Awal Kejadian

2 0 0
                                    

Alia Femila gadis semata wayang, anak dari pemilik butik besar disalah satu kota Jakarta.

Hidupnya yang terus dimanja membuat dirinya sulit menjalin kehidupannya yang kini sudah beranjak dewasa. Apapun keinginannya juga harus dituruti, hingga suatu kejadian menyadarkan Alia, bahwa tidak semua keinginan harus didapatkan.

Akhir-akhir ini mulai banyak masalah yang datang satu persatu dihidupnya.

Semenjak putus dengan Dhafi ternyata sangat berpengaruh dalam hidup Alia, hidup yang sebelumnya damai tiba-tiba menjadi rumit dan memunculkan banyak masalah.

"Jika seperti ini keadaanya, lebih baik gue milih tidak dipertemukan sama lo dhaf. " gumam Alia sambil menatap langit dari balik jendela kamarnya.

Tidak sadar air mata jatuh begitu saja "mungkin salah gue yang terlalu cinta sama lo, sampai cinta ini mengalahkan rasa sakit gue atas apa yang lo lakuin ke gue."

Berkali-kali Alia menyeka air matanya namun tetap saja terus keluar, dirinya selalu lemah soal perasaan.

Tinggg..

Bunyi notif chat masuk dari hpnya, pandangan Alia beralih ke benda persegi itu untuk melihat siapa yang baru saja mengirim pesan kepadanya.

Erlangga
sibuk gak? gue pengen ketemu sama lo.

Ternyata chat dari  sepupu cowok yang ia pikirkan dari tadi. Alia memang sudah lumayan dekat dengan saudara Dhafi, hingga semua temen tongkrongannya, karena memang dulu Dhafi sudah memperkenalkan dirinya waktu masih pacaran.

Kecuali ke keluarganya.

Mungkin karena orang tua nya yang sangat sibuk dan jarang pulang ke rumah salah satu alasannya, karena selama pacaran sama Dhafi dirinya belum pernah bertemu dengan kedua orang tua Dhafi.

•••••••••••••••••••••

Akhirnya Alia berada disalah satu taman dekat salah satu caffe.

Taman yang memiliki sejuta kenangan dalam hidupnya, seperti hampir semua tempat mengingatkan dirinya sama masalalunya.

Setelah mendapat chat dari Erlangga tadi, Alia mengsetujui ajakan Erlangga. Ini lebih baik dari pada harus terus bersedih meratapi hal yang tidak penting.

"Udah lama kita ga ketemu Al" Erlangga mulai membuka percakapan.

"Kayaknya kita terkhir kali ketemu saat gue nganterin.."

"Emmm, jangan dibahas. Eh iya gimana kabar lo? " sengaja Alia memotong ucapan Erlangga karena tidak mau membahas kajadian yang lalu.

"Yah seperti yang lo lihat sekarang Al" jawab Erlangga seadanya.

Jujur bertemu Erlangga malah semakin mengingatkan dirinya pada masa lalunya, sosok Erlangga hampir mirip dengan Dhafi. Apa mungkin karena Erlangga sepupu Dhafi, jadi ada beberapa kesamaan yang ada pada mereka.

"Lo tambah cantik" kaget dengan ucapan yang baru saja keluar dari mulut Erlangga, tidak menyangka dia akan memujinya.

"Apaan sih enggak lah, dari dulu juga gue gini mulu ga ada yang berubah" ucap Alia tidak PD jika ada yang memuji dirinya.

"Serius Al lo tambah cantik kok semenjak lo putus sama sepupu gue, apa lo sakit hati terus perawatan? "

"Emang ya cewek kalau habis putus itu glowupnya gak main-main." sambung Erlangga membuat Alia sedikit menyunggingkan bibirnya.

"Angga stop jangan muji gue, nanti kepala gue tambah besar." Erlangga pun tertawa melihat gadis yang ada didepannya terlihat lucu dan menggemaskan, memang benar Alia tidak berubah tapi dari segi sifat kalau fisik memang dimata Erlangga terlihat semakin cantik.

Sifat Alia yang ceria dan mudah bergaul dengan siapa saja, membuat siapa pun nyaman berada didekatnya. Gadis memiliki senyum manis, sangat disayangkan jika ada orang yang tega menyakitinya.

Bodoh telah menyia-nyiakan gadis secantik dan sebaik Alia, termasuk sepupunya.

"Al"

"Iya?"

"Boleh gak, kalau gue lanjutin kisah cinta lo sama sepupu gue yang sudah lama putus?"




TBC



______________
Hai untuk chapter pertama segini dulu ya..
sambung lagi untuk chapter selanjutnya, terimakasih :)

Karma AliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang