Bab 1

5.9K 435 29
                                    

Tahun 1995
.
.
.






Andreas memiliki seorang ponakan bernama Tomi. Saat itu usia Tomi baru tujuh tahun, sementara Andreas berusia lima belas tahun.

Andreas memiliki paras yang tampan dan cantik secara bersamaan. Andreas bertanya kepada Tomi. "Tomi, ketika kamu besar nanti, maksud Uncle kamu memiliki cita-cita ingin jadi apa?"

"Aku ingin menjadi Sugar Dady..." balas Tomi dengan polosnya.

Andreas terkejut, lalu berbicara. "Apa? Mau jadi apa?"

"Iya, aku mau menjadi Sugar Dady nya Uncle Andreas, kalau aku dewasa nanti... Aku harap Uncle tetap tampan dan secantik ini." seru Tomi lagi.

"Ahahhahaa... Kamu masih kecil, dari mana kamu tau istilah Sugar Dady?" tanya Andreas.

"Aku mendengarnya saat Uncle berbicara dengan teman Uncle..." kata itu keluar dari mulut polos anak itu, Tomi.

Andreas meringis, lalu menyudahi pembicaraan itu dan mengajak tomi mengerjakan tugas sekolahnya. Andreas tinggal bersama kedua orang tuanya dan kakak perempuannya yang baru saja bercerai dengan suaminya. Sejak saat itu Andreas lebih dekat dengan keponakan laki-lakinya yang imut itu.

Ayumi kakak Andreas berbicara. "Andreas, kamu tidak kesekolah?"

Andreas tertawa lalu berbicara. "Apa kakak lupa, bahkan aku sudah menyelesaikan masa kuliahku? Aku lulus S1 di usiaku saat ini, ingin mencari pekerjaan tapi usiaku masih lima belas tahun."

"Maaf aku lupa, ya sudah makan sana, ayah dan ibu menunggumu." seru Ayumi.

Andreas mengangguk, lalu Andreas mengajak Tomi untuk makan juga. "Tomi, ayo makan dulu."

"Uncle suapin Tomi ya," ujar Tomi.

"Baiklah, ayo..." seru Andreas.

Andreas sangat menyangi Tomi seperti anaknya sendiri, tapi Tomi memiliki perasaan yang berbeda. Istimewahnya Tomi di usia tujuh tahun sudah mengerti dan peka terhadap perasaan orang lain. Dulu saat ada teman Ayumi menggoda Tomi saat usia Tomi masih lima tahun, teman Ayumi berbicara. "Tomi, boleh tidak Uncle Andreas buat Auntie?"

Tomi dengan polosnya mengatakan tidak boleh. "Gak boyeh, Uncle milik Tomi... Uncle Andleas Uncle yang paaaying Tomi cayang..."

Tomi bahkan menangis saat itu, Andreas yang mendengar suara tangisan Tomi langsung sigap menenangkan Tomi.

Bucin sejak dini Ya Tom... Berdosa gak sih gw bikin cerita begini? Bodo amat dah...

Andreas berbicara. "Auntie Laras kan cuman bercada Tom, ya sudah kita mandi bola yuk di Mall."

Tomi langsung diam dan tersenyum, bagaimana tidak begitu dekat dengan Andreas, Sejak ayah dan ibunya bercerai, Andreas yang menjaga Tomi yang masih bayi saat itu. Sementara Ayumi sibuk bekerja mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya, termasuk biaya sekolah Andreas. Ayah Andreas sudah tidak bekerja karena baru saja di Phk waktu itu, sehingga membuat keluarga Andreas jatuh dan terpuruk. Saat ini mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan, meski masih mengontrak, rumah itu cukup nyaman untuk mereka tinggali.

Andreas melihat Tomi yang sedang makan, lalu Andreas berbicara. "Tomi, berjanjilah padaku... Ketika kamu besar nanti, kamu harus menjaga ibu, kakek, dan nenek."

Tomi mengangguk, lalu berbicara dengan polosnya. "Aku juga akan menjaga Uncle."

"Terimakasih, tapi sebaiknya kamu harus banyak bergaul dengan teman seusiamu. Di komplek sini banyak anak-anak seusiamu, agar kamu punnya banyak teman." ujar Andreas.

(BL)- THE MYSTIKAL OF AGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang