Kala itu berburu babi hutan merupakan salah satu tradisi yang wajib dilakukan oleh anggota kerajaan laki-laki, namun semuanya itu dilanggar ketika putri pertama dari Raja Kerajaan Emerald Shallow, pulang ke istana membawa 3 ekor babi hutan yang terbunuh karena anak panah, kini diseret oleh kuda pinjaman dari salah satu ksatria penjaga gerbang belakang. Tepatnya sang Tuan Putri yang kini menunggangi kudanya dengan penuh kotoran berupa lumpur yang menodai gaun mahal pemberian Ratu, memasuki wilayah istana utama tanpa rasa malu walaupun semua lirikan rakyat tertuju padanya.
Billy, sang pemilik kuda putih itu bergegas berlari menyambut Sang Putri, wajahnya terlihat kesal sekali. "Saya sudah mengingatkan untuk masuk melalui gerbang belakang bukan? Apa yang sudah anda lakukan kini diketahui semua rakyat kita!" Ia kemudian memotong tali ikatan terhadap 3 ekor babi hutan tersebut agar beban kuda terlepas dan sang putri turun darinya. Tidak ada keluhan lebih jauh karena betapa ia memahami bahwa perempuan 19 tahun itu kini terlihat lelah. "Pergilah, saya akan mengurus hasil buruan mu." Yang kemudian dibalas dengan senyuman olehnya.
Sebagai keturunan pertama dari Raja, Greta disambut oleh 12 pelayan wanita. Melakukan tugasnya dengan memandikan, menyiapkan kamar dan juga menyiapkan agar ia terlihat 'pantas' setidaknya di mata Ratu. "Tuan Putri saya mendapatkan pesan dari salah satu pelayan bahwa Putri Gemma mencari anda." Menghela nafasnya dengan berat Greta yang sekarang sudah bersih dan ditutupi gaun yang terbuat dari bahan terbaik berwarna merah tua kemudian berdiri. "Tidak perlu menata rambutku, aku lebih menyukainya seperti ini." Lalu pergilah dia meninggalkan 12 pelayan wanita itu untuk membereskan semua barang-barang miliknya.
Istana itu besar, terdapat banyak sekali kamar dan ruang penyimpanan senjata. Jarak antar kamar pribadi keluarga kerajaan juga memiliki jarak yang jauh sehingga Greta harus sedikit berjalan cepat untuk menemui adik perempuannya. Sayangnya ternyata perempuan yang lebih muda 2 tahun itu sedang berdiri di lorong koridor memegang sebuah belati dengan permata emerald di sudutnya. "Apa yang membuatmu begitu kebingungan? Gemma." Seketika ia menoleh, tertawa kecil karena sepertinya dirinya tertangkap. "Pemberian dari Maver. Apakah kamu sudah menemuinya?" Demikian Greta mematung. Nama itu terdengar seperti sebuah kutukan baginya, namun begitu candu dibuatnya.
Menghindari tatapan adiknya Greta langsung menunduk. "Bukankah aku sudah tidak memiliki alasan untuk menemuinya? Lucu bagimu untuk bertanya ketika kamu sudah tau ibu melarangku." Dengan cepat Gemma menggenggam erat pundak kakaknya itu dan menatapnya. "Ia tidak pernah melarangmu untuk menemuinya bukan? Maver hanya dilarang untuk menikahimu itu saja." Greta menepis tangannya dan tersenyum masam, tidak disangka Gemma akan berkata seperti itu ketika sudah jelas Maver sekarang beralih pada dirinya. Hanya Greta yang tau bahwa Maver tidak pernah bersungguh-sungguh memberikan hadiah itu, karena mereka terikat.
"Tidak bisa, aku akan menikahi pangeran Kellan segera."
Pernyataan itu membuat Gemma terbelalak, tidak disangka saja setelah penolakan lamaran yang diberikan Maver, kakaknya akan secepat ini untuk mendapatkan rencana menikah. "Pangeran dari kerajaan Opal? Apakah ini sebuah lelucon? Ia terkenal sebagai pemain wanita!" Nada bicara itu tidak pantas diberikan kepada Putri Mahkota, maka Greta langsung menatapnya tajam. Menyadari bahwa itu adalah adiknya sendiri kemudian Greta hanya menghela nafas untuk menenangkan dirinya. "Aku membutuhkan seorang prajurit, setidaknya ia pernah berdiri di garda paling depan saat perang penyerangan saudara dengan Kerajaan Diamond. Kabarnya ia adalah salah satu yang terbaik ketika menggunakan pedang. Dengan begitu ketika aku menduduki tahta, pertahanan kerajaan ini akan aman." Baginya, sifat-sifat yang tersebar karena rumor itu tidak penting, ia hanya membutuhkan itu dan keturunan yang kelak akan menjadi kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWS : The Fighter
Fantasy12 Kerajaan yang memiliki identitas akan batu permata di setiap wilayahnya. Awalnya masing-masing kerajaan itu semua hidup normal dan makmur, hingga Putri Mahkota generasi ke 3 dari Kerajaan Emerald Shallow memutuskan untuk mengubah aturan yang berl...