03

113 7 5
                                    

"jadi gua harus ngapain sana?" tanya dahyun

"kamu harus jadi pacar boongan saya, saya gasuka di tolak" ucap sana menatap dahyn

"Dih ogah banget gua, minta tolong ke yang lain aja lah." tolak dahyun lalu berdiri ingin pergi keluar ruanga osis.

"Tolong dahyun cuma kamu yang bisa tolongin saya." ucap sana sambil memegang tangan dahyun.

Dahyun melirik tangan nya yang di pegang oleh sana, dia langsung menepis tangan sana pelan.

"Kenapa harus gua kan masih banyak yang lain."

"Saya mau nya kamu dahyun please bantu saya ya." sana kembali memgang tangan dahyun."

Dahyun berfikir sejenak menghela nafas panjang lalu dia menatap sana.

"Coba lu cerita kenapa gua harus jadi pacar boongan lu."

"oke saya ceritain." sana membawa dahyun agar duduk di sofa.

"Jadi saya sedang menghindari mantan pacar saya, dia terus meneror saya dahyun dengan kamu menjadi pacar boongan saya pasti mantan pacar saya gak akan ganggu saya lgi," ucap sana sambil meangis.

"Jadi tolong kamu mau ya bantuin saya untuk jadi pacar boongan saya.?" dahyun mendengarkan penjelasan sana, dia jadi merasa kasihan melihat sana yang menangis.

"Jangan nangis sana gua gabisa liat cewe nangis begini." dahyun mengusap air mata sana.

"Gua setuju jadi pacar pura-pura lu." ucapan dahyun itu membuat sana menatap dahyun senang.

"serius hyun.?" Dahyun menggangguki uacapan sana.

"oke mulai sekarang kita pacaran boongan ya, kalo di sekolah saya mau nya kamu deket saya terus dan jangan ngerasa canggung, supaya terlihat lebih real." sana menyerahkan sebuah kertas pada dahyun.

"Apa ini san"? dahyun bingung.

"Kamu tandatangani surat perjanjian itu." dahyun baru saja akan membaca isi surat perjanjian itu namun langsung di cegah oleh sana.

"Langsung di tandatangani saja dahyun ga perlu di baca." dahyun pun mengangguk lalu mentandatangani surat tersebut tanpa merasa aneh

"Kalo gitu gua pulang ya soalnya perut gua udah minta di isi." kekeh dahyun sambil memegang perut nya.

"Kamu gamau anterin aku pulang dulu?" ucap sana.

"Dih manggil nya jadi aku kamu." batin dahyun.

"lu gabisa pulang sendiri apa?"

"Gabisa biasanya aku pulang sama mina tapikan mina udah pulang duluan." sana menggandeng tangan dahyun keluar ruangan nya.

Dengan berat hati dahyun harus mengantarkan sana pulang.

"Rumah lu dimana?" tanya dahyun memastikan agar dia tidak salah jalan.

"Perumahan xxxxxx" jawab sana sambil sedikit berteriak karena takut dahyun tidak mendengar ucapan nya.

"kamu tau kan hyun." tanya sana dan hanya di angguki oleh dahyun.

"Yakali gatau perumahan punya bokap gua sendiri." ucap dahyun

"hah apa hyun?" sana tidak mendengar begitu jelas ucapan dahyun.

Dahyun menggelengkan kepala nya lalu memacu motor nya lebih cepat.

"hyun jangan ngebut-ngebut." sana memeluk pinggang dahyun begitu erat. Dahyun hanya bisa tersenyum di balik helm nya.

"Makasih udah nganterin aku." ucap sana.

"hm yaudah gue pulang dulu." dahyun menghidupkan motornya.

"Besok jemput aku ya." ucapan sana membuat dahyun langsung menatap sana lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Meet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang