1- Prolog

6 1 0
                                    

"Cha! Liat deh tu anak baru cakep bener," Hasut Riska pada gadis dengan surai coklat pada rambutnya itu.

"Ga, B aja tuh," Balasan yang Achan lontarkan dengan angkuhnya.

"Awas loooh, ntar lo naksir gue ga tanggung jawab," Sahut Riska mengangkat kedua tangannya.

"Idiiiih ga mungkinlah, apa lagi tu cowok keliatan jutek bener dah," Bantah Achan.

Namun, takdir berkata lain saat jam pelajaran sudah di mulai dengan seorang guru galak yang masuk ke dalam kelas itu. Siapa lagi kalau bukan wali kelas.

"Ayesa Adelweys, tolong kamu bimbing murid baru itu selama dua pekan," Titah wanita itu dengan di akhiri sebuah senyum yang siapa saja yang yang melihatnya pasti akan merasa tertekan.

"I.. i iya Bu," Kata Achan ketakutan.

"Aih si bu Suci, kan masih banyak yang lain, kenapa harus akuuuh," Batin Achan merenungkan nasibnya yang begitu miris.

Dari meja sebelah sana Riska tanpa suara mengejek Achan dengan gerakan bibir yang menyebut kata, 'mampus lu,'

Yang akhirnya laki-laki itu duduk di sebelah Achan bertukar dengan murid yang duduk di samping gadis itu.

"Jangan main-main denganku, lakukan sesuai perintah, setelah dua pekan anggap saja kita tidak pernah saling kenal," Ujar laki-laki itu langsung bahkan tanpa menoleh ke arah Achan.

Jangan Main-Main Denganku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang