one-shot || AllTake/TakeHarem

Dance at the end

Pair: Inui Seishu x Hanagaki Takemichi

"Aku terlambat mengatakan bahwa aku mencintaimu, takdir telah mengambil mu lebih dahulu daripada cintaku."
_

_______________________________________

•

•

•

Hanagaki Takemichi.. pemuda dengan surai hitam dan manik biru seperti lautan yang tak akan segan untuk menenggelamkan dirimu kedalam siksaan cinta nya. Seorang pemuda dengan penyakit langka nya, membuat dirinya rapuh dan hanya dapat tidur berdiam diri di atas sebuah kasur rumah sakit.

Mata sayu dan redup, cahaya harapan tak lagi terlihat dikedua mata indah nya. Sang lautan telah berubah menjadi kenangan kegelapan yang tersisa.

Takemichi sangat lemah, ia bahkan tak dapat bangun hanya untuk sekedar duduk ataupun makan. Semua alat telah terpasang di dirinya, pada boneka lemah tak berdaya tanpa baterai kehidupan.

Takemichi adalah manusia yang baik, ia tak akan pernah membiarkan orang lain mengalami mimpi buruk ataupun takdir yang buruk. Ia tak akan menolak permintaan orang-orang untuk kembali ke masa lalu dan menyelamatkan diri mereka yang jatuh pada siksaan kematian.

Sekarang disinilah.. Takemichi mempertanggungjawabkan semua dosa manusia-manusia berengs*k yang telah menitipkan dosa mereka pada nya. Sedikit demi sedikit namun pasti, takdir akan melahap perlahan-lahan kehidupan nya dan meninggalkan jasad nya terkulai diatas kasur.

Jika biasanya Takemichi bertarung dengan sang takdir untuk mengubah garis ketakdiran, maka sekarang waktunya ia untuk menyerah. Ia tak dapat bangun lagi untuk melawan wujud takdir yang diberikan padanya. Ia hanya akan menerima nya, dan meninggal.

Tetapi.. Seishu adalah satu-satunya orang yang berbalas Budi pada sang bangau, ia tak meninggalkan Takemichi. Ia berdiri disampingnya, tak akan pernah pergi ataupun hilang. Ia akan selalu menjadi tangan kanan sang raja nya, ia anjing yang setia.

Seishu selalu mengurus segala keperluan Takemichi, bahkan memandikan tubuh elok rupawan sang raja. Ia akan memeluk tubuh rapuh itu setiap hari. Jika dulu Takemichi yang memberikan cahaya harapan nya, maka sekarang waktunya untuk memberikan cahaya harapan bagi sang empu.

Seishu memiliki perasaan pada sang raja, cinta nya tak akan pernah pudar. Ia mencintai nya dengan tulus, tapi ia tak pernah mengatakan hal itu pada sang puja. Ia takut ia akan mengecewakan harapan Takemichi yang telah memberikan semua kehidupan pada nya.

"tidak semua yang ada di dunia ini berjalan sesuai keinginanmu, dan kamu harus memahaminya dan tenang tentang hal itu" Takemichi tersenyum tipis nan teduh, ia ingin sekali menangkup pipi Seishu dengan kedua tangan nya. Namun sayang, ia bahkan tak dapat menggerakkan tangan nya untuk sekedar memberikan rasa kasihnya.

"Semua tak adil Takemichi.. bahkan sang takdir telah buta, tak seharusnya kau yang menjadi tumbal dari seluruh dosa manusia-manusia sialan itu!" Seishu menggenggam erat tangan sang empu, menciumi punggung tangan nya terus menerus. Putri kehidupan nya akan segera pergi, ia tak ingin itu terjadi.

"Tak apa, ini adalah konsekuensi dari apa yang aku lakukan. Aku telah banyak menentang takdir Sei.. inilah yang seharusnya kudapatkan sebagai balasan nya." Takemichi menatap langit-langit kamar inap nya, bau rumah sakit ini bagaikan makanan baginya.

"Jangan tinggalkan aku sendiri... Kumohon.." Seishu tak dapat menahan tangisan nya, air mata keluar perlahan dari ujung sudut matanya. Takemichi ingin sekali mengusap air mata yang menutupi keindahan wajah Seishu, tapi bagaimana..