4 : Birth Of Weapons

8 2 0
                                    


Seluruh isi istana ricuh dengan alasan yang begitu logis. Untuk pertama kalinya gerbang utama istana ditutup dengan rapat dan akses dari luar ditutup total. Anggota keluarga kerajaan datang berkumpul di kediaman Greta dengan resah, karena ini merupakan kejadian yang terlarang dan berita yang tidak boleh diketahui oleh orang lain diluar istana. Gwyneth yang berlari kencang dengan tampilan yang begitu acak karena waktu masih menunjukan pagi buta. Ketika Sang Ratu sampai pada kediaman anak pertamanya, kemudian ia melihat semua orang yang berada di sana memasang wajah dengan tatapan takut.


Ahli obat yang sedang merapikan isi alat-alatnya dan menyiapkan ramuan untuk Greta kemudian mendekati Gwyneth. "Yang Mulia Ratu, Putri Greta telah hamil." Namun melainkan senang, Gwyneth menatap kearah Greta dengan hampa, karena itu bukan yang ia dengar dari pelayan pribadinya. Ratu berjalan ke arah Greta yang sedang berbaring di kasur dengan wajah yang begitu pucat. Ia meletakkan tangannya pada sisi kiri pipi anaknya itu. "Siapakah ayahnya Greta? Katakan padaku."


Maver, Kellan dan Gemma yang baru saja sampai pada tempat itu langsung terdiam ketika melihat Ratu sudah ada disana. Tidak satupun dari mereka berani untuk mengeluarkan suara, karena apa yang ada di hadapan mereka adalah sebuah malapetaka untuk kerajaan. Di sisi lain Gemma tidak percaya akan apa yang ia dengar, ia ingin memastikannya sendiri. Namun ketika ia menyadari kakaknya itu menatap Maver atas pertanyaan yang dilontarkan oleh Ratu, seketika air matanya menetes. Ratu menggertakan gigi dan ia dengan cepat menghampiri Maver, dengan kasar ia menampar wajah pria itu sambil menatapnya marah.


"Apa yang kamu sudah perbuat?" Gwyneth menarik kerah dari pakaian pria itu.


Namun Maver tidak bergeming, apa yang ia sudah lakukan tidak mungkin ia ambil kembali, aturan waktu yang mengatakannya. Maver kemudian berlutut di hadapan Ratu, menundukan kepalanya. Ketika pria itu hendak mengeluarkan suara, Gemma sudah terlebih dahulu lari dari ruangan. Kellan yang menyaksikan semuanya hanya berdiri mematung dan mengepalkan tangannya. Sejujurnya, ia merupakan satu-satunya orang yang sudah menduga ini akan terjadi. Karena tatapan yang diberikan Greta setiap hari padanya tidak sebanding daripada yang diberikannya kepada Maver. Ia ingin melampiaskan amarahnya, namun semua tertahan karena ia menghormati keberadaan Ratu.


"Apa yang telah saya perbuat itu salah dan aku mengakuinya. Permintaan maaf ini kusampaikan padamu Yang Mulia Ratu, Pangeran Kellan dan Putri Gemma. Saya tidak berharap untuk dimaafkan, namun ketahuilah saya tidak akan pergi dan melepas tanggung jawab mengetahui anak yang ada pada kandungan Putri Greta adalah darahku sendiri."

 

Detik itu juga Gwyneth menarik rambut Maver dengan kasar untuk menghadapnya. Kemudian ia menatap ke seluruh orang yang ada pada ruangan termasuk semua pelayan yang demikian juga hanya mengamati. "Dengarkan aku dengan jelas. Aku akan membunuh siapapun yang berbicara tentang kejadian ini di luar istana dan larangan ini berlaku juga di dalam istana. Aku tidak ingin mendengar ada gosip atau pertanyaan mengenai ini lagi. Semua yang melanggar akan membayarnya dengan darah."


Lalu ia berbalik kepada Greta terakhir kali dengan kekecewaan terukir pada wajahnya, tidak ada kata-kata lebih jauh lagi. Ia meninggalkan ruangan itu, mengetahui Kellan akan segera membuat masalah baru, ia tidak ingin terlibat karena lelaki itu pantas untuk marah. Greta yang sudah sakit 2 hari terakhir mencoba untuk berdiri dan ia mendekati Maver, membantunya untuk berdiri. Ia memberikan perhatiannya kepada Kellan, tidak berani menatap suaminya itu karena apa yang ia lakukan sungguh tercela. "Aku minta maaf."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FLOWS : The FighterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang