Brothership yaa
Mark as Abang
Haechan as Adek---
Mark Lee itu mempunyai kebiasaan buruk, laki-laki dengan alis camar itu sering kali dan tidak pernah lepas dari nikotin yang berbentuk batangan. Rokok, Mark suka sekali merokok. Dalam satu hari saja Mark bisa menghabiskan tiga sampai empat batang rokok. Untuk itulah, mengapa Mark disebut mempunyai kebiasaan buruk sering merokok, ini kata Haechan sebenarnya.
Kepulan asap yang menguar di dalam rumah bahkan seolah sudah menjadi hal yang lumrah. Haechan yang notabenenya adik dari Mark itu seolah sudah hatam dengan keadaan rumah yang bau rokok dan pengap karena asapnya.
"Ngerokok lagi?" tanya Haechan.
Mark yang tengah merokok menoleh. "Dah pulang, Dek?" tanyanya, tidak menjawab pertanyaan sang adik.
"Kalau di sini ya udah pasti udah pulang lah Bang, gimana sih?"
Mark terkekeh melihat Haechan yang menggerutu kecil, tangannya membawa satu batang rokok yang terselip di antara kedua jarinya itu ke mulut, menghisapnya, lalu menghembuskan asapnya membuat Haechan yang baru saja duduk terbatuk pelan.
"Ih Bang, matiin dulu napa."
"Apanya yang dimatiin?"
"Itu rokoknya!"
"Sayang, Dek."
Merasa sebal karena tidak dituruti, Haechan mengambil bungkus rokok Mark yang ada di meja. Masih terasa berat yang artinya rokok itu masih banyak. Haechan kesal, lalu dia banting bungkus rokok itu ke lantai membuat Mark menatapnya tajam.
"Kenapa lo banting anjing?!" sentak Mark.
"Udah gue bilang jangan ngerokok Bang! Bahaya buat kesehatan lo!"
"Kesehatan gue ya urusan gue, kenapa lo ribet ngurus sih?"
Haechan ingin kembali menyela Mark, tapi dadanya tiba-tiba terasa sesak karena kakaknya itu malah kembali mengepulkan asap rokok.
"Lo mana tahu nikmatnya pas ngisep ni rokok, Dek," ucap Mark yang sudah lebih tenang.
"Nikmat itu karena lo udah jadi pecandu. Bang, beneran nggak bisa coba berhenti buat ngerokok? Jangan demi gue deh, demi diri lo sendiri," kata Haechan.
Laki-laki bersurai madu itu masih belum puas memberitahu Mark untuk menghentikan kebiasaan merokoknya. Tapi nampaknya Mark tidak peduli, saat batang nikotin di jarinya habis, Mark berdiri meninggalkan Haechan sendirian tanpa menanggapi ucapan adiknya itu. Tak lupa, Mark juga menyempatkan diri untuk mengambil bungkus rokok yang Haechan banting tadi.
"Gue takut, Bang," gumam Haechan lirih saat perawakan Mark sudah tidak terlihat.
Udara di ruang keluarga itu masih bau asap rokok, Mark padahal sudah pergi tapi bau asap rokoknya bisa bertahan selama ini. Haechan memegang dadanya lalu berjalan menuju kamar seraya berusaha mengambil nafas karena nafasnya terasa berat.
Sampai di kamar Haechan langsung mengambil inhalernya lalu menghirupnya cukup kuat sampai nafasnya membaik.
Haechan punya riwayat asma.
Untuk itu lah mengapa dirinya menentang Mark yang terus-terusan merokok. Sebenarnya Haechan tidak sepenuhnya melarang, karena menurutnya wajar bagi seorang laki-laki untuk merokok asal tidak berlebihan. Tapi Mark merokok di dalam rumah, di dalam ruangan yang membuat asap rokoknya memenuhi ruangan dan menyebabkan pengap.
Terlebih dengan kondisi rumah mereka yang minimalis, hanya satu lantai dan setiap ruangannya pun tidak terlalu besar. Hal itu membuat asap rokok yang dihasilkan Mark semakin pekat.

KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT
FanfictionIsinya betulan oneshoot ya, bisa brothership atau ship biasa atau tentang keluarga, sahabat, dll. Pokoknya all genre bisa aja ada di oneshoot ini. Happy reading Bukan BxB, ingett!!! Enhypen & NCT