Hitam bukan berarti buruk
Putih tidak selamanya baik
Karena alam punya hal berbeda
Tanpa hitam bintang tak terlihat indah dan tanpa putih kau kan tersesat.Afella.
Di kegelapan malam, suara gagak terdengar di genteng rumah Afella. Sesuatu mengetuk kaca jendela kamar Afella yang berada di lantai atas.
"Kau baru datang setelah kemarin aku cari kau menghilang." ucap Afella sambil membuka jendela.
"Malam ini kau harus menyelamatkan temanmu." ucap Raka.
"Hira?" tanya Afella.
"Srigala bayang, dia sedang diincar rubah ekor lima." jawab Raka.
Afella terdiam sejenak, mencoba mencari memori ingatan roh venusa didalam dirinya. Seketika sebuah ingatan terjaring di pikirannya, sebuah kebakaran besar di keluarga venusa.
"Ekor api?" tanya Afella ke Raka mencoba memastikan ingatannya.
"Benar sekali." jawab Raka.
"Tapi srigala bayang adalah hollow, dan seharusnya aku membunuh keduanya. Kenapa harus menyelamatkan srigala itu?" tanya Afella yang bingung.
"Dia satu-satunya pelayan keluarga Venusa yang masih hidup. Jika kau tak menolongnya, tidak ada yang tersisa familia¹ Venusa dan kau yang terakhir." jelas Raka.
"Baiklah kita pergi sekarang, tapi biarkan tubuh manusiaku tertidur diranjang. Aku malas membawa tubuh ini." ucap Afella.
Afella pun keluar dengan roh venusa, dia mengikuti Raka menuju tempat srigala bayang. Sebuah rumah kosong yang teramat besar terdapat di tengah pemakaman, suara jeritan hollow terdengar hingga keluar.
"Seseorang sedang bertarung." ucap Raka.
"Kau akan ikut bertarung bukan?" tanya Afella.
"Tidak, posisiku sekarang bukan malaikat bertarung. Tetapi mencari roh hollow dan mengirim ke nirwana. Yang memburu pemburu roh, sedangkan aku hanya bertugas mengirimnya." jelas Raka.
Afella kini turun dan berdiri diatas batu nisan. Seekor srigala hitam bertopeng hollow seketika terlempar keluar dan jatuh tepat disamping Afella. Sosok manusia berkacamata dan berekor rubah keluar dari rumah tua tersebut.
"Kenapa tuan putri ada disini?" tanya srigala hitam.
"Aku datang menyelamatkanmu. Kau pengikutku yang terakhir, tidak ku biarkan aku kehilangan pengikut lagi." kata Afella.
Afella konsentrasi dan mengeluarkan sebuah busur dari energi alam, Afella membayangkan sebuah kelopak bunga sakura yang jatuh. Sekejap sebuah putaran energi berada diujung anak panah. Afella menarik anak panah dan melesatkan tepat sasaran.
Fire wall! ucap manusia rubah tersebut.
Sebuah dinding api berhasil menahan anak panah Afella. Manusia rubah tersebut melesat kearah Afella dengan cepat dan hampir meninju Afella dengan kencang, sayangnya Afella memiliki refleks yang di luar kemampuan manusia. Dia menghindar dengan melompat ke batu nisan yang lain. Rubah itu menghilang dan berpindah cepat kedepan Afella, namun Afella juga tidak kalah cepat. Dia ikut bergerak cepat dan berpindah-pindah untuk menghindari tiap serangan jarak dekat.
Afella segera menggunakan sihir hujan panah, dia menembakkan panah ke langit. Namun manusia rubah tersebut segera melindungi dirinya dengan benteng setengah lingkaran yang mengelilinginya.
"Namaku Mushi, maaf merepotkan. Tapi hamba ingin membantu tuan putri." kata srigala hitam bertopeng tersebut.
"Baik Mushi, kau tahan dia biar tidak menyerangku jarak dekat." kata Afella.
KAMU SEDANG MEMBACA
VENUSA : Sayap Dendam
Adventure[ Slow Update ] Afella, dia hanya anak remaja yang ditinggal kedua orangtuanya. Dia tinggal bersama neneknya yang sudah sangat tua. Diusia senjanya nenek tak bisa mengurusi cucunya, sehingga harus Afella yang melakukan segalanya dalam rumah. Tapi ha...