chap 3

36 6 1
                                    

Hyunjin terdiam memandang sendu keluar jendela mobil. Hari ini ia akan pergi dari rumah, ia akan hidup sendiri dan jauh dari orang tuanya yang selalu bertengkar setiap hari.

Hyunjin sebenarnya sudah kebal mendengar kedua orang tuanya bertengkar, namun kali ini ada hal yang lebih mendukungnya untuk pergi merantau ke kota lain.

Karena mantan kekasihnya.

Beberapa waktu yang lalu Ia baru saja putus dengan kekasihnya karena ia terus terang berselingkuh. Sebenarnya Hyunjin sudah menaruh sedikit curiga, tapi kepercayaannya lebih besar dari rasa curiganya, sehingga ia tak memedulikan kecurigaan itu.

Namun hari itu, kekasihnya menjelaskan sejujur-jujurnya pada Hyunjin dan ia menginginkan hubungan mereka berakhir.

Hyunjin benar-benar kacau, dan frustasi. Bagaimana ia bisa di kecewakan oleh orang yang benar-benar ia taruh kepercayaan paling besar. Bahkan ketika ia sudah tak lagi mempercayai kedua orang tuanya.
Alasan kedua org tuanya bertengkar juga karena orang ketiga, dan mantannya tau akan itu. Itu yang membuat Hyunjin semakin kecewa, karena melakukan hal yang menjadi trauma terbesarnya.

Ia memutuskan untuk pergi dari Seoul melanjutkan kuliahnya di Universitas baru.

Kini ia sudah sampai di depan gedung apartement nya. Driver panggilan tadi  membantu Hyunjin memindahkan barang barangnya kelantai atas, tempat dimana apartmennya berada.

"Terimakasih pak, ini tip nya"

Usai berterimakasih dan memberi tip, Hyunjin segera menata barang barangnya di ruang apartemen.

Sebenarnya suasana hatinya masih tidak bagus, tapi mau bagaimana lagi? Ia harus segera pindah dan membereskan barang barangnya dengan rapih di tempat barunya, sebelum senin nanti ia masuk kampus.

Beberapa kali Hyunjin menjatuhkan barang yang ia pegang. Nyatanya ia memang masih tidak bisa berkonsentrasi penuh pada aktivitas yang ia kerjakan.

"Astaga" Hyunjin menghela nafasnya dalam. Ia melirik separuh barang barang yang masih berada di dalam box. Tinggal 2 box lagi. Sepertinya ia bisa menunda yang itu, dari pada harus merusak  barang barang terus.

Ting!

Ponsel lelaki itu yang sedari tadi berbunyi kini mulai menarik atensi nya. Ternyata dari temannya, Han jisung. Han merupakan temannya sejak SMA, namun mereka berkuliah dikampus yang berbeda. Han di Seoul, sedangkan Han di Daegu.
Tidak hanya Han, ada eric dan juga Hwall.

...

Han

Bro
Sudah sampai?

                                                                                  Sudah

Sekarang kau sedang beres-beres?

                                                                                       Iya

Baiklah, jika sudah selesai mari berkumpul bersama kami
Nanti aku kirim lokasinya.
Jika kau tak lelah.

Kirim lokasinya sekarang

Oke baiklah

______

Jam jam masih terdiam sembari mengeluarkn air matanya, dengan kedua lengan yang memeluk kakinya.
Sang pengasuh panti asuhan sudah bingung sedari tadi kala mereka mendapati anak perempuan yang tiba-tiba saja ada di panti asuhannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Days With Jam-jamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang