4

2.3K 266 18
                                    

"Ini gila"

"Aku sudah gila" sudah puluhan kali Kakashi merapalkan kalimat yang sama. Ia berputar-putar di ruang dapur sekaligus ruang makan sejak tadi, masih dengan apron dan sendok sup yang terus di peganginya.

Kakashi menghantukkan kepalanya ke pintu kulkas "Bagaimana bisa aku membiarkan seorang gadis mandi di rumahku?"

Kakashi menggeleng "Ah, tidak. Dia masih ada hubungan darah denganku, jadi kami bukan gadis asing" ia mengangguk lalu menggeleng lagi "Tidak-tidak. Aku tidak kuat jika setiap hari harus begini!" Pria awal kepala tiga itu menghantukkan kepalanya lagi dengan pasrah.

"Kau sedang apa?" Tanyamu yang sedang mengelapi rambut dengan handuk.

Kakashi langsung berdiri tegap dan berpura-pura membuka kulkas tengah mencari telur "Ahaha, aku sedang mencari ini"

"Ha.." kamu mengangguk.

Selama sepuluh menit kamu memerhatikan sosok kakak angkat atau lebih tepatnya keponakanmu yang tengah memasak dengan profesional. Ingin memuji tapi menurutmu bicara membuang-buang tenaga jadi, kamu memilih hanya memperhatikannya saja.

Kakashi mengangkat mangkuk kalian berdua ke atas meja "Sudah siap disajikan~" ujarnya penuh senyum.

Kamu mengambil sumpit bersiap memakan.

"Apa yang kau lakukan, Y/n-chan?"

"Makan, apa lagi?"

Kakashi meletakkan tangan di pinggang setelah menggantungkan apron merah mudanya "Kau serius akan makan dengan keadaan begitu? Kau gila?"

"Aku lapar"

Kakashi menarik kembali semua mangkuk yang telah ia sajikan, mengembalikannya ke dalam panci rebusan udon dan kuah yang lainnya. Lalu pergi keruangan lain dan kembali dengan benda aneh dengan tali yang ia colokkan ujungnya ke dinding ruang tengah.

"Duduk di sini, berbaliklah" kamu menurut dan duduk di hadapan Kakashi yang sudah sedia dengan alat itu.

"Kemarikan kepalamu"

Kamu menurut saja karena tidak mengerti. Kamu memiringkan kepalamu agak ke belakang dan alat yang dipegangnya mengeluarkan angin yang lumayan kencang.

"Ditransfer ke alat?" Kamu membelalakkan mata dengan heboh berusaha memegang alat itu "?!"

"Heh, jangan dipegang!" Kakashi menabok tanganmu.

"Bagian mesinnya itu panas, ini adalah alat pengering rambut pengeluaran baru ciptaan para profesor. Baru-baru ini Konoha memulai penelitian produk yang mengembangkan teknologi seperti ini" terang Kakashi.

Kamu menoleh meminta penjelasan lebih, Kakashi yang tengah memegang rambutmu dan mengeringkannya lanjut menjelaskan "Katanya saat ini mereka tengah mengembangkan alat yang bisa menyiarkan berita ke penjuru desa, mungkin akan selesai beberapa tahun lagi" kamu terus menyimak.

"Ya, sudah selesai" Kakashi tampak senang rambutmu sudah tidak terlalu basah lagi, hanya sedikit lembab.

"Katanya tidak baik kalau digunakan terlalu lama, rambutmu bisa kering" jelasnya melepaskan colokan.

Kamu memegangi rambutmu sambil bangun menuju meja makan lalu menatap Kakashi yang kembali ke dapur dengan bergantian. Kakashi yang langsung paham maksud dari adiknya yang hemat bicara itu langsung berkacak pinggang.

"Lain kali jangan membiarkan rambutmu dalam kondisi basah, Nii-chan bisa mengeringkannya untukmu!" Kamu masih menatapnya tak berkedip. Kakashi sungguh terlihat seperti orangtua yang sedang mengomeli putrinya yang punya kebiasaan malas.

Hatake's Princess [Sasuke x Reader] || Naruto ShippudenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang