Lapangan penuh oleh sorak-sorai para siswa yang heboh menonton pertandingan voly. Gizzel yang baru datang langsung menghampiri Michelle yang berada di pinggir lapangan sambil berteriak.
"Siapa lawan siapa sih?" Gizzel penasaran
"Anak kelas 12 IPA 1 lawan anak kelas 11 IPA 1" kata Michelle yang masih menyaksikan dengan seksama pertandingan tersebut.
Mata gizzel mengarah kepada lelaki tinggi dengan penampilan yang sangat mempesona. Ternyata itu jevan, ia melihat jevan dengan tersenyum lebar.
"Gila, ganteng banget ck" batin gizzel
Jevan yang melihat gizzel berteriak memberi semangat, Ia pun memberi senyuman manis nya. Gizzel yang sadar pun membalas nya. Dari pertama ia ketemu, ia sudah ada rasa kepada jevan. Pertandingan pun selesai, gizzel menghampiri jevan dan memberi sebotol minuman.
"Jevan" sapa gizzel
"Dalem" jawab jevan
"Ciee jevan" ucap izal dan faiz sambil menepuk bahu nya
"Opo sih ck, minggir o kono" ucap jevan
Izal dan faiz yang tertawa melihat wajah gizzel memerah, karena ia menahan malu. Jevan yang mengetahuinya langsung menutup wajah gizzel, menggunakan tangannya.
"Ih jevan" rengeknya
"Wkwk, Lo ngapain?"
"Nih minuman buat lo"
"Ciee perhatian nih" ucap jevan sambil meledek gizzel
"Dih paan sih" ucap gizzel sambil menahan malu
Jevan pun meminum air nya, ia bergegas menuju ke kelas nya. Sebelum ke kelas ia mengucapkan kata ke gizzel.
"Gizzel gua ke kelas dulu, Lo hati-hati disini. apa lo mau bareng?" Tanya nya kepada gizzel sambil menatap tajam
"Lo duluan aja, gua mau ke kantin dulu"
"Yakin? Mau gua anter?"
"gausah" tolak nya dengan halus
"Yaudah, hati hati kalo ada yang goda bilang gua."
"Iya"
Jevan pun meninggalkan gizzel, dan bergegas ke kelas nya. Begitupun dengan gizel. Di tengah jalan gizzel di culik seorang perempuan, dan di bawa ke belakang sekolah. Gizzel berteriak seheboh mungkin, tetapi tidak ada yang menolong ia.
"Tolong!!!"
"Diem" ucap sang penculik sambil menutup mulut gizzel.
sesampainya di belakang sekolah, ia di pukul, di maki maki sama salah satu geng di sekolah nya. Badan gizzel di ikat menggunakan tali tambang, ia tidak bisa memberontak.
"Siapa lo?kenapa lo culik gua?" tanya gizzel sambil menahan sakit.
"Ga perlu tau nama gua, Lo gausah caper sama pacar gua hah!!"
"Pacar lo yang mana sih?"
"Jevan elnino wijaya, jauhi jevan atau Lo mau mati?!" Cetus nya
"Serah gua dong" jawab gizzel dengan nada tegas
"Gua sama jevan satu agama, bisa bersatu lo gausah ngarep jadi cewek nya, cewek nya cuma gua aneta brasma Hermawan"
"Lagian jevan ga masalah, gua deket sama dia"
"Shitt!! Sini lo" ucapnya sambil memuji gizzel
"Sekali lagi gua bilang, jauhi jevan!!" Ucapnya sambil membalikkan badan
Gizzel hanya bisa pasrah, ia tidak berdaya. Tiba-tiba ada seorang laki-laki tinggi, ternyata dia adalah jevan. Ia berusaha melepas tali yang mengikat di badan gizzel.
"Lo gapapa kan?" Tanya nya dengan wajah khawatir
"Buta mata lo"
"Iya iya, sini gua obati luka lo" ucap nya sambil meneteskan obat merah
"Aduh, perih" rengek nya
"Tahan cantik, tahan ya?"
Jevan yang sibuk mengobati luka gizzel, gizzel salfok jevan begitu manis.
"Siapa sih yang celakai Lo?" Tanya jevan dengan wajah penuh amarah.
"Mana gua tau"
"Arghhh, besok gua cari" ucapnya sambil menggendong gizzel
"serah lo"
jevan menggendong gizzel menuju uks. Beberapa menit kemudian ia menidurkan gizzel di kasur.

KAMU SEDANG MEMBACA
zeamora
Teen Fiction" hubungan kita sampai disini aja, kita beda agama ga mungkin bersatu jevan " ucap gizzel sambil menghapus air matanya "gizzel marcellino putri ! gua sayang sama lo, gua gamau udahan" ucap jevan sambil memeluk gizzel "percuma pertahanin hubungan kit...