1

4.2K 406 11
                                    

Beberapa bulan setelah perang shinobi ke empat dituntaskan, pertarungan yang menewaskan ratusan shinobi itu kini telah usai. Ini adalah beberapa tahun setelah kepergian Sasuke sebagai perjalanan menghapuskan dosanya pada Konoha. Tepat beberapa minggu setelah pertarungan di bulan.

Jalanan desa tengah ramai, minggu lalu pasar Konoha telah dibuka lagi. Banyak kegiatan jual beli di tiap sisi jalanan pasar.

"Kau bertanya apa yang akan kulakukan?" Kakashi mengulangi pertanyaan, ia mendongakkan kepala menatap mentari yang tengah terik-teriknya.

"Mungkin... membaca ulang novel" balasnya menyungging senyum dari balik masker hitam. Kembali membuka lembar novel itu.

Naruto merampas novel seukuran komik itu "Setidaknya janganlah membacanya jika kau sedang memakai jubah hokage, bodoh!"

Kakashi merampasnya dengan cepat.

Lalu menyimpannya kembali ke dalam kantung tas hitam dipinggangnya. Pria bersurai perak itu melipat tangan di atas dadanya.

"Heh?" Bingung Naruto, 'Dia kenapa?' Ia terheran karena gurunya itu tiba-tiba termenung seperti memikirkan sesuatu.

Naruto tidak mau diajak berpikir, itu sebabnya ia tak bertanya. Tapi karena pada akhirnya penasaran menguasainya, ia pun bertanya "Apa yang kau pikirkan, Kakashi sensei?"

Kakashi menjawab "Di halaman tengah buku ini, cinta  dari kedua pihak telah lenyap dan mereka menemukan takdir mereka yang sesungguhnya. Artinya cinta pertama itu tidak kekal" ucap Kakashi penuh penekanan.

Naruto terkekeh lalu menaik turunkan tangan kanannya "Itu tidak benar -ttebayo! Hinata adalah bukti kalau itu adalah mitos!"

"Cinta Hinata itu kuat. Kau beruntung" Kakashi menepuk bahu Naruto yang terpaku, lalu berjalan mendahuluinya.

Lalu Kakashi menoleh kebelakang dengan sedikit menekuk lehernya "Sakura cinta pertamamu, bukan?"

Naruto terdiam, lidahnya terasa kelu 'Mungkin ada benarnya yang Kakashi sensei katakan.. Cinta pertama itu terkadang tidak kekal'

Naruto membuka mulut, suaranya merendah "Jadi, maksudmu, cinta pertama yang terjalin lama akan kalah dengan cinta yang kuat?" Naruto tak berani mengangkat kepalanya.

"..."

Suara Naruto bergetar "Jadi maksud Kakashi sensei, Sakura a-kan 'menerimanya'..?"

"Tidak".

Kakashi menghela napas berat "Bukan 'akan' lagi-"

Naruto mengangkat kepalanya, matanya membulat sempurna. Pupil biru gelapnya mengecil dan bergetar, ia berbalik badan dan berlari dengan cepat menabrak orang-orang di pasar tanpa berkata maaf.

Naruto tak peduli hal lain, yang harus ia datangi sekarang hanyalah gadis itu, Sakura Haruno.

....

"Kau- se.. rius Sakura chan?"

Sakura hendak menjawab pertanyaan yang sama dan terus berulang kali dilontarkan Naruto padanya.

"Kau yakin tidak memikirkan ulang Sakura?! Bagaimana dengan hubunganmu dengan Sasuke-"

"Naruto, Cukup!" Bentak Sakura dengan suara tidak lantang akan tetapi penuh penekanan di tiap suku kata. Naruto hanya bisa bungkam, ia mengepalkan tangannya kuat.

"Kami tak pernah punya hubungan.."

Naruto tampak terkejut. Angin terus beterbangan, menggoyangkan helaian rambut pendek Naruto yang baru dipangkasnya lagi beberapa hari lalu. Suasana di rooftop rumah sakit ini terasa menyesakkan bagi mereka berdua.

Hatake's Princess [Sasuke x Reader] || Naruto ShippudenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang