CHAPTER 1

649 34 2
                                    

Seoul, 2007

Sorang pemuda berusia 17 tahun, memasuki Cafe diikuti suara bel berbunyi. Telingannya disuguhi suara lantunan melodi piano yang nyaman, ia berdiri memperhatikan gadis itu dari sisi panggung, jemari lentik gadis itu menekan tuts piano secara bergantian sesuai urutan, memainkan irama melodi klasik sebuah lagu.

Para pengunjung seolah terhinopsis dan hanyut dalam lantunan suara piano. Dentingan piano tersebut memenuhi setiap sudut cafe, indahnya nada yang terlantun membuat hati berdesir begitu memukau penampilannya. Gadis itupun tersenyum senang melihat raut wajah pengunjung cafe disana menikmati permainan pianonya.

Hingga di penghujung lagu tepukan tangan bergemuruh memujinya. Gadis itu lalu berdiri dan membungkuk 90⁰ memberi penghormatan pada para penonton, "Terimakasih" sambil melemparkan senyum manisnya meninggalkan panggung dan melangkah keluar cafe. Mark terus memperhatikannya hingga gadis hilang dari pandangannya.

~oOo~

Mark melangkah keluar dari cafe, tiba-tiba ponselnya berdering.

🎵 Drrtt... 🎵 Drrtt... 🎵 Drrtt...

Ia mengambil ponselnya dari dalam saku celana, dan mengangkat panggilan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia mengambil ponselnya dari dalam saku celana, dan mengangkat panggilan itu.

"Halo Mark", sapa Ten

"Hyung, thankyou buat sarannya! Sayang banget hyung ketinggalan acaranya, she was so awesome!" Ucap Mark

"Yeah I know Mark, kau pasti akan menyukai perfomance ya... Apa kau menonton penampilannya dari awal Mark?" Tanya Ten

"Hmm... tadi agak telat sedikit, but i still caught the perfomance.", jawab Mark

"Did you get to know she there?" Tanya Ten tertawa puas

"No, of course i didn't introduce myself" jawab Mark

"So?" Tanya Ten

"I want to make a song with his. You think that's possible?" Jawab Mark

"Baiklah Mark, kalau begitu aku akan menutup teleponnya", ucap Ten mengakhiri teleponnya.

Mark melanjutkan perjalanannya, baru berjalan beberapa meter dari cafe rintikan hujan mulai turun, dan perlahan menjadi butiran air yang deras. Ia mempercepat langkahnya mencari tempat berteduh, sampai berhenti di depan toko musik yang tak jauh dari cafe tadi

Tubuhnya kini sedikit basah kuyub karna guyuran air hujan. Sayub-sayub terdengar alunan piano dari dalam toko, pelan-pelan Mark masuk, kepalanya menyembul ke dalam, celingak-celinguk seperti pencuri disana dan melangkahkan kakinya masuk ke toko.

Dilihat disana seorang gadis sedang memainkan piano grande hitam itu, terdengar jelas instrumen lagu yang sangat familiar ditelingannya. Lagu milik Jessi J berjudul Flashlight. Gadis yang sama, ia lihat di cafe tadi. Saat akan melangkah mendekat ia tidak sengaja menjatuhkan benda yang ada disana.

Me, You, And NostalgiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang