Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading...
Sejak putus dari Kai, Becky tidak pernah benar-benar memikirkan mantannya itu lagi. Bagi Becky, hubungan mereka dengan Kai terasa seperti sebuah formalitas belaka-sesuatu yang tidak pernah benar-benar menyentuh kedalaman hati atau memicu debaran perasaan yang berarti. Becky dikenal sebagai seseorang yang cenderung tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal romantis dan sering kali menanggapi cinta dengan sikap dingin dan skeptis.
Namun, ada satu hal yang mengusik pikiran dan hatinya: gadis yang kini berpacaran dengan Kai, yaitu Freen. Becky pertama kali mengenal Freen melalui unggahan media sosial Kai, yang memperlihatkan pasangan ini berpose bahagia di depan kamera. Dalam foto tersebut, senyum Freen tampak begitu cerah dan tulus, seolah-olah dunia di sekelilingnya tidak ada yang lebih penting daripada momen tersebut.
Ada sesuatu yang khas tentang gadis ini sesuatu yang sepertinya tidak pernah Becky rasakan saat bersama Kai. Ketertarikan yang tak bisa dijelaskan ini menghantui pikiran Becky, menyalakan rasa penasaran yang mendalam dan membuatnya ingin mengetahui lebih banyak tentang Freen.
Pada suatu siang yang terik di kantin sekolah, Becky melihat Freen dari jauh, duduk di tengah kelompok teman-temannya. Freen tampak begitu ceria, tertawa dengan lembut dan berbicara dengan nada suara yang menyenangkan. Gerakan Freen yang anggun dan sikapnya yang penuh keceriaan seolah-olah menjadikannya seorang putri dalam dunia yang berbeda. Becky merasakan ada sesuatu yang memikat dan misterius dalam diri Freen, sesuatu yang membuatnya merasa tergerak untuk mengenal gadis ini lebih dekat. Tanpa berpikir panjang, Becky memutuskan untuk melangkah maju dan mencoba berkenalan.
"Hey, kamu Freen, kan?" tanya Becky dengan suara yang terdengar lembut dan tidak biasa, berbeda dari nada bicara biasanya yang sering terdengar keras dan tegas. Freen menoleh dengan tatapan sedikit terkejut, tetapi segera memberikan senyuman ramah yang menenangkan.
"Iya, aku Freen. Kamu... Becky, kan? Teman sekelas Kai?" jawab Freen dengan nada penuh keramahan, seolah-olah ia telah mengenal Becky sejak lama.
Dari percakapan singkat yang terjadi di kantin itu, hubungan antara Becky dan Freen mulai terbentuk. Awalnya, obrolan mereka hanya sebatas perkenalan ringan dan percakapan santai. Namun, seiring berjalannya waktu, Becky mulai sering mengajak Freen untuk bertemu di luar jam sekolah. Becky, yang biasanya dikenal sebagai sosok yang cuek dan kasar, tampak berubah total setiap kali berinteraksi dengan Freen. Ia mulai menunjukkan perhatian yang mendalam, mengajak Freen makan siang, membelikannya camilan kesukaannya, bahkan mengantarnya pulang dengan penuh perhatian. Semua tindakan ini tampaknya dilakukan tanpa alasan yang jelas selain dari rasa penasaran dan ketertarikan mendalam yang Becky rasakan terhadap Freen.
Freen, yang terbiasa dimanjakan oleh keluarganya dan tidak pernah menerima perhatian sedetail ini dari Kai, merasa sangat dihargai dan nyaman dengan perlakuan yang diberikan Becky. Setiap tindakan Becky mulai dari ajakan makan siang hingga hadiah kecil menyentuh hati Freen dan membuatnya merasa lebih istimewa. Freen mulai merasakan ketidakpuasan yang mendalam dalam hubungannya dengan Kai. Meskipun hubungan mereka tampaknya ideal di mata orang lain, Freen sering kali merasa bahwa perhatian yang diberikan Kai tidak memadai dan tidak konsisten.
Kai, yang dulunya tampak begitu penuh perhatian dan menyenangkan, kini sering kali sibuk dengan aktivitasnya sendiri dan tidak mampu memberikan perhatian yang sama seperti sebelumnya. Freen merasa bahwa perhatian yang seharusnya ia terima tidak pernah sepenuhnya hadir, dan sering kali ia merasa diabaikan dalam momen-momen penting.
Di sisi lain, perasaan yang ia rasakan ketika bersama Becky menciptakan kontras yang tajam. Setiap kali Freen menghabiskan waktu bersama Becky, ia merasakan sebuah bentuk perhatian dan kepedulian yang tidak pernah ia alami sebelumnya. Becky, dengan sikapnya yang penuh perhatian dan kemauan untuk mendengarkan, seolah-olah memberikan Freen sebuah dunia yang berbeda, di mana ia merasa dihargai dan diperhatikan dengan cara yang mendalam. Setiap ajakan Becky, dari makan siang di restoran yang nyaman hingga jalan-jalan santai di bawah sinar matahari, menghadirkan kehangatan dan kenyamanan yang baru bagi Freen.
Perasaan kagum yang Freen rasakan terhadap Becky semakin membuatnya meragukan kelayakan hubungan yang ia jalani dengan Kai. Momen-momen kecil namun berarti yang dibagikan bersama Becky, serta perhatian yang diberikan dengan tulus, membuat Freen mulai mempertanyakan apakah hubungan dengan Kai masih memiliki makna yang sama.
Rasa nyaman dan keterhubungan yang ia rasakan dengan Becky membangkitkan perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, dan membuatnya menyadari bahwa mungkin ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar hubungan yang ada saat ini. Freen mulai merasakan ketidakpuasan yang mendalam dan keraguan, seiring dengan meningkatnya perasaan yang belum pernah ia alami sebelumnya, yang menuntunnya untuk mengevaluasi kembali prioritas dan perasaannya dalam hubungan yang telah lama ia jalani.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.