Happy reading
Evelyn mengerjapkan matanya berkali-kali, ia terkejut melihat orang disampingnya ini.
"Icha? Kamu Icha?" Evelyn memegang erat bahu yang dipanggil icha itu."Ya, iyalah ogeb, gue Icha, lo pikir hantu?" Seketika Icha meringis pelan ketika Evelyn memperkuat eratan pada bahu icha"aduh lyn sakit banget."
"Makanya jangan pake lo-gue berasa gak sopan, kan udah dibilangin beberapa kali" Evelyn menatap tajam Icha, dan melepaskan tangannya dari bahu Icha.
Icha menatap jengah sahabatnya itu.
"Biasain dong lyn, masa bilang lo-gue aja susah banget" ucap Icha sambil menarik pelan tangan Evelyn untuk segera duduk di kursi yang mereka duduki.dari dulu kelas 10 sampai kelas 11 sekarang mereka selalu duduk bersama."Terserah aku dong" ucap Evelyn sambil meletakkan tasnya di meja.
"Nyebelin banget sih kamu lyn" Icha menggerutu pelan sambil mengambil ponsel dari tasnya.
Evelyn tertawa pelan, ini yang ingin dia mau,saling mencaci, tapi pada akhirnya meraka akan tertawa bersama kembali,persahabatan yang sangat indah.
Tiba-tiba Icha memperlihatkan pesan-pesan dari grup gosip yang dimasuki Icha
"Tau gak lyn, katanya ada murid pindahan kelas 12,katanya ganteng banget""Oh"
"Cuma oh doang?" Icha menatap evelyn intens
"Jadi aku harus bilang, wow gitu?" Evelyn menatap Icha sambil memperagakan tangannya.
"Serius loh lyn" Icha menatap evelyn malas.
"Iya, iya, sorry" Evelyn menghela nafas, jika Icha sudah kesal ia akan susah dibujuk.
Itu percakapan terakhir mereka, setelah guru yang mengajar telah masuk ke kelas.
Tidak terasa bel berbunyi, semua murid berhamburan pergi ke kantin.
"Kita ke kanti kan lyn!" ucap Icha sambil membereskan bukunya.Evelyn menatap malas Icha "tidak pergi pun kamu kan tetap memaksa."
Icha mengangkat dua jarinya membentuk v"peace."
Evelyn menatap geli Icha sambil menggeleng kepala.
"Ayo pergi, gak jadi ke kantin?" tanya Evelyn, ketika melihat Icha asik main ponsel."Hehe jadi dong" Icha berdiri sambil menggandeng tangan Evelyn.
Sesampainya di kantin Evelyn celingak-celinguk melihat meja yang kosong, Evelyn menarik tangan Icha saat melihat meja yang kosong.
"Mau pesen apa?" tanya Icha sebelum Evelyn duduk.
"Seperti biasa ca" Evelyn memperhatikan Icha yang memesan, sampai datang membawa pesanan mereka.mereka menikmati makanan dengan baik, tapi
Icha tiba-tiba memukul-mukul pundak evelyn lumayan keras"lyn, lyn, itu kakel yang pindahan kesini, ganteng banget""Aish, sakit ca" Evelyn melepas tangan Icha dari pundaknya dan menatap tajam Icha yang hanya nyengar-nyengir.
"Lyn, lyn, dia melihat ke arah sini?" Icha menggigit jarinya gemas.
Evelyn menoleh kedepan,dia terkejut melihat yang katanya murid pindahan itu.
"Ca, itu murid pindahan itu?" Menatap lurus beberapa siswi yang berkerumun. tidak dia tidak fokus ke sana tapi ke arah murid pindahan itu."Namanya kalau gak salah Alrega" Icha menatap berbinar murid pindahan itu.
Itu kan cowok yang aku tabrak, mampus aku batin Evelyn.evelyn mengalihkan matanya saat laki-laki itu melihat kearahnya.tapi sayangnya Evelyn tidak melihat pancaran kepemilikan kepadanya.
Evelyn seseorang menyebutkan nama Evelyn di dalam hatinya sambil menyeringai.
"Lyn kamu kenapa?"Icha mengerutkan keningnya aneh melihat Evelyn yang hanya menatap kosong ke depan.
" Ah, tidak apa-apa,ya udah ayo kita makan, sebentar lagi bel berbunyi"Evelyn tersadar lalu mengalihkan matanya pada Icha.
Selang beberapa menit bel berbunyi, Evelyn dan Icha beranjak pergi menuju kelas.
Ini surat dari siapa guman Evelyn mengerutkan keningnya melihat secarcik surat diletakkan di lipatan bukunya.Evelyn melirik Icha dan langsung menyembunyikan surat itu ke dalam tasnya.dia akan membuka dirumah saja pikir Evelyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER
Mystery / ThrillerProlog Evelyn tidak pernah berharap memiliki pengagum rahasia,apalagi sampai memiliki stalker yang memiliki obsesi yang gila kepadanya. Evelyn benci ini, segala aktivitas yang dia lakukan akan selalu diketahui stalker gila itu. "Semua yang ada pad...