Tukk..Tukk..
Tukk..
Tukk..
Bunyi Kentungan dipukul terdengar bertalu-talu, suaranya menggema hingga hampir memenuhi setiap sudut desa. Beberapa warga terlihat berjalan beriringan memutari desa dengan tiga orang yang memegangi obor untuk menerangi jalan. Dan dia orang yang terus saja memukul Kentungan tanpa henti.
Di hening dan dinginnya malam seharusnya warga sedang terlelap dan terbuai dalam mimpi, harus kembali terjaga karena mendengar bunyi Kentungan yang di pukul begitu nyaring.
Tak lama kemudian, para kepala keluarga keluar dari kediaman mereka dan berkumpul di pos ronda.
Penasaran pada apa yang terjadi. Ada yang kemalingan kah atau apa!"Ada apa?" tanya suara serak seorang bernama Arman.
"Iya, ini sudah larut. Anakku terbangun oleh ulah kalian." timpal yang lain Sinin namanya.
"Pak Giman hilang!" seru orang yang memukul Kentungan. Satir namanya
"Alah, sudah biasa itu. Dia kan memang biasa menjahili kita kalau sedang ronda." ujar bapak yang duduk di sudut pos ronda.
Pak Giman memang terkenal sebagai pribadi yang suka bercanda. Tak jarang teman sesama ronda nya terkena imbas kejahilan nya.
"Biar tidak ngantuk," ujarnya kala itu."Tapi, bapak saya tidak ikut nge-ronda malam ini." ujar Restu. Anak Giman
"Jangan bercanda kamu Tu, mana mungkin orang setua pak Giman bisa hilang. Mustahil." ujar seorang bapak yang duduk tepat di samping Restu.
"Saya serius pak." tutur Restu.
"Bagaimana ceritanya?" tanya Arman.
"Tadi jam sembilan saya berbincang-bincang bersama bapak di teras rumah." Restu mulai bercerita.
"Sedang asik bercerita. Bapak tiba-tiba diam. Matanya melotot melihat ke suatu arah, tapi setelah saya mengikuti arah pandangan bapak. Tidak ada apa apa." lanjutnya
"Karena khawatir, saya ajak bapak masuk dan tidur. Tapi di jam 1 tadi, dalam kamar bapak terdengar seperti suara gaduh orang bertengkar. Saya teriak-teriak manggil bapak, tapi bapak tidak menyahut sama sekali. Sementara pintu bapak terkunci dari dalam."
"Saya dobrak pintu bapak. Dan di dalam kamar bapak benar-benar seperti ruangan yang di tinggal setelah berperang, semua barang bapak bercecer. Tapi bapak tidak ada di dalam kamar. Saya sudah mencari ke seluruh rumah tetap tidak menemukan bapak." Restu mengakhiri ceritanya.
"Mungkin pak Giman lewat jendela." sahut suara bapak di sudut pos ronda.
"Tidak pak. Jendela kamar bapak masih terkunci." jawab Restu.
Semua bapak yang mendengar ucapan Restu terdiam dengan pikiran mereka masing-masing. Peristiwa tersebut tak dapat di nalar logika melainkan harus di nalar lewat jalur mistis.
"Tak mungkin LEAK kan?" ucap ragu salah satu bapak.
Semua mata langsung tertuju pada bapak yang tadi berucap. Mereka semua satu pemikiran.
LEAK sebenarnya seorang manusia yang bersekutu dengan iblis.
Tubuhnya telah di masuki oleh iblis tersebut, mereka tak akan segan memusnahkan orang yang mereka anggap menjadi penghalang.LEAK sangat menyukai darah dan bayi baru lahir. Beberapa orang dewasa yang menurut mereka darahnya manis pun tak luput dari incaran mereka sebagai santapan.
"Sudah, daripada hanya menduga-duga seperti ini. Lebih baik kita berpencar mencari pak Giman." ucap Isbi, kepala desa
Mereka pun membagi kelompok menjadi tiga dengan tiap kelompok berisikan tiga orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fitnah Membawa Petaka
HorrorLeak adalah manusia biasa yang mempraktikkan sihir jahat dan membutuhkan darah embrio agar dapat hidup. Dikatakan juga bahwa Leak dapat mengubah diri menjadi babi atau bola api, sedangkan bentuk Leak yang sesungguhnya memiliki lidah yang panjang dan...