Taciturn

1.4K 317 72
                                    

Sepertinya si Devis emang perlu dirujak.

Nah loh siapa diantara kalian yang 'Aries'?
Aku sih unjuk jari tinggi-tinggi, emang semenyebalkan itukah? 
Kata teman-temanku emang hooh sih, aries itu menyebalkan. etapi dia baik hati loh 🤭😍
----------------------- 22 Januari 2023

Berbekal dari pengalaman, manusia bisa mengambil keputusan untuk masa depannya. Dia mau mengulang ataupun mencoba hal baru. Bella memilih untuk kembali ke kebiasaan yang menurutnya paling nyaman. Besar tanpa perlu orang lain tahu seperti apa usahanya.

Sebagai seorang introvert bukan berarti Bella tidak belajar mencoba di sisi ekstrovert. Bahkan dia berusaha menjadi ambivert untuk bisa menyelaraskan langkah kapan dia harus diam dan kapan harus bicara. Namun, pengalaman kecewa di proyek pertamanya membuat Bella harus lebih berhati-hati mengambil keputusan.

Satu bulan berlalu, pengerjaan rumahnya telah rampung 90%. Aji hanya tinggal menyelesaikan finishing dan cleaning job. Bella percaya pengalaman Devis memberikan pengaruh dan sentuhan yang luar biasa. Percaya ataupun tidak, pepatah yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik merupakan kebenaran yang tidak perlu disangkal lagi.

Kini Bella mulai menyadari satu hal, bahwa seseorang tidak akan menjadi besar tanpa sebuah pengalaman. Kata puas, decak kagum akhirnya menguar tanpa perlu kode khusus. Mata Bella seolah terhipnotis dengan hasil kerja suaminya.

"Mas Devis benar, Mas Aji. Ternyata revisi desain darinya membuat desain yang aku buat sebelumnya menjadi lebih homey," puji Bella ketika Aji menyelesaikan seluruh pekerjaannya.

"Itu sebabnya, Mbak, Bos Devis itu selalu menjadi langganan karyawan teladan yang berprestasi karena kontribusinya. All out-nya dalam mengerjakan sesuatu memang patut diacungi dua jempol," balas Aji.

Sepeninggal Aji, Bella memuluskan ide dan gagasan yang dulu sempat terlintas di pikirannya saat mengetahui bahwa Devis memilih serius dengan pekerjaannya. Dia ingin menjadi besar tanpa perlu orang lain sadari. Berkomunikasi dengan beberapa teman kuliahnya dulu, dia mencoba peruntungan untuk menawarkan jasa melalui sebuah portal web yang dia buat.

Bella pun memilih mengurus legalisasi atas usahanya. Dengan sekilas memberitahukan kepada Devis, Bella melangkah untuk memulai usahanya. Berkarya tanpa harus menjadi pegawai kantoran.

Dia mulai meng-upload foto, detail sudut dan juga kerapian pekerjaan Aji. Beserta draft desain fix setelah revisi. Modernisasi memudahkan Bella menggunakan aplikasi hanya melalui smartphone miliknya untuk membuat foto yang dia ambil menjadi sangat memukau mata.

"Bismillah, semoga usaha ini ada yang melirik. Atau jalannya Allah memberikan jalan rezekiku di sini." Bella menatap izin usaha yang telah ada di tangannya.

Belleart Facade Design & Decoration resmi diluncurkan ke pasaran.

Shiva adalah partner kerja Bella. Meski hanya sebagai penasihat sementara untuk desain yang Bella buat, tetapi dia sangat bersyukur bisa mengenal Shiva. Pengerjaan renovasi rumahnya membawa berkah tersendiri untuk keakraban Bella dan Shiva.

"Kak Bella hebat. Berani melangkah sejauh ini, padahal aku yang sudah lama berkecimpung di dunia ini justru tidak terpikir untuk membuatnya."

"Mungkin karena load pekerjaan Kak Shiva di kantor yang banyak, jadi idenya belum sempat mampir," jawab Bella.

"Pokoknya nanti kalau ada apa-apa aku konsul dengan Kakak, ya. Masalah komisi, insyaAllah aman."

Bella dan Shiva tertawa bersama. Keduanya sudah mulai akrab beraku-kamu dalam setiap percakapan mereka.

Mulai membuat chanel youtube, lovagram dan akun media sosial lainnya. Bella berusaha membuat konten yang cukup menarik. Dia semakin banyak memiliki waktu luang manakala Devis harus menangani proyek-proyek di luar kota.

LIPSTIK (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang