page 1

18 3 0
                                    

jevan elnino wijaya, cowok eksis di sekolah. Wajah tampannya bisa membuat cewek-cewek langsung klepek-klepek. Tatapan mata tajamnya bisa membuat cewek-cewek salting. Jevan adalah salah satu kakak kelas yang sebentar lagi akan lulus

Jevan selalu, berada di kantin terlebih dahulu daripada yang lain. Terbiasa membolos pelajaran 40 menit sebelum istirahat.

"Mabal yok" tanya izal salah satu teman dekat nya jevan

"Gass"

Mereka pun bergegas ke kantin. Seperti biasa mereka selalu ngutang di kantin.

"Buk, mie ayam 2" ucap mereka sambil memainkan botol kecap

" Iya, tunggu sebentar" ucap ibu kantin sambil membalikkan badan

Beberapa menit kemudian, mie ayam pun matang. Mereka memakan mie ayam dengan lahap.

"Mie ayam paling enak, mie ayam bu Ida"

"Halah, bayar dulu utang mu" cetus bu ida

"Iya"

Bel pun berbunyi, kantin menjadi rame. Jevan pergi duluan, karena ia tidak menyukai keramaian

"Gua duluan" ucap jevan

"Ya"

Ia pun meninggalkan izal, yang sedang memakan mie ayam. Jevan menghampiri cyril yang sedang duduk di depan kelas 11 IPA 1.

"ril, lo ngapain?" Tanya jevan sambil menepuk pundak nya

"Menurut lo? btw di kelas gua ada murid baru, cantik juga boleh tuh Lo jadiin mangsa"

"temen lo yang mana?" tanya jevan

"yang baru, nama nya gizzel"

"Oh gizzel" jawab jevan sambil tersenyum

Bel masuk telah bunyi, jevan pergi meninggalkan cyril dan bergegas ke kelas. Di tengah perjalanan ia melihat seorang cewek melamun sendiri di taman, tanpa basa basi ia pun menghampiri nya.

"Shalom, lo kemarin yang nabrak gua ya? ngapain disini?" sapa nya sambil mengangkat alis

"Eh iya kak, liat tanaman aja duduk aja kak, gapapa"

"Iya, btw lo murid baru ya?" Tanya jevan sambil menatap tajam gizzel

"Iya, gua pindahan dari palu"

"Oh, salken gua jevan" sapa jevan sambil tersenyum dan ia pun membalas nya

"Gizzel kak"

"Panggil lo gua aja, gausah kak"

"Iya"

Mereka mengobrol sampai tertawa terbahak-bahak.

"kemarin lo jatuh nya lucu banget sih"

"Ih apasih jevan" sambil menutupi muka merah nya

"Ihh ipisih jivin, hahaha" jevan tertawa terbahak-bahak sambil mengelus rambut gizzel

"Jevan!!!" Ucap gizzel sambil memukul bahu jevan

"Dalem sayang, aduh sakit sayang" ucap jevan sambil mencubit pipi gizzel

"Baru pertama kali, gua ketemu orang ngeselin kayak lo"

"Affah iyah? Gua duluan ya, gua ada kelas agama kristen" ucap jeven meninggalkan gizzel

"Iye"

Jevan bergegas meninggalkan gizzel sendirian. Cewek mana yang di perlakukan seperti itu, tidak salting? Begitu pula dengan gizzel. Ia salting saat di tatapan jevan.

"Apasih gizzel, gitu doang salting" tanya nya kepada diri nya sendiri.

"Tapi senyum nya manis banget"

Beberapa menit kemudian, ia bergegas menuju ke kelas. Karena ia tidak bisa menahan salting nya, ia pun senyum-senyum sendiri. Michelle yang sadar bahwa gizzel tersenyum sendiri, ia pun menghampiri nya.

"Gizzel, lo kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanya nya sambil mengangkat alis

"Kamu nanyak? Kenapa gua senyum-senyum?"

"Anjirtt" ucap nya sambil memainkan ponsel nya

Michelle terheran heran, dengan tingkah gizzel. Ia hanya mengangkat alis

              ********************

zeamora Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang