Masih di hari yang sama.....
Yonif berjalan sambil membawa tas kecilnya yang selalu ia bawa kemana-mana. tidak terlalu sering sih, tapi dia memang tidak pernah lupa untuk membawa tas kecilnya itu. Di dalamnya ada sebuah kertas gambar yang tergulung rapih, alat lukis dan pensil 3D berukuran mungil yang ia beli di Swiss ketika berlibur di sana 2 tahun lalu.
Selain kutu buku, Yonif juga gemar menggambar. Objek gambar yang sering di lukisnya adalah pemandangan, benda, juga kata-kata abstrak.
Kakinya berhenti di depan perpustakaan, Satu-satunya tempat di sekolah yang ingin dia kunjungi sedari pagi. Dari luar, Yonif sudah sangat kagum dengan luasnya perpustakaan ini, begitu banyak buku-buku yang terjejer rapi di dalam sana hingga menjulang tinggi beberapa meter ke atas. Yonif tersenyum, lalu mulai memasuki perpustakaan.
"Selamat siang Bu!" Kata Yonif ketika ia menghampiri penjaga perpustakaan yang sedang berkutat dengan Laptop di depannya.
"Iya siang juga." Balas ibu Rui, dia adalah penjaga perpustakaan sekaligus guru bahasa sastra.
"Saya ingin membaca buku di perpustakaan ini, bolehkah?" Ujarnya dengan sopan.
Sebenarnya bisa saja sih dia langsung masuk dan langsung mengambil buku di sini, tapi akan lebih bagus bila izin terlebih dahulu kan.
"Tentu saja, kamu bisa membaca disini sesuka mu, asalkan tau waktu ya? Jika jam pelajaran sudah berbunyi kau harus segera kembali ke kelas mu." Ucap Bu Rui tersenyum seraya mengingatkan Yonif tentang peraturan di sekolah ini.
"Baiklah kalau begitu, saya mengerti Bu. Terima kasih." Ucapnya yang di balas oleh anggukan kecil dari Bu Rui
"Sepertinya kau gemar sekali membaca ya?." Kata Bu Rui menebak-nebak
Yonif terkekeh, "itu memang hobi saya Bu, bahkan saya mempunyai perpustakaan sendiri di rumah, tapi itu tidak cukup dan semua buku di rumah tidak semenarik buku di perpustakaan sekolah maupun perpustakaan kota." Balasnya panjang lebar
"Ibu tidak Menyangka lelaki setampan kamu itu Kutu buku." Celetuk Bu Rui sambil tersenyum
"Saya tidak keberatan dengan nama itu." Balasnya, dia sudah kebal karna setiap saat adik-adiknya selalu mengejeknya dengan sebutan kutu buku.
"Tapi itu sangat bagus. Membaca dapat meningkatkan pengetahuan juga kemampuanmu dalam belajar." Kata Bu Rui
"Baiklah, siapa namamu? Biar ibu catat di buku piket perpus dan kau akan mendapatkan nilai tambahan jika sering datang kemari." Lanjutnya sambil mengeluarkan buku panjang dan tebal di bawa laci meja.
"Eh! Mendapat nilai tambahan?" Tanya Yonif bingung,
"Iya. Nilai tambahan dari guru perpus, itu tergantung pada seberapa rajinnya kamu membaca buku di sini, tidak hanya berkunjung saja untuk mendapat WiFi gratisan." Jelas Bu Rui sedikit terkekeh di akhir kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in School [Treasure & Enhypen]
RandomHanya berkisah tentang perjalanan cinta masa SMA para putra Aldevano yang ada asam manisnya. Dimulai dari si sulung Albian (Jihoon) yang menyukai seorang lelaki manis yang sudah mempunyai kekasih, dan Yonif (Yoshi) yang sedang pdkt-an sama adik kela...