chapter 7

297 70 17
                                    

note : hai aku kembali lagi 






kilatan flash kamera tak berhenti berkedip menghunjani wajah gadis yang sedang  menyampaikan pernyataan penting. didalam aula besar berwarna pastel kesukaannya ia berbicara dihadapan beberapa awak media.

"hari ini saya kim jisoo selaku CEO dari agensi KJs entertainment menyatakan akan memutuskan vakum dari jabatan untuk sementara dan dalam waktu yang tidak bisa ditentukan. selama itu pula saya mempercayakan posisi saya kepada teman saya, Lalisa Manoban." dia memberitahu. tatapanya beralih pada sosok tinggi diarah pukul 3.

lisa yang berdiri bersama beberapa karyawan lainnya mendesah pelan. perasaan berat bersarang didadanya. namun tetap berusaha memberi sahabatnya senyum penenang.

jisoo membalas senyum tersebut sebelum kembali menatap kilatan flash yang hampir membutakan, dia pun melanjutkan."hanya itu yang bisa saya sampaikan terimakasih banyak kepada seluruh awak media atas waktunya, selebihnya saya akan serahkan kepada lalisa untuk menjawab segala bentuk pertanyaan." membungkuk sembilan puluh derajat kepada jurnalis, dengan begitu dirinya meninggalkan podium. 

pernyataan singkat namun padat, tapi cukup menjelaskan tentang tujuannya memberi pengumuman tersebut kepada publik, mengingat dirinya adalah CEO agensi besar agar menghindari spekulasi dan rumor yang akan beredar.

lisa sudah dikelilingi semua jurnalis untuk menjelaskan situasi tersebut.

__

beberapa waktu setelah jumpa pers dibubarkan.

jisoo mendesah panjang sembari menatap jauh melewati jendela transparan. visinya menangkap pemandangan beberapa gedung tinggi  yang kokoh dan berjejer rapi. ketika garis pandangnya melihat jatuh kebawah semua benda nampak kecil seperti ribuan semut. cukup menjelaskan betapa tinggi posisinya tersebut. sebentar lagi dia akan merindukan tempat ini maupun orang-orangnya.

"jisoo-ah kau yakin akan baik-baik saja dengan ini?" gumam seseorang dari arah punggungnya. perihal keputusan gadis tersebut itulah yang ia tanyakan.

jisoo menjawab tanpa repot-repot berpaling,

"bukankah aku sudah menjelaskannya padamu lisa. kau adalah orang kepercayaanku satunya-satunya disini."

tidak seperti lisa menolak tanggung jawab yang jisoo berikan padanya, hanya saja dia ragu. pada dasarnya, dia takut mengecewakan teman yang merangkap atasannya tersebut. sudah sejak 2 bulan lalu jisoo memberitahu tentang rencana itu tapi sekarang lisa merasa cukup bimbang. banyak sebenarnya yang pantas menggantikan posisi jisoo tapi justru jisoo memilihnya dengan alasan percaya , itu saja. 

jisoo memutar tumit untuk memeriksa alasan kenapa lisa tiba-tiba bungkam, nampak gadis tersebut sedang mempertimbangkan banyak hal,

"seperti yang kau tahu aku hanya akan pergi untuk beberapa waktu, dan akan segera kembali ketika setres serta anxiety ku membaik. cuman butuh healing,hiburan kurasa itu cukup efektif." dia terkekeh pelan , setidaknya begitulah alasan yang ia buat kepada seluruh karyawan, dan disini dia menjelaskan untuk yang kedua kalinya.

ekspresi lisa melembut,kali ini ia tidak bisa membantah lagi. semua demi kesehatan sahabatnya sehingga apapun keputusan jisoo itulah yang terbaik. lagipula sudah sepatutnya jisoo mengambil cuti panjang dari kepenatan dunia kerja.

tapi entah kenapa kata 'vakum' membuat lisa berpikir yang tidak-tidak. anggaplah intuisi seorang sahabat.

saat lisa ingin mengatakan apa yang terlintas barusan, telpon kantor berdering.

jisoo menghampiri meja lalu meraih gagang telpon yang berasal dari sekretarisnya. lalu menit kemudian jisoo berdiri sembari meraih blazer kemudian memakainya, pertanda dia akan pergi. 

Oh....My BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang