PAPA || HEEWON × KARINA

683 57 11
                                    


Heeseung dan Karina merupakan sepasang suami istri yang sudah memadu kasih hampir empat tahun lamanya. Cinta menjadi dasar paling utama dalam hubungan mereka. Cintanya tidak pernah pudar, ucapan penuh kasih sayang setiap harinya tidak pernah hilang.

"Lelah?" tanya Heeseung.

Karina dengan nafas terengah dan berkeringat tersenyum tipis menatap suaminya yang juga sama berkeringat dengan dirinya.

"Hmm, tapi aku enggak apa-apa," jawabnya.

Heeseung bergerak cepat untuk tidur di sebelah istirnya. Kakinya menggaet selimut yang hampir saja jatuh dari ranjang untuk menutupi tubuh polos mereka.

Benar, keduanya baru saja selesai memadu kasih di ranjang dan kini berbagi kehangatan. Mereka tidak asal sengaja melakukannya, semua ini semata-mata dilakukan karena sebuah usaha dari keduanya untuk menghadirkan sang buah hati.

Empat tahun menjalani pernikahan, Heeseung dan Karina belum dipercayai untuk memiliki seorang anak. Sudah berkali-kali konsul pada ahlinya pun mereka dikatakan bersih dari segala penyakit yang memungkinkan untuk tidak memiliki anak. Heeseung hanya bisa tersenyum saat Karina sesekali bertanya tenang alasan mengapa dirinya belum kunjung hamil.

"Mungkin Tuhan mau kita persiapkan diri lagi, sayang. Hamil dan punya anak itu sulit loh, masih banyak yang harus kita pelajari tentang bagaimana jika nanti kita menjadi orang tua."

"Tapi sudah empat tahun, Mas. Aku memangnya tidak dipercaya Tuhan untuk hamil dan punya anak?"

"Loh kenapa bilang begitu? Kita tidak bisa paksa kehendak Tuhan, Rin. Kita sudah berusaha, sudah sering berdoa juga, yang harus kita lakukan sekarang adalah sabar ya? Tuhan pasti akan beri keinginan kita itu secepatnya," ucap Heeseung lembut.

Heeseung tersenyum memandang wajah cantik sang istri yang sudah terlelap, wajahnya terlihat kelelahan setelah berhubungan badan dengan dirinya. Saat bayangan obrolan itu datang kembali pada benak pikirannya, Heeseung berdoa dalam hati supaya Tuhan segera kabul permintaannya.

Tangannya bergerak mengusap surai Karina yang sedikit berantakan, lalu telapak tangan itu bergeser berpindah tempat pada perut dan mengusapnya dengan pelan.

"Segera hadir ya, Nak. Papa dan Mama sangat mengharapkan kehadiran kamu di sini," ucapnya pelan.

Malam mereka ditutup dengan kegiatan penuh cinta yang mereka punya. Kecup dikening menjadi pertanda bahwa malam ini, mereka lagi-lagi berusaha dan meminta untuk inginnya dikabul sang kuasa.

---

Hari-hari berikutnya, Heeseung dan Karina menjalani aktivitas seperti biasanya. Heeseung yang bekerja di sebuah perusahaan ternama dan Karina yang bekerja menjadi seorang designer di butik miliknya.

Kegiatannya tidak istimewa, tapi karena rasa  cinta yang mereka punya, semuanya menjadi terasa sempurna. Hari ini, tepat satu minggu setelah mereka melakukan hubungan badan malam itu.

"Mas, hari ini lembur?" tanya Karina.

Heeseung yang tengah mengerjakan sesuatu di laptopnya menoleh. "Hm? Enggak sayang, kenapa?" tanyanya.

"Hari ini, mau?"

"Mau apa?"

Karina menggigit bibir bawahnya, merasa malu untuk mengucap sekaligus mengajak suaminya untuk bercinta. Heeseung yang melihat istirnya itu bersemu sedikit bingung, namun tak lama ia langsung paham konteksnya.

"Kamu it's okay?" tanya Heeseung.

"I'm okay. Supaya adek bayi cepat hadir di sini," ucap Karina seraya mengelus perut ratanya.

ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang