Part 1

148 14 0
                                    

Part 1

/Al, kamu belum pulang? Ini udah jam 10 malem, meeting lagi ? It's okay, aku tidur duluan ya, nanti pulangnya hati-hati, kalau laper, tinggal panasin aja makanan di meja, itu aku masak tadi sore kok

Setelah mengirim pesan pada Aldi, aku mematikan lampu di kamar ku dan menarik selimut yang menutupi sebagian tubuhku.

30 menit, sampai 1 Jam aku kembali mengecek ponsel ku, belum ada jawaban dari Aldi.

Ya, saat ini aku tidak bisa tidur, karena menanti Aldi, suamiku yang tidak ada kabar. Aku hanya khawatir dengan kondisi kesehatannya jika dia kurang istirahat.

/Sayang, I can't sleep, huhu, sorry Aku jadi spam chat gini ke kamu, padahal kamunya capek ya. Aku tidur di kamar Er ya, semoga di sana aku bisa tidur.

Aku memutuskan untuk tidur bersama anakku Er, yang saat ini sudah berusia 6 tahun, aku harap dengan tidur memeluknya, bisa sedikit menghalau kekhawatiran ku.

Saat aku menaiki tempat tidur, Er terbangun dan kaget melihat ku,

"Mami ?"

"Sorry sayang, mami ganggu kamu tidur ya ? Tidur lagi yuk, malem ini mami tidur sama kamu" ucapku lembut, sambil mengusap kepalanya.

"Papi ?"

"Papi masih kerja sayang, belum pulang."

Er hanya menggangguk, lalu melanjutkan tidurnya dengan memelukku.

"Er sayang, makasih, udah ngasih ketenangan di hati Mami, kesayangan Mami, yang akan slalu Mami lindungi." Batinku sambil mengusap kepala Er, dan berusaha untuk memejamkan mataku.

Keesokan harinya,

Aku terbangun dengan tangan kekar yang telah melingkari perutku, aku sangat mengenali pemiliknya. Al pulang, entah jam berapa dia pulang.

Aku membalikkan badan membelakangi Er untuk memandangi wajah lelah suamiku.

"Al, ini tahun ke 10 aku bareng sama kamu, makasih karena udah berusaha jadi suami yang terbaik untuk aku, dan papi yang hebat untuk Er, makasih karena kamu, aku jadi punya Er dalam hidup aku, I'm so lucky to have you. Maaf kalau aku belum bisa jadi istri yang terbaik untuk kamu. Tapi, aku akan slalu siap untuk jadi rumah ternyaman kamu" Aku bergumam di dalam batinku.

"Good morning sayang", ucap Al tiba-tiba yang berhasil mengagetkan ku, dia perlahan membuka matanya, lalu mencium kening ku.

"Hei, stop, kita di kamar Er kalau kamu lupa"

"Pindah yuk, aku kangen, ini masih jam 5 pagi lohh"

Sekeras apapun aku menolak, tidak akan berhasil jika Aldi sudah mengatakan kangen. Kami pun beranjak dari tempat tidur, tidak lupa meninggalkan kecupan untuk Er.

***

Satu bulan kemudian,

"Al, perasaan aku ngga punya ikat rambut kayak gini deh"

"Oh, kemarin anak-anak minjem mobil aku untuk ke lapangan ngecek proyek. Mobil kantor dipake untuk jemput pak Dino di bandara, yang satu lagi di bengkel"

Aku hanya menggangguk mendengar penjelasan dari Aldi. Lalu kembali fokus pada jalan raya di depan ku, sesekali aku ikut bernyanyi mengikuti lantunan lagu yang diputarkan Aldi.

Setelah terlihat kantorku dari kejauhan, aku kembali mengecek riasan wajahku, dan menyemprotkan sedikit parfum di lengan dan leher ku.

"By, jangan wangi-wangi gitu ah, ntar kalo ada yg naksir gimana." Protes Aldi saat melihatku sibuk dengan parfumku.

"Aku udah kerja di sini dari sebelum kita nikah, dan ngga ada tuh yang naksir. Lagian aku ngga mau kalah sama wangi yg nyangkut di baju kamu"

"Hah, gimana maksudnya ?" Mendengar ucapanku, Aldi sampai rem mendadak mobilnya, untungnya kami telah memasuki kawasan kantorku, hanya tiinggal beberapa meter lagi untuk sampai di depan loby.

"Ngga sayang, aku cuma bercanda, ya ampun ampe ngerem mendadak gitu" ucapku sambil tertawa

"Kamu jangan ngomong sembarangan deh"

Aku hanya menjawabnya dengan  anggukan sambil bergumam "hmmm"

"He know me so well" Batinku setelah turun dari mobil dan melambaikan tangan kepada Aldi.

"And I know you more than you know" Ucapku, setelah sepersekian detik, aku menarik napas panjang, dan menghembuskannya lewat mulut.

"Er, mami bukan wanita lemah kan sayang, kamu satu-satunya kekuatan untuk Mami, wish me luck sayang, do'akan Mami semoga mami bisa ngelakuin yang terbaik untuk kamu dan papi kamu" batinku lagi.

Trust || vsoo 🥀 || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang