Chapter 7 : H&C

1K 139 22
                                    

©Haruwoo_o present

Heroin : Choices
( Another version of Criminal Prince )

.
.
.

Long time no see, babe.
Don't forget to leave your support for the next part.

Disclaimer :
Sekedar mengingatkan kalau story ini memang terinspirasi dari beberapa film. Yang tentunya aku rangkum bareng sama ide dari aku sendiri juga.

So, happy reading~

Hari-hari berikutnya setelah kejadian menyedihkan yang menimpanya, Jungwoo tidak mendapatkan kabar apapun atau bertemu lagi dengan pria bernama Choi Seungcheol yang ia yakini sebagai pemimpin dari komplotan yang ayahnya ikuti dulu.

"Sekarang aku harus bagaimana, ayah?" gumamnya pelan dengan manik yang menatap lurus pada figura kecil berisi foto sang ayah yang tersenyum hangat padanya.

Hatinya berdenyut merasakan sesak ketika rasa bersalah itu kembali datang. Kalimat buruk yang diucapkannya pada malam mengerikan itulah yang mengirim ayahnya pada kematian, Membuatnya kehilangan satu-satunya hal paling berharga yang dimilikinya.

"Aku—"

Tok...tok...

Kalimatnya terhenti, Jungwoo spontan bangkit dari duduknya ketika mendengar suara dua ketukan pada pintu utama flatnya. Meski ragu, pemuda dengan paras manisnya itu tetap mengambil langkah keluar dari dalam kamarnya guna mencari tau siapa yang datang ingin menemuinya.

Berbekal pisau dapur yang kini digenggamnya dengan erat, Jungwoo semakin mendekat ke arah pintu utama. Sedikit menunduk guna mencari tau terlebih dulu siapa yang menunggunya di luar sana.

"Siapa dia?" masih enggan untuk membuka pintu, Jungwoo semakin menyipitkan maniknya guna menelisik lebih jauh siapa pria berpakaian serba hitam di luar sana.

Manik serigalanya membulat sempurna ketika pria di luar sana tiba-tiba saja mendekat pada lubang kecil pintu flatnya. Membuat netra keduanya beradu pandang selama beberapa detik.

Sebelum akhirnya kembali menjauh kemudian menarik sedikit ke atas lengan hoodie hitamnya sebelum mendekatkan pergelangan tangan kanannya pada lubang tempat Jungwoo masih setia mengintip.

Sama seperti milik ayah.

Mencoba meyakinkan dirinya sendiri, Jungwoo menarik napas panjang berulang kali sebelum akhirnya memutuskan untuk membuka pintu utama flatnya. Memberanikan diri untuk berdiri berhadapan dengan pria asing di depannya.

"Bawa barang pentingmu saja. Kalau kau mau, temui aku di depan gedung flat ini. Di bawah pohon besar arah jam 9. Aku akan menunggumu disana. Sepuluh menit."

Heroin : ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang