episode 12, hahhh teman jaemin

347 17 0
                                    

Judulnya prik mohon maaf,
Gk tau mau ngasih judul apa
Jadi sorry kalu prikk wkwkw

Happy Reading

.
.
.




"Kak nana? " Renjun ke bingungan yang melihat jaemin berdiri di depan kelas, bukannya sudah istirahat? Tapi kenapa jaemin hanya berdiri saja di sana?

"Kak nana kenapa? " Tangan mungil renjun memegang tangan kekar jaemin, renjun sedikit mendongak untuk menatap pria tinggi ini, matanya mengerjab polos itu membuat jaemin merasa gemas kepada renjun

'Smrik'

"Kak nana kenapa berdiri di sini? " Tanya polos pemuda itu

"Kayak biasanya, tunggu ya sayang"

Seperti biasa, ya jaemin biasanya akan melanggar peraturan sekolah seperti tidur di kelas, telat masuk kelas, lebih parahnya bertengkar.

Jaemin akan di hukum untuk perbuatannya itu dengan cara yang saat ini dia lakukan yaitu berdiri di depan kelasnya.

Dan hukuman terberat yang di Terima jaemin berdiri di tengah lapangan yang begitu terik kadang juga hujan yang begitu lebat.

apakah Renjun kawatir? Tentu saja setiap kali jaemin di hukum di tengah lapangan ia akan menatap jaemin dengan mata berkaca-kaca, ia merasa bersalah, padahal bukan ia yang melakukan kesalahan itu.

Tapi itu tidak membuat jaemin merasa takut kepada hukumannya itu, gurunya pun nyerah atas perilaku jaemin, tapi tetap menghukum jaemin walaupun itu tidak membuat jaemin merasa bersalah.

"Tapi kan udah istirahat"

Iya, jaemin harus menunggu bel istirahat pertama baru ia akan di bolehkan mengikuti pelajaran ke 2.

"Temen kak nana belum keluar sayang ben-" Tiba tiba ada orang yang bertubuh tinggi menepuk pundak jaemin.

"Oi jaem ayo" Ajaknya

"Oh minggyu"

"Kak mingyu jangan mukul kak nana!" Renjun sedikit menjijit untuk menepis tangan mingyu yang berada di pundak jaemin, mata bulatnya menatap tajam mingyu, tapi itu membuat mingyu gemas terhadap renjun.

"Hiks sa-sakit" Renjun memegang pipi yang di cubit mingyu, karena mingyu merasa gemas terhadap renjun ia mencubit gemas pipi gembul renjun, tapi malah membuat renjun kesakitan di bagian pipinya.

"Woy mingyu!!" Bentak jaemin terhadap mingyu, ia tersentak melihat temannya yang membentak nya.

"Santai jaem gk sengaja"

"Kak nana" Jaemin menggandeng tangan mungil renjun untuk pergi meninggalkan mingyu

"Oi jaem tunggu"

.
.
.  
                              Kantin


" Ee.. Kak.. Kak jaemin" Jaemin menoleh ke arah orang yang memanggil namanya.

Jaemin hanya memutar bola matanya malas dan melanjutkan menyantap makanannya.

"Kak jaemin apa boleh kita duduk di sini?" Tanya salah satu wanita itu yang menunjuk ke arah kursi di samping dan depan jaemin.

"Napsuku hilang untuk makan karena melihat wajah mu saja, pergi" Yes, kata saveg jaemin keluar, beberapa wanita itu hanya menatap jaemin tidak suka dan langsung meninggal kan jaemin renjun dan mingyu.

Renjun dan mingyu sedari tadi hanya melihat tingkah jaemin.

"Kak nana tadi gk sopan! " Bentak Renjun

" Kak nana hanya terganggu sayang "

" Tapi kan-"

"Sudah sayang makanlah, habis ini bel" Jaemin memotong pembicaraan Renjun, jaemin mencubit gemas pipi gembul renjun dan melanjutkan makannya

Renjun hanya menatap kesal ke jaemin dan langsung melanjut kan makannya yang masih tersisa.
.
.
.


"Kak nono!! " Renjun berlari menuju jeno,  tangan mungil memeluk pinggang  Jeno, kekehan kecil terdengar di di telinga Renjun, Jeno mengangkat tubuh mungil Renjun dan mengecup pelan pipi gembul itu.

"Jaem lu yang nyetir"

"Hah lah kok-"

"Gue capek habis kerja bantu ortu gue" Jeno menyela pembicaraan jaemin, Jeno membantu orang tuanya mengurus perusahaan milik ayahnya, ia hanya sekedar membantu.

Ia pernah di tawarkan untuk melanjutkan perusahaan ayahnya tapi ia tidak ingin melanjutkan alasan yang cukup simpel yaitu ia akan jarang bertemu kekasihnya yaitu renjun.

Tapi alasan yang di beri Jeno kepada ayahnya  bukan lah itu tapi ia memberi alasan, ' kan masih ada kak mark kenapa jeno yang ngelnjutin?, itu si mark ngangur, jeno bantu bantu sedikit aja kalau kak mark kesusahan'

Penjelasan panjang lebar jeno membuat ayahnya berpikir dan meng iyakan perkataan jeno untuk mark yang melanjutkan perusahaannya.

"Loh ta-"

"Udah lah renjun tunggu lama tuh"

"Ini buat injun bukan buat lu"

"Iya-iya sono cepet nyetir"
.
.
.

"Kak nnana ~" Mereka berdua bersama di ruang tamu, bersandar pada sofa yang halus dan ditemani susu, coklat kopi, dan beberapa jajan, berduaan? Jeno mana? Jeno berada di dapur ia memasak karena disuruh oleh jaemin walaupun nggak terlalu bisa masak jaemin hanya malas untuk memasak makanya disuruhjeno aja

"Kak nana"

"Hem kenapa? " Jaemin mengelis pipi gembul Renjun

"Mau nonton filem" mata bulat itu memandang pria dan menggandeng tangan kekar pria tersebut dengan tatapan memohon, Ia hanya terkekeh pelan dengan kelakuan Pemuda manis itu tentu saja ia mengizinkan pemuda itu untuk menonton film.

"Boleh sayang"

"Yey!!! " semangat renjun pria yang di sampingnya hanya, terkekeh pelan dengan kelakuan pemuda itu, jaemin mengambil segelas kopi dan beberapa roti untuk dimakan
.
.
.

















































DUAR MAK JRENGGGG!!!

Wkwkw

Tangan kemeng cuy nulis beginian

Btw sorry ya telat update

Banyak kesibukan cuy wkwk

Tapi aku tetep ngelanjutin kok cerita ini

Jangan lupa vote, komen juga ya kalu ada masalah di cerita atau ada yang kurang bilang di komentar okeee

Makasih yang udah bacaaa inii makasiii

Sampai jumpa semoga suka sama ceritanya bye byeeee 👋👋














the sweet [NORENMIN🔞❗]  [romantic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang