"Kak, Kakak di mana? Kakak lupa sama hari ini, ya?" Alisa bertanya dengan suara serak karena hampir menangis.
"Hari ini? Emangnya hari ini kenapa?"
Alisa terdiam sesaat mendengar respon Aga yang sepertinya melupakan momen penting dalam kisah mereka.
"Kak, hari ini hari jadi kita yang ke dua tahun," ucap Alisa memberitahu.
"Oh,"
Hanya oh? Setidak berarti itukah hubungan mereka bagi Aga?
"Kakak gak jadi dateng ke sini?" tanya Alisa memastikan. Gadis itu menutup kembali kue cantik yang ia buat seorang diri demi merayakan hari jadi mereka yang ke dua.
"Gue lagi nemenin Asya di cafe, dia lagi nugas sama temennya,"
Alisa tersenyum kecut. "Sebenernya, yang pacaran sama Kakak itu siapa, sih? Aku atau Kakaku?" tanya Alisa bermaksud bercanda.
"Udah dulu, gue mau balik ke Asya,"
Begitu panggilan di tutup Aga secara sepihak, Alisa menghela napas lelah. Gadis tujuh belas tahun itu mengulas senyum kecil kemudian beranjak dari tempatnya semula. Kotak kue pun kembali di bawa untuk diantarkan ke apartemen Aga.
"Kayaknya aku udah yakin sama keputusan ayah," gumam Alisa ketika ucapan ayahnya beberapa hari lalu kembali terlintas.
"Kamu kuliah aja di luar negeri, sekaligus kerja di sana biar mandiri. Kamu pinter, pasti gampang buat dapet beasiswa biar ayah gak perlu ngeluarin banyak uang untuk kuliah kamu,"
Gadis itu memandangi gedung-gedung tinggi di sekitarnya dengan senyum kecil. Tak lama lagi, ia akan meninggalkan kota ini demi mengenyam pendidikan. Tepat di ulang tahunnya yang ke delapan belas, ia akan berangkat.
"Aku izin sama Kak Aga dulu, deh," monolog Alisa kemudian mengambil ponselnya kembali untuk memberikan pesan singkat pada Aga.
Alisa : Kak, aku izin anterin kue kita ke apartemen Kakak, ya. Jangan lupa di makan, itu buatan aku sendiri.
***
Aga baru kembali ke apartemen setelah seharian menghabiskan waktu bersama Arasya. Laki-laki itu tersenyum ketika mendapat pesan dari Arasya. Dengan hati berbunga-bunga, Aga pun membalas pesan tersebut takut Arasya merasa diabaikan. Setelah tak mendapatkan balasan dari Arasya lagi, Aga baru melirik pesan yang dikirim oleh Alisa empat jam lalu.
"Alisa dari sini?" gumam Aga kemudian cepat-cepat membuka pintu apartemen dan segera mencari-cari keberadaan kotak kue dari sang kekasih.
"Manis banget adeknya Asya," kekeh Aga ketika mendapati kotak kue yang lucu terletak di atas meja belajarnya.
"Sweet banget pake surat-suratan segala," Aga mengulum senyum tipis ketika melihat secarik kertas yang terdapat di dalam kotak tersebut.
YOU ARE READING
BACKSTREET
RandomAga merahasiakan hubungannya dengan Alisa demi menjaga nama baiknya. Alisa tentu saja tidak tau jika Aga hanya menjadikannya sebagai alat laki-laki itu untuk mendapatkan kakaknya. Karena yang Alisa tau, Aga mencintainya. Padahal, Aga hanya mendekati...