah anak penyuka senja sejak dulu. Karna menurutnya senja adalah hal terindah yang Tuhan ciptakan untuk terus ia kagumi dan senja juga memberinya ketenangan saat semua masalah menghampirinya.

Claira terus tersenyum sambil menatap matahari yang mulai tenggelam dilangit, yang kini berubah menjadi jingga.
"Tak ada yang seindah ini ciptaan mu Tuhan." Ucapnya yang tak luput dari senyumnya yang terus mengembang, membuat Claira semakin terlihat cantik apalagi dengan jepit rambut yang menempel di kepalanya.

"Tuhan gue rindu sama orang-orang yang dulu bersamaku."

Kangen ayah sama bunda batin Claira dalam hati.

Jujur saja Claira sangat merindukan sosok orang tua yang selalu ada di sisinya untuk terus memberi semangat kepadanya di saat ia rapuh.

Tanpa disadari dan tanpa aba-aba air matanya turun begitu saja. Membasahi pipi putih Claira. Claira tidak ingin berlama-lama dengan kesedihannya, cepat-cepat Claira menghapus jejak air mata yang sudah membasahi pipi mulusnya itu dan kembali menatap senja agar dirinya merasa lebih baik.

~♡♡♡~

Claira masih setia memandang senja di rooftop sekolahnya hingga sebuah notifikasi di Handphone Claira berbunyi, Yang menandakan ada sebuah pesan yang masuk di handphone milik Claira
Hal itu membuat Claira memberhentikan aktivitasnya. Dan dengan segera Claira membuka Hp nya itu, yang ternyata terdapat sebuah pesan dari kakak laki-laki nya.

Abang Cai💩
Dek lo di rooftop ya?
Gue dah nunggu di bawah ni.

Ya, memang kakaknya ini yang sangat mengetahui tentang Claira yang sesekali setiap pulang sekolah ia akan pergi ke rooftop sekolahnya untuk melihat senja. Karna memang hanya kakaknya lah yang begitu mengerti tentang Claira. Bahkan orang tuanya saja tidak pernah mengerti dan tidak pernah tahu tentang Claira.

Claira tidak ada niatan untuk membalas pesan dari kakaknya itu. Dan malah mematikan hp nya dan memasukannya ke dalam tas warna oren miliknya itu.

Claira beranjak pergi dari rooftop untuk menemui kakaknya yang sudah menjemputnya. Namun sebelum benar- benar beranjak pergi Calira sempat berkata.

"Senja selalu tau caranya pergi tanpa sebuah kesedihan." Claira berucap dengan senyum manis yang mengembang di bibir cantiknya.

Namun tanpa Claira ketahui ternyata di sana ada seorang pria dengan perawakan kekar dan penampilannya jauh dari kata rapi. Dia memakai seragam yang sama dengan Claira yaitu putih abu-abu namun. Bajunya tidak di masukkan, dua kancing bajunnya bagian atas terbuka dan sebuah dasi yang terlilit di kepalanya. Mungkin itu siswa SMA Aattarwal yang sama halnya dengan Claira sedang menikmati senja di rooftop.

Tanpa disadari cowok tersebut membalas ucapan Claira Barusan.

"Mau dengan cara seindah apapun, tetap saja yang namanya perpisahan tak ada yang namanya indah." Ucapnya pria tersebut.

Ucapan pria tersebut mampu membuat hening sesaat diantara mereka.

Claira termenung, dalam hati ia berkata 'sejak kapan di sini ada orang lain' . Karna memang setahu Claira di sini hanya ada dirinya.

Sebuah suara panggilan telefon masuk memecah keheningan antara mereka. Yang Claira ketahui itu adalah sebuah telefon di hp nya, dan dengan segera Claira mengambil hp di dalam tas oren yang ia gendong di penggungnya. Dan seketika Claira tersadar akan kakaknya itu. Dan segera Claira pergi menuruni anak tangga untuk menemui kakaknya.

~♡♡♡~

Disebuah lapangan sekolah, seorang siswa SMA Attarwala dengan penampilan yang sangat berantakan bajunya yang tidak di masukkan, dua kancing bagian atas bajunya terbuka dan itu sedikit memperlihatkan tubuhnya yang kekar dan tidak lupa juga dasi yang melilit di bagian tangan kirinya.

Pria itu sesekali terbatuk-batuk dengan tangan kanan yang terus memegangi perutnya. Sedangakan tangan kirinya ia gunakan untuk memegangi pelipisnya yang berdarah.

"A-awwss."

Ia sedikit meringis kala tangan kirinya beralih menyentuh sudut bibirnya yang lebam dan sedikit mengeluarkan darah.

Pria yang berpenampilan berantakan dan juga jauh dari kata rapi itu, Dia adalah seorang Naova Maximillian Phaedra.

Dia adalah seorang pria dengan paras tampan dan juga ganas. Karena ketampanannya itu membuat Naova cukup famous di sekolahnya. Baik itu angkatannya, adik kelas maupun kakak kelas.

Naova adalah most wanted di sekolahnya. Dia juga seorang ketua geng motor bernama Victorius. Selain itu,Naova juga seorang anak yang bisa di katakan siswa paling bandel di sekolahnya. Contohnya saja seperti sekarang, Naova baru saja berkelahi dengan kakak kelasnya. Padahal baru kemarin Naova diperingati oleh Bu Nuri selaku guru BK di sekolahnnya. Kemarin Naova masuk BK karena ketahuan bermain game dikelas saat pelajaran berlangsung, padahal itu sudah jelas-jelas dilarang. Mungkin menurut Naova larangan adalah perintah.

~♡♡♡~

Victorius Geng

Naova
Rooftop

Itu adalah pesan yang Naova kirimkan untuk teman-temannya itu. Sebelum ia merasakan ada sebuah cairan yang mengalir di pelipisnya. Dengan cepat Naova segera melepas dasi yang tadinya ia ikatkan di tangan kirinya untuk ia lilitkan di kepalanya agar pelipisnya tidak mengeluarkan terlalu banyak darah.

Seusai dengan melilitkan dasi di kepalanya Naova segera beranjak pergi dari sana untuk menuju ke sebuah rooftop sekolahnya.

Namun sesampainya di rooftop Naova sama sekali tidak menemukan teman-temannya yang tadi sempat ia hubungi. Dan itu membuat emosi Naova menaik.

Saat Naova sedang berjalan menuju bagian ujung rooftop, ia menemukan seorang gadis yang sedang menatap senja.

"Senja selalu tau caranya pergi tanpa sebuah kesedihan." Ucap gadis itu.

"Mau dengan cara seindah apapun, tetap saja yang namanya perpisahan tak ada yang namanya indah." Tanpa di sadari ternyata Naova membalas ucapn gadis itu. Dan itu mampu membuat gadis itu berbalik arah untuk menatapnya.

Gadis itu menatap Naova dengan tatapan bertanya-tanya. Hingga suara telefon hp gadis itu berbunyi dan memecahkan keheningan di antara mereka.

Dengan segera gadis itu pergi dari rooftop dan berlari kecil menuju tangga.

Naova memilih duduk di sebuah kursi yang ada di rooftoop sambil menunggu teman-temannya datang.

Sesekali Naova teringat dengan gadis tadi, siapa cewek itu, kenapa bisa di sini saat orang lain sudah pulang, pikir Naova dalam hati.

KATA SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang