Lima orang siswi sedang menghadap hormat dengan bendera. Teriknya matahari yang makin meninggi membuat dahi kelima siswa itu mengerenyit panas."Duhh bedak gue luntur nih."
"Semua gara gara Hana, gue belom sempet ganti baju. Badan gue mulai panas gara gara kuah bakso nya."
"Sukurin kalian yang duluan, lagian kalian kurang kerjaan banget sih. Untung abis ini hukuman gue udah selesai. Selamat buat kalian lari lapangannya." Hana yang sebagai korban hanya di hukum hormat bendera. Sementara ke empat yang lain harus lari lapangan dan berjanji tidak mbully teman yang lain.
"Hih awas saja lo han gue bakal kasih pelajaran yang setimpal." Ucap Reyna.
"Ga usah pelajaran gue udah banyak dari pak Haris." Hana tertawa saat mengingat guru sejarah yang sangat suka memberi cerita sejarah kelawat banyak.
Hana itu tidak takut tapi kalo di kroyok ya tetap kalah. Liat aja dia sekarang ga ada takut takutnya sama Reyna. Padahal abis di bully.
"Ya setidaknya kalo mau adepan sama gue ya satu lawan satu gitu, ga usah kroyokan. Ehh tapi kalian mana berani." Ejek Hana di sertai tawa terbahak bahak.
Hana memiliki fisik kuat meski badanya kecil. Ia pernah ikut club taekwondo di luar sekolahan. Tapi saat orang tuanya tau kalo ia ikut kegiatan salah satu ilmu beladiri langsung di suruh berhenti. Kata orang tuanya anak ceweknya ga boleh ikut kegiatan itu. Alasan klise sekali bukan.
Raut songong Hana yang ia tunjukan tiba tiba terganti oleh sebuah ringisan. Hana pingsan tiba tiba.
"Lah kok pingsan... Perasaan tadi songong banget nih bocah." Ucap Reyna.
Melihat muridnya pingsan pak Anwar kelabakan untuk menolongnya.
"Ayo angkat Hana ke UKS" Perintah pak anwar ke beberapa siswa di depan lapangan.
Dua siswa menghampiri Hana dan hendak mengangkatnya, tapi saat mau mengangkat ada cowok yang langsung mendorong kedua siswa tadi.
"Apaan lo pegang pegang Hananya gue!!""Barka lo kok nolongin dia sih!" Teriak Reyna heboh, saat melihat barka mau menolong hana.
Barka dengan cepat mengendong Hana ke UKS. "Dih lemah banget jadi cewek." Gumam Barka geram.
🍩🍩🍩
Hana Mediterania. Nama yang cukup aneh, untuk di jadikan nama. Nama itu yang membuat hana menjadi pusat perhatian. Nama laut antara Eropa dan Afrika itu ia sadang dengan bangga. Enatah kenapa orang tuanya menamainya seperti itu.
Hana kelas 2 IPA1. Selalu juara 1 paralel di SMA Nusa bangsa-bangsa. Hana sangat populer di kalangan kakak kelas. Alasanya Hana sangat pintar dan cantik secara bersamaan. Dan dari awal Barka sudah menjatuhkan cintanya ke Hana. Tapi sayang Hana tidak cinta terhadap Barka lebih tepatnya akan.
Barka duduk di samping bangkar UKS. Duduk memandangi Hana yang kini belom sadarkan diri. Setelah di cek oleh bu Widya selaku guru kesehatan. Dan Hana cuma kecapekan butuh istirahat sebentar.
"Barka kamu balik aja ke kelas, ini udah masuk!" Perintah bu Widya.
"Tidak bu, saya di sini saja kasian Hana nanti kalau tiba tiba mati gimana? Kan saya ga mau jomblo seumur hidup." Ucap Barka serius.
"Heh kalo ngomong ada ada saja. Nggak boleh ngomong asal, lagian Hana ga mau juga sama kamu."
"Dih si ibu ini. Hana tuh proses mencintai saya bu, jangan gitu dong pokok kalo saya gagal nikah sama hana itu gara gara ibu."
"Ehhh kamu tuh!! Masih kelas 2 ngomong nikah nikah. Saya yakin Hana beneran ga mau sama pengangguran kayak kamu, mana begajulan begini" Hardik bu Widya.
"Ah sudah lah saya ke depan, stres ngomong sama kamu." Bu Widya langsung melipir takut ikut tak waras.
"Ngapain juga ngomong sama gue." Gumam Barka sengit saat bu Widya sudah jauh.
"Hananya Barka bangun dong... Lo mau gua selingkuh kalo lo ga bangun bangun." Ucap Barka sembari mengguncang tubuh Hana.
"Hananya Barka kalo bangun sekarang gue janji ga makan donat sebulan."
"Han loh kok jahat banget sih!" Kesal Barka saat Hana tak kunjung membuka matanya.
"Han lo beneran mati?" Panik Barka.
"Bu Widya Hana matinya ya?" Triak Barka heboh.
"Kalo perutnya masih kembang kempis dia masih idup" Balas bu Widya jengah.
Barka langsung melihat perut Hana yang tertutupi selimut. Dan ia melihat jika Hana masih bernafas.
"Hah sukur lah." Desah Barka lega.
🍩🍩🍩
Leguhan tipis membuat atensi Barka fokus ke Hana.
"Han lo udah sadar? Lo kenapa sih lemah banget!!"
"Lo kenapa sih bacot banget. Gue capek dengernya." Ucap Hana lemah.
Barka langsung menyodorkan air putih ke Hana. Dan disambut langsung oleh Hana.
"Bar makasih ya udah nolongin gue. Ga tau kenapa tiba tiba gue langsung pusing dan pingsan tadinya."
"Ya udah berhubung lo udah sadar, gue balik ke kelas. Oh ya nih baju olah raga, baju lo masih basah gara gara teh." Barka beranjak pergi. Tadi Barka sempat menyuruh temanya untuk mengantar baju olah raganya. Ia yakin Hana tak membawa baju ganti.
"Oh ya, gue ga suka liat lo lemah kek gini." Ucap Barka sebelum benar benar tak terlihat.
"Emang gue apa? Wonderwoman gitu." Gumam Hana kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
BARKA
RomanceDua kisah bersisian. cover by pinterest soal nama entah aku pernah liat di mana tapi aku mimpiin nama Barka jadi aku pakek. jadi jika ada kesamaan nama mohon maaf.