Bagian 1

3 0 0
                                    


Tidak ada yang lebih menyakitkan dari pada mengingat sebuah kenangan yang telah usai dimakan waktu Karna apapun bentuknya yang namanya sesuatu yang telah usai, akan terasa menyakitkan untuk diingat kembali, karna sekuat apapun usahamu untuk ingin mengulanginya lagi, kamu tidak akan pernah bisa untuk mengulanginya lagi



Bandung 2020

Bandung hari ini diguyur hujan, Airnya turun membasahi setiap sudut kota, debu debu yang semula hinggap di dedanunan perlahan luruh di bawa air langit,membuatnya jatuh kembali kepada tanah tempat di mana seharusnya Ia berada. Angin dan petir seolah menari menyambut datang nya air hujan, keduanya berhembus dan saling bersahutan satu sama lain, seperti telah bersepakat dengan semesta untuk menemani perjalanan neta dan kakaknya menuju

Sepanjang perjalanan tidak ada pembicaraan, keduanya fokus dengan pikiran masing masing, hujan hujan begini ditambah suasana yang dingin memang cocok dijadikan waktu untuk mengingat ngingat kejadian dimasalalu. Dimana waktu itu kamu menikmati bahagia tertawa bersama seseorang yang kamu sayangi, waktu itu kamu masih memiliki semuanya dan saat ingin kembali mengulangi nya lagi, namun semesta tak pernah mengizinkan

Mengingat dan kembali membuka memori memori lama memang memerlukan keberanian, keberanian untuk tidak menangis maupun tertawa lalu terbawa perasaan untuk ingin mengulanginya lagi

Falsbeck

Neta berlari sambil menarik tangan seseorang yang tengah kesusahan menyamai langkahnya dengan langkah neta

"Net kita mau kemana"

"Syuuut diam aja ikutin aja aku mau bawa kamu kemana"

"Ini uda sore kalau bunda kamu nyariin kamu gimana"Anak laki laki tersebut menghentikan langkahnya membuat langkah neta juga ikut terhenti

"Ckk makanya uda sore aku ngajak kamu kesini, aku mau ngajak kamu liatin sesuatu yang indah banget"

"Kamu pasti suka"

"Ayo ikut"Neta kembali menarik tangan anak laki laki tadi membuat anak laki laki tadi ikut saja

Setelah sampai di tempat yang di maksut neta tadi, neta melepaskan tangan anak laki laki tersebut lalu mengajak anak tadi duduk di tepi danau

"Ngapain di tepi danau sore sore, mau mancing? "

"Iiih nggak, kamu tunggu aja bentar lagi"

Matahari sudah mulai tergelincir ke langit barat, langit yang semula berwarna kuning keemasan mulai berubah jingga kemerahan, membuat neta berteriak riang sambil menunjuk ke arah langit senja

"Liat al liat, senja nya cantik sekali kan"

Alta melihat ke arah telunjuk neta, memang benar langit senja yang berwarna jingga kemerahan di campur dengan pelataran danau yang indah itu sangat cantik dan memanjakan mata, ditambah lagi dengan gadis kecil berwajah eksotis ini menjadi objek utamanya

Mereka duduk sambil menselonjorkan kaki, menikmati indahnya langit senja dan sejuknya angin sore, neta membiarkan wajahnya tersapu oleh angin disore itu membuat anak anak rambutnya ikut berterbangan. Alta menatap lamat lamat wajah imut dan cantik neta menurutnya neta itu terlihat sangat polos dan cantik membuatnya jadi suka dan candu melihat setiap pahat wajah gadis itu

"Kamu mau tau apa yang lebih cantik dan menarik dari pada senaja?"

"Nggak, emang nya apa?"

Aku dan Rindu-Rindu yang tak PerluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang