💙Chapter 9🤍🔞

794 34 10
                                    

Happy reading...

Sorry typo ...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Beberapa menit berlalu setelah Khom pamit untuk pulang lagi karena ada pekerjaan mendadak untuknya Kim merasa tubuhnya sedikit panas membuat dirinya duduk gelisah lalu ia mendirikan tubuhnya berniat ingin mengambil air yang berada diatas nakas diujung ruangan itu tapi karna rasa panas ditubuhnya semakin begejolak ia tidak sanggup menopang berat tubuhnya membuatnya terjatuh hingga terduduk Kamol yang tengah fokus dengan layar laptopnya sontak terkejut melihat Kim dengan tubuh yang gemetar dirinya hendak membantu Asistennya itu berdiri .

"Jangan sentuh aku pak .. !" cegah Kim cepat membuat Kamol terdiam tak mengerti .

"Kau kenapa Kim ? apa kau baik-baik saja ...?" tanya Kamol khawatir karena melihat wajah Kim sangat merah .

"Aku baik-baik saja, hanya saja ijinkan aku pulang lebih dulu pak ..!" ijinnya karna suara Kamol membuatnya semakin gemetar seperti sedang menggoda tubuhnya

"apa yang terjadi dengan tubuhku..?" batin Kim bertanya

"Sebenernya apa yang terjadi denganmu hah ..?" tanya Kamol lagi hingga ia tidak sengaja meraih tangan Kim untuk mengecek suhu tubuhnya .

"Ughhh .." kaget Kim menutup mulutnya karna mengeluarkan suara aneh itu .

"Kim ...kauu ...?"

"apa kau sedang terangsang..?" tanya Kamol mendekati tubuhnya. Kim menggeleng tubuhnya menggeliat karna rasa panasnya. Kamol sendiri teringat dengan minuman yang diberikan oleh Khom hingga ia tersadar jika adiknya lah yang dengan sengaja memasukkan obat perangsang kedalam minuman Kim hingga ia mengepalkan tangannya marah .

"Aku akan membunuhmu setelah ini ..!" batinnya hingga ia menatap wajah Kim yang terlihat tengah meminta tolong padanya .

"Aku akan membantumu...!" lanjutnya langsung menggendong tubuh Kim yang sedikit berontak tanpa permisi dan membawanya kesofa yang berada disana .

"Pak ..?" lirih Kim dengan mata sayunya menatap Pria yang sedang berada diatasnya .

"Panggil namaku...?" bisik Kamol membuat tubuh Kim merinding.

"Aku bisa menyelesaikan ini sendiri jadi biarkan aku pulang ..euhgh ....!" tubuhnya menggeliat kala tangan Kamol mulai menggerayangi tubuhnya .

"biarkan aku membantumu ...!" Kamol menyelusuri leher jenjangnya .

"Pak kau tidak perlu melakukan ini ..!"

"ini salah pak ,kau tidak perlu membantuku ,bagaimana jika nyonya Cherry datang ...!" teriak Kim karna Kamol semakin menindihnya .

"Jangan membawa nama istriku ketika kita sedang bersama ,aku tidak peduli lagi padanya .." sela Kamol membawa tangannya mengusap paha Kim lalu mengurut miliknya yang sudah menegang dibalik celananya .

"Akhh ..." Kim menggenggam lengan Kamol yang sedang memainkan miliknya .

"Jang...ngan ...eummm ..." Kamol menyumpal mulut Kim dengan menciumnya melesatkan lidahnya dan bermain-main didalamnya mengekspor rongga mulutnya dengan nafsu yang semakin membuncah Kim tidak peduli lagi dengan rasa malunya ia membalas ciuman itu dan saling bertukar saliva hingga sebagian menetes dari ujung bibirnya Kamol pun menghentikan ciumannya karna Kim memukul dadanya tanda membutuhkan oksigen hingga saliva itu menjuntai dari mulut mereka berdua lalu Kamol mengusap ujung bibirnya mengunci tatapan Kim dada yang turun naik sangat terlihat sexy matanya semakin sayu dan wajahnya yang semakin memerah membuat libido Kamol sudah sampai keubun-ubunya .

PERFECT MY ASSISTANT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang