"Apa aku mengganggu pekerjaan mu Jungkook-shi?"
Ucap Yeseul pada Jungkook."Aniyo.."
Ucap Jungkook."Kau kelihatan sangat gelisah makanya aku bertanya.."
Ucap Yeseul."Aniyo, nona hanya saja.. saya merasa canggung saja duduk di sini bersama anda. Anda kan adalah cucu Depyo-Nim rasanya-"
Ucap Jungkook."Geumanhe...
Santai saja Jungkook-shi. Meski aku cucu Nenek. Tapi aku bukanlah atasan mu di kantor. Aku hanyalah seorang seniman biasa. Jujur, aku sama sekali tak berminat dengan masalah perusahaan.."
Ucap Yeseul."Sepertinya nama mu sangat mempengaruhi hidup mu"
Ucap Jungkook."Mungkin begitu... Kata orang nama itu adalah sebuah doa. Makanya aku sangat menyukai seni seperti nama ku dan aku beruntung bisa bekerja di bidang yang aku suka"
Ucap Yeseul."Nde.."
Ucap Jungkook sambil mengangguk."Jungkook-shi, aku tak mengenal mu sebelum aku kembali beberapa waktu lalu ke Korea. Selama aku di luar negri Nenek banyak bercerita tentang mu pada ku"
Ucap Yeseul."Jeongmalyo?"
Ucap Jungkook dengan raut wajah sedikit tidak percaya tapi ia merasa senang akan hal itu."Nde..
Nenek selalu mangancam ku jika aku tak kembali ke Korea, Nenek akan mencoret nama ku dari daftar keluarga dan menggantinya dengan mu"
Ucap Yeseul.Jungkook tertawa mendengarnya.
"Meski mendengar itu, aku tak merasa kesal sedikit pun"
Ucap Yeseul."Tentu, nona pasti tahu jika Depyo-Nim hanya bergurau saja"
Ucap Jungkook."Aniyo, bukan itu. Aku malah sangat bersyukur karna jika sampai nenek ku berkata seperti itu tandanya kau orang yang sangatlah dia percaya. Nenek ku banyak bercerita bahwa betapa baiknya dirimu dan cekatannya dirimu dalam bekerja"
Ucap Yeseul."Nona, Depyo-Nim adalah orang yang baik. Dia banyak membantu ku. Bahkan untuk di posisi pekerjaan seperti saat ini itu juga bentuk kemurahan hati Depyo-Nim yang mau menaruh kepercayaannya pada diriku meski aku belum banyak memiliki pengalaman"
Ucap Jungkook."Jungkook-shi aku sekali berterima kasih padamu.. sebenarnya saat melihat mu kau seperti perwujudan cucu ideal nenek ku. Sedangkan aku? Aku sama sekali tak mengerti masalah bisnis keluarga ku, dan tak bisa meneruskannya"
Ucap Yeseul sambil menyesap americanonya."Tapi anda memiliki suami anda, ku rasa dia lebih cocok mendapatkan pujian-pujian ini"
Ucap Jungkook.Yeseul terdiam sesaat. Jungkook menyadari sedikit perubahan raut wajah Yeseul.
"Nona, mungkin anda tak tahu..
Tapi aku juga yatim piatu.. sama seperti anda. Hanya saja, tak ada anggota keluarga lain yang bisa merawat ku dan aku tinggal di panti asuhan di daerah Busan.
Selama aku tinggal di panti asuhan ku, hampir setiap butir beras yang aku makan berasal dari kedermawanan Depyo-Nim. Karna beliau banyak dari kami yang tumbuh dewasa di panti dapat hidup dengan cukup dan bersekolah karna bantuan beliau. Aku dari dulu bertekad untuk membalas semua kebaikan orang dermawan itu dengan mengabdikan hidup ku sebisa ku pada mereka.."
Ucap Jungkook.Yeseul terkejut.
"Apa Nenek tahu hal ini.."
Ucap Yeseul."Saya tidak yakin, beliau tidak pernah menyinggung hal itu"
Ucap Jungkook."Jadi karna itu, jangan pernah merasa sungkan untuk meminta ku melakukan apapun nona"
Ucap Jungkook.Yeseul menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You But It Hurts |ON GOING
Fiksi PenggemarTahan diri ku bersama mu, tapi jika kepergian ku menjadi alasan kebahagiaan mu aku akan menghilang dari kehidupan mu. Aku tak menyalahkan dirimu hanya takdir tak mengizinkan ku bisa bersama mu...