Seperti kata orang-orang, anak kembar pasti memiliki kepribadian yang berbeda. Seperti bulan dan matahari, seperti siang dan malam, seperti terang dan gelap.
Aku anak ketiga dari lima saudara, entah apa aku anak ketiga atau keempat tapi kata Bunda, aku lahir duluan dari Dani. Hanya beda 6 menit. Kedua kakakku juga kembar, bedanya mereka lelaki. Lalu satu lelaki bungsu, kesayangan Ayah dan Bunda.
Mungkin cerita kehidupanku ini akan membosankan, sangat membosankan. Aku tak pernah ikut organisasi, tak pernah mencoba untuk bersosialisasi, tak pernah juga dekat dengan lelaki. Untungnya, Ayah dan Bunda tidak pernah sesekali mencoba membandingkanku dengan Dani, walau orang dari luar selalu berusaha membandingkanku, tapi aku bersyukur Bunda dan Ayah selalu melindungiku.
Aku juga tak pernah iri dengan Dani, karena semua yang Dani dapat sekarang adalah hasil kerja keras dia. Sangat keterlaluan jika aku menginginkan apa yang Dani miliki sedangkan aku tak pernah berusaha. Ikuti saja alurnya, begitu pikirku.
Dani memiliki banyak teman, dari lelaki sampai perempuan, aku takjub dengannya yang ingin berteman dengan siapapun. Bahkan saat SMA, teman-temannyalah yang selalu mengisi kebisingan di belakang rumah, entah membakar sosis, mengerjakan tugas, atau hanya untuk bersantai. Sedangkan masa SMAku, hanya memiliki 2 teman, sekarang mereka lebih suka pergi berdua ketimbang bertiga bersamaku.
Kakak pertamaku bernama Jevan, dengan rahangnya yang tajam dan kulitnya yang putih. Semua mata tetuju kepadanya, dia juga memiliki style bad boy yang digandrungi oleh kaum hawa, setiap dia menjemputku saat sekolah dulu, besoknya ada saja yang menanyakan dengan siapa aku pulang kemarin. Tetapi aku tidak pernah menggubris mereka, buang-buang waktu.
Kakak keduaku sekaligus kembaran Jevan ini namanya Jenan, sama seperti Jevan, bedanya kakakku ini memiliki jiwa sosialisasi yang tinggi, ia sering mengikuti volunteer bersama Bunda. Walau jiwa sosialisasinya tinggi, dia tak pernah sekalipun berpacaran atau memiliki teman perempuan. Dia bahkan meminimalisir bertemu dengan perempuan, aku yakin dia tak se-soleh itu.
Adik bungsu kesayangan semua umat manusia di rumah, siapa lagi kalau bukan DEVAN LUCU DAN IMUT SEKALI. Dia masih duduk di SMP kelas 2, kesayangan Bunda karena suka makan dan sering menemani Bunda menghabisi makanan di rumah. Dia juga memiliki nama kesayangan yaitu Awan, karena saat kecil dia bilang mau jadi awan karena awan terbang di langit dan berwarna putih. SO CUUUUTTIIEEEEEE >.<
Ada Ayah dan Bunda, pasangan yang tidak akan bisa terpisahkan oleh ruang dan waktu. Nempel teruuusss. Membuatku dan Dani sedikit mual saat melihat Ayah masih manja manja ke Bunda padahal udah tua, udah mulai beruban. sedikit ew. Tapi kalau Ayah gak manja itu yang membuat gempar seluruh manusia di bumi.
Dan yang terakhir.
Hallo, dengan Vanilla di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
That's why I can love you
FanfictionTiramisu dan Choco berusaha untuk berada di satu tempat. Kalau beli gelato, kamu bisa pilih 2 rasa, aku bakal pilih vanilla dan tiramisu.