"Buka jalan untuk Pangeran!" Teriak salah satu ksatria pengawal. Dengan total 30 penunggang kuda termasuk Sang Pangeran di dalamnya, mereka sudah sampai di Emerald Shallow. Pagi itu Greta sudah dipersiapkan untuk menyambut Sang Pangeran, dengan menggunakan gaun emas yang sangat mahal, rambutnya diangkat sehingga leher jenjangnya terlihat dengan jelas. "Anda terlihat cantik sekali Tuan Putri." kata salah satu pelayan itu bernama Irna, yang termuda dari keduabelas pelayan pribadinya. Greta menghela nafas, berlatih dengan senyumannya di depan cermin. Ini akan menjadi pertama kalinya ia bertemu dengan Pangeran Kellan dan sepertinya akan berat.
Billy datang ke kediaman Putri Mahkota untuk memberikan kabar. "Pangeran Kellan sudah sampai. Saya diutus untuk menjemput Tuan Putri." Demikian Greta keluar dari kamarnya dengan gaun megah. Ia kemudian berjalan dengan Ksatria itu dan melihat sosok pria berambut pirang gelap yang lumayan lebat. Ia mengambil nafas dalam, mempersiapkan dirinya untuk yang terburuk. "Pangeran Kellan." Greta menyapanya dengan ramah. Pria itu berbalik dan tersenyum padanya, ia kemudian berlutut dan mencium tangan kecil itu dengan lembut. Tidak lupa ia bahkan sudah melepaskan sarung tangan untuk berkuda. Orang ini memiliki nilai santun yang baik, pikirnya.
"Berdirilah." Perintah itu dituruti olehnya dan ia menatap greta dengan tatapan yang dalam. Bahkan Greta dibuat salah tingkah karena hal ini. "Tuan Putri, bagaimana kabar anda?" Greta tertawa kecil dan menatap kearah Billy melalui sudut matanya. Tidak buruk, begitu pikirnya. "Tidak pernah lebih baik. Bagaimana perjalanan anda ke kerajaan kami? Sepertinya anda cukup lelah?" Keduanya tetap berbicara formal satu sama lain, itu merupakan etika di antara anggota kerajaan. Balasan Pangeran Kellan sederhana, ia hanya menggeleng lalu memberikan pedangnya kepada pengawal pribadinya. "Saya membawa hadiah, tetapi sepertinya tidak sesuai dengan selera anda." Ia menatap gaun yang digunakan Greta, Ia berpikir bahwa putri di depannya ini pasti menyukai hal-hal yang elegan saja.
"Jangan terlalu cepat menilai saya, saya bukan tipe yang pemilih." Kalimat itu berhasil setidaknya membuat Pangeran Kellan menjadi sedikit lebih optimis. Kellan berbalik untuk mengambil hadiah itu dari kantung yang sudah disiapkan, lalu terlihatlah oleh Greta bahwa itu adalah busur dengan ukiran yang tidak dikenalnya. Kellan menyerahkannya kepada Greta dan diterima dengan baik. "Busur?" Ia bergumam, membuat Pangeran di depannya gugup.
"Itu adalah busur yang saya pesan kepada pembuat senjata terbaik di Kerajaan Opal. Kayu itu saya pilih dari jenis kayu tigerwood, kuat dan tidak akan membusuk. Saya pernah mendengar bahwa salah satu dari putri kerajaan Emerald Shallow adalah seorang petarung, dan busur adalah senjata yang paling feminim." Greta tertawa dibuatnya, pria ini ternyata baik. Ia bahkan memiliki sifat yang menurut Greta lucu karena ia terlihat sangat polos. Rumor memanglah tidak dapat dipercaya kebenarannya.
"Anda benar saya memanglah petarung. Tetapi tidak hanya dengan busur. Saya hanya tidak bisa menguasai kapak saja." Greta mengambil anak panah dari Billy yang berdiri tepat di sebelahnya dan dengan cepat mencoba membidik ke arah pintu dan melepaskan anak panah tersebut. Bidikannya mengenai sasaran dan panah itu menembus pintu kayu yang lumayan tebal. "Tidak saya sangka, kayu busur ini memang kuat. Terimakasih, saya akan menyimpannya." Greta lalu memberikan busurnya kepada Billy yang sudah menatapnya dengan tatapan kesal karena panah itu adalah miliknya dimana ia harus menanggung akibat menembusnya pintu kayu tersebut.
Greta menatap Kellan untuk sesaat, ibu mengatakan bahwa ia berumur 21 tahun. Tetapi pria itu terlihat lebih muda dari umurnya dikarenakan sifatnya. Greta bisa bernafas lega mengetahui bahwa calon suaminya bukanlah seorang paman tua yang haus akan kegiatan sexual. "Baiklah, silahkan anda dan bawahan anda beristirahat. Saya akan menemani anda lagi saat makan malam dengan Raja dan Ratu."
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWS : The Fighter
Fantasy12 Kerajaan yang memiliki identitas akan batu permata di setiap wilayahnya. Awalnya masing-masing kerajaan itu semua hidup normal dan makmur, hingga Putri Mahkota generasi ke 3 dari Kerajaan Emerald Shallow memutuskan untuk mengubah aturan yang berl...