⚠️ cw // zombie , blood ⚠️5,6k word. Enjoy <3
---
Jungwon tidak pernah menyangka akan memulai harinya dengan larian cepat seperti ini. Di sampingnya ada satu orang laki-laki yang ia kenal sebagai tetangga di sebelah kamar apartemen miliknya, sedang memegang—lebih tepatnya mencengkeram—lengan kanannya dengan kencang. Sebenarnya Jungwon tidak berniat lari, dia hanya terbawa lari akibat cengkeraman di tangannya.
"Kak! Kenapa kita balik lagi ke apart?" tanya Jungwon sedikit berteriak saat mereka sudah sampai di dalam lift.
Laki-laki itu, Sunghoon menutup mulut Jungwon menggunakan tangannya. "Sssttt, jangan kemana-mana. Di luar bahaya," bisiknya.
Jungwon tidak mengerti bahaya apa yang dimaksud oleh tetangganya itu. Dia hanya berusaha melepaskan tangan Sunghoon yang masih membekap mulutnya.
"Lwepashin," ucapnya yang sangat sia-sia.
Namun, seakan mengerti Sunghoon melepaskan tangannya membuat Jungwon bernapas lega. Masih dengan napas yang sedikit berat, Jungwon menatap Sunghoon yang terlihat was-was selama lift masih berjalan.
"Emang di luar ada apa sih, Kak?" Jungwon kembali bertanya.
Sunghoon melirik tetangganya itu sekilas, lalu menghela napas. "Lo dikasih tahu juga nggak bakalan percaya. Jadi mending diem aja," katanya.
Tak lama pintu lift terbuka, membuat Sunghoon melongok keluar dan memandang sekitar untuk memastikan lantai tempat kamarnya berada aman. Setelah dirasa aman, ia langsung mengajak laki-laki di belakangnya itu untuk berlari.
"Ayo cepet, langsung kunci pintu terus diem dan jangan ngeluarin suara," titah Sunghoon sembari mendorong Jungwon untuk segera masuk ke dalam kamarnya.
"Kenapa sih, Kak?" tanya Jungwon yang masih penasaran.
"Cepet masuk kalau lo nggak mau mati!" sentak Sunghoon. Lama-lama ia gemas pada tetangganya itu karena terlalu banyak tanya.
Jungwon mencebikkan bibirnya, ia tidak bisa apa-apa selain menuruti perintah Sunghoon. Terlepas dari rasa penasarannya, Jungwon sebenarnya takut akan bahaya yang disebutkan oleh Sunghoon tadi. Jadi, lebih baik ia menurut.
Saat sudah masuk ke dalam kamarnya, Jungwon berjalan menuju pantry untuk mengambil air minum dan meneguknya perlahan.
Tadi ia berniat untuk membeli makanan karena stok makanan di apartemennya sudah menipis. Kakaknya juga belum mengirimkan bahan makanan lagi. Namun ternyata, belum sempat ia pergi jauh dari sekitaran apartemen, Sunghoon lebih dulu mencegatnya dan membawa ia lari kembali ke kamar.
"Emang ada apa, sih?" gumamnya.
Jungwon memilih untuk duduk bersantai di sofanya, tapi suara teriakan di luar gedung membuat ia kembali bangun karena penasaran. Tungkainya bergerak mendekati jendela untuk melihat apa yang terjadi di bawah sana.
Namun, melihat banyak orang di bawah sana tengah saling mengejar membuat Jungwon memundurkan langkahnya. Cipratan darah yang terlihat di bawah membuat Jungwon refleks menutup mulutnya.
Jungwon menoleh cepat saat mendengar suara dari arah pintunya. Seketika ia ingat bahwa dirinya belum mengunci pintu apartemennya. Dengan panik Jungwon berlari menuju pintu dan menguncinya. Ia langsung bernapas lega setelah pintu sudah aman dikunci.
Brak!
Suara yang muncul tiba-tiba membuat Jungwon jatuh terduduk di dekat pintu. Ia menahan napasnya saat merasa ada seseorang yang sedang melewati pintunya. Dirasa sudah menjauh, dengan terseok Jungwon berjalan ke kamar dan mengambil ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT
FanfictionIsinya betulan oneshoot ya, bisa brothership atau ship biasa atau tentang keluarga, sahabat, dll. Pokoknya all genre bisa aja ada di oneshoot ini. Happy reading Bukan BxB, ingett!!! Enhypen & NCT