Chapter 6 : bunuh d1r1

2K 59 3
                                    

2 hari setelah pemakaman Deva, Membuat Asha seketika menjadi stress, dan selalu merasa pusing.

Sehingga Shannon menjaga Asha sehari 7-9 jam

Karena ia khawatir akan feme-nya yang sakit, dan keadaannya juga benar-benar belum pulih.

Ia juga takut akan Asha akan kenapa-napa jika Asha seperti ini terus

Bahkan, Shannon akhir-akhir ini banyak lembur malam, untuk menjaga feme-nya itu.

"Sayang...kamu mau makan apa?" Tanya Shannon

"Susu" Jawab Asha

"Makanan sayang, bukan minuman" Jawab Shannon

"minuman saja seperti susu, sudah mengenyangkan, jadi tidak apa-apa." Ucap Asha, sambil menatap Shannon

"Ah yeah, aku akan kembali." Ucap Shannon sambil berjalan keluar dari kamar pasien

**

Saat didalam perjalanan menuju kantin, ia melihat ada seseorang yang duduk terdiam.

"Hoi..apa yang kau lakukan disini?" Tanya Shannon terhadap orang tersebut.

"A-Aku menunggu pesanan pizzaku" Jawab orang tersebut
"Oh" Ucap Shannon sambil duduk dihadapan orang tersebut

Pelayan datang, membawa menu.

"Permisi, ingin makan?atau minum?silahkan sebutkan!" Tanya pelayan
"1 gelas Susu hangat" Jawab Shannon

"Oh, baiklah pesananmu akan segera datang." Ucap Pelayan, lalu berjalan untuk membuatkan Susu hangat

Setelah pesanan pizza orang itu sampai, ia membuka box pizza tersebut.

"Apakah kau mau?" Tanya tawaran orang tersebut
"Hmm..aku juga mau, tapi tidak enak jika aku belum mengenalmu..." Ucap Shannon

"Ah, aku hampir lupa. Namaku Rish, pekerjaanku sebagai kasir di apotek." Jawab Rish

"Oh, namaku Shannon, disini aku bekerja sebagai dokter, tapi aku lembur untuk menjaga pacarku..." Ucap Shannon sambil mengambil sepotong pizza lalu dicampurkan saus.

"Nama pacarmu siapa?" Tanya Rish sambil memakan pizza-nya

"Asha Pracahaya" Jawab Shannon

Rish terkejut sambil bertanya "itu nama perempuan bukan?apa jangan-jangan..."

"Yeah, I'am lesbian" Jawab Shannon

"What the- aku baru mengetahui dokter lesbi" Ucap Rish

**

Sementara itu, Asha bosan menunggu Shannon yang sangat lama karena mengobrol dengan Rish.

Akhirnya Asha memutuskan untuk menghampiri Shannon ke kantin, sambil membawa kantong infusnya.

Saat Asha Sampai Dikantin RS, ia melihat Shannon dengan Rish sedang mengobrol sambil makan bersama, sehingga ia mengira, ia selingkuh dibelakangnya...

'apa-apaan ini..' gumam Asha

'ternyata ia seperti ini dibelakangku' gumam Asha lagi

Asha pun berlari sambil menangis, ia tidak peduli walaupun diinfus.

Asha merasa ia sudah tidak berguna lagi, ia juga ingin segera menyusul sahabatnya yang sedang berada di langit(kalian pasti taulah ya)

Asha langsung berlari pergi ke rooftop untuk bunuh d1r1

**

Sepanjang ia berbicara dengan Rish, ia lupa bahwa Asha menunggu kedatangannya dan Susu hangatnya.

"Maaf, aku harus pergi-" Ucap Shannon sambil berdiri, lalu berjalan

"Tunggu! Kita belum selesai bicara!" Ucap Rish sambil menarik tangan Shannon

"Sudahku bilang, aku harus pergi, tanpa penundaan!" Ucap Shannon

Rish perlahan melepaskan tangan Shannon

Shannon menuju kamar pasien sambil membawa susu hangat untuk Asha.

**

Shannon terkejut, Tidak ada Asha dikamar pasien.

Akhirnya ia segera mencari Asha dari ruang ke ruang.

"Asha! Kau Dimana!" Teriak Shannon sambil berlari mencari Asha

Shannon merasa ia belum mengecek rooftop.

"Aku harus segera ke rooftop!" Ucap Shannon sambil berlari menuju ke rooftop.

**

Asha merasa ia sudah siap untuk menjatuhkan dirinya sendiri dari rooftop, alias bunuh d1r1

Saat Asha segera melompat, ia mendengar Teriakan Shannon dari belakang.

Shannon sudah sampai di rooftop, lalu datang menghampiri Asha.

Asha langsung menengok ke belakang, yang benar saja Shannon memeluk Asha.

"Asha! Aku bisa jelas-" Ucap Shannon

Tiba-tiba Asha tidak sengaja terdorong jatuh ke bawah karena pelukan Shannon yang sangat kencang.

Shannon langsung memegang tangan Asha.

"A-Asha! Aku bisa menjelaskannya!" Ucap Shannon

"Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi! Aku melihatmu mengobrol dengan Wanita lain, apalagi makan bersama!" Ucap Asha dengan tegas

"Sekarang lepaskan tanganku!!" Ucap Asha dengan penuh tegasnya

"T-Tidak Ak-" Ucap Shannon.

Ternyata ia tidak sengaja melepaskan tangan Asha.

Asha akhirnya terjatuh...

Shannon langsung buru-buru melompat menyusuli Asha.

"ASHA!!" Ucap Panggilan Shannon

"H-Hey, apa yang kau lakukan..." Tanya Asha

"Kau tidak lihat?kita mati bersama!" Ucap Shannon

"A-APA!?APA KAU GILA!?" Tanya Asha

"Saya tidak gila, saya akan selalu bersamamu dalam keadaan apapun itu" Jawab Shannon

"GAWAT!! NYAWA KIT-" Ucap Asha.

Asha dan Shannon pun sampai ke tanah, dan.. meninggal.







**

Ternyata dan ternyata, itu hanyalah mimpi buruk Asha, sebenarnya Shannon tidak melakukan itu..

Shannon akhirnya membawakan 2 gelas susu hangat untuk diminum bersama.

"Ayo minum!" Ucap ajakan Shannon.

"Baiklah" Ucap Asha.

Mereka akhirnya minum bersama.

**

3 Minggu kemudian.

Asha akhirnya kembali pulih, dan sudah bisa pulang.

Asha pun dijemput oleh kedua orangtuanya.

"Hoii, kapan nikah?" Tanya Linda(mama Asha)

"Iya nih, gasabar pengen punya cucu" Ucap David(papa Asha)

"Semoga saja bisa Minggu depan." Jawab Asha

Akhirnya, Asha memasuki mobil bersama kedua orangtuanya, lalu pergi untuk pulang ke rumah mereka






To be continued.
Thanks for read this chapter,
Happy reading to next chapter



You will be my girl (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang