1

16.1K 1.2K 137
                                    

.
.
.
.

"Ngh"
Suara yang di keluar kan pemuda manis itu sontak membuat wanita paru baya yang disamping nya kaget dan juga senang.

"Sayang hei kamu sudah bangun, apa ada yang sakit hmm? " tanya wanita paru baya itu, mungkin wanita itu adalah mamah theo di dunia ini?.

"Haus..." ucap theo dengan suara khas baru bangun.

"Iya sayang bentar mamah ambil minum dulu ya" ucap mamah theo dengan lembut.

'Ugh, napa pala gw pusing banget? Dan siapa sih wanita itu, katanya dia mamah gw tapi kok dia muda banget cok! OoO' batin theo tidak percaya.

Theo melihat sekeliling ruangan yang ia tempati, karena dari bau obat obatan kemungkinan dia sekarang ada di rumah sakit.

"Ini sayang airnya" kata mamah theo sambil memberikan theo air.

"Maaf tante anda siapa ya? Dan kenapa saya ada disini? " tanya theo dengan memiringkan kepala nya.

Mamah theo pun kaget karena mungkin theo mengalami amnesia.

"S- Sayang ini mamah loh masa kamu lupa" kata mamah theo dengan raut wajah sedih.

"Mamah? Tapi nggak mungkin mamah saya cantik seperti anda. " jawab nya tidak percaya.

"Kalau benar anda mamah saya, apa saya bolah bertanya saya siapa, dan anda juga siapa" lanjut nya

"Baiklah mamah akan kasih tau, kamu adalah anak bungsu dari keluarga Lucifer, Ratheo van lucifer, dan mamah adalah orang yang ngelahirin kamu, sifa, asifa amelia lucifer. " jelas sifa mamah theo, [aku bakal panggil mamah theo dengan namanya].

'GILAAAA!! ITU KAN NAMA KELUARGA DARI NOVEL YANG GW BACAAA, KELUARGA MAFIA NO 1 DIDUNIA DAN ORANG TERKAYA NO 1 DIDUNIA, wah asu gak nyangka gw bakal lahir di keluarga kaya njirrr, tajir mendadak nih gw ($o$). ' batin theo dengan mata berbinar.

Mereka berdua terus bergosip dan saya sebagai penulis bahkan tidak tau apa yang mereka gosipkan, [kayak emak emak aja si theo].

"HAHAHAHA!!! " tawa theo sampai bergema.

"Serias mah?!" tanya theo dengan air mata di matanya karena tertawa terbahak bahak.

"Iya mamah serius bahkan tadi malam sempat sempat nya dia mau kabur" oceh sifa, ia bersyukur theo tidak seperti dulu lagi.

Karena dulu theo adalah anak yang sering di bully dikarenakan penampilan nya yang cupu bahkan saudara² nya cuek aja saat adik bungsu nya itu dibully, dan hampir seluruh keluarga nya mencuekinya kecuali mamahnya yang masih setia disamping theo, bahkan saat anak nya itu dibully ia memberikan pelajaran kepada anak² nya karena tidak membantu adik bungsunya saat dibully. [wah parah banget gak sih, kakak gw emang sering ganggu gw tapi dia masih setia menemani gw].

'Sama kayak kakak... 'Batinnya sedih.
.
.
.
.
Sudah 1 minggu jiwa theo ada di tubuh ratheo[ sengaja panggil ratheo agar bisa di bedain] dan sudah 1 minggu dia di rumah sakit.

"Mah~ bosan~" rengek theo dengan menunjukkan wajah bosannya.

" kan theo belum sembuh jadi tidak boleh ninggalin rumah sakit dulu ya". Jawab sifa dengan nada bujukan agar putranya itu tidak merengek lagi [yaelah udah kayak bayi aja si theo (-∆-)].

" tapi mah theo bosen~, theo juga gak suka bau obat yang ada dirumah sakit"rengeknya lagi.

"Hahh~ yaudah mamah tanya dulu kedokter apa kamu bisa pulang atau tidak"kata sifa sambil pergi menuju ruangan dokter.

.
.
.
'AKHIRNYA!!! GW BISA BEBASSS!!'teriak theo dalam hati, kagak mungkin kan dia teriak depan mamah nya langsung malah entar di bilang gila sama mamah sendiri.

THEO TRANSMIGRASI [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang