Part 1

6 1 0
                                    

Malam ini hujan sangat deras mengiringi langkahku yang bimbang. Wajah dan tubuhku telah basah kuyup, tetapi Aku tak bisa menghentikan langkah ini sebelum menemukan titik terangnya.

"Arrggh, kenapa sih Ayah sama Ibu paksain banget harus kuliah" teriakku frustasi

"Padahal kan Aku gak mau, capek kali ngurusin tugas Mulu" lanjutku

Kaki ku berjalan tak tentu arah dengan bibirku yang tidak berhenti menggerutu. Hingga berhenti pada sebuah gedung kosong diujung komplek perumahanku. Jalanan disini sangat sepi, bagaimana tidak ini sudah hampir tengah malam belum lagi hujan sangat deras. Tiba-tiba pikiran ku melayang pada kejadian dua hari yang lalu dimana Cinta, tetanggaku mengatakan bahwa ditempat ku berdiri saat ini ia pernah melihat hantu.

"Santai, rileks Rin, hantu itu cuman mitos mana ada orang habis dikubur terus bangun lagi" Kataku pura-pura kuat.

Tubuhku perlahan berputar meninggalkan gedung itu, dengan kaki gemetar dan air mata yang hampir menetes. Bukannya cengeng tapi siapapun yang ada pada posisi ku sekarang pasti merasakan hal yang sama sepertiku.

"Ayah, Ibu maafin Airin yah kalau selama ini banyak salah" Ucapku lirih "Ya Allah kalau memang hidup ku cuma sampe sini, hanya satu permintaan ku Ya Allah tolong Carikan lah jodoh untuk Tono biar dia ada yang ngurusin Ya Allah. Aamiin" sambung ku.

Kaki ku melangkah perlahan karena jika berlari kurasa diriku sudah tidak mampu. Namun suara dibalik tubuhku membuat langkah ku terhenti, ku  lirik kan bola mataku kesamping dan ku dapati sebuah bayangan yang sangat besar dan tinggi menjulang seperti malaikat maut, seketika tubuhku yang tadinya tidak bisa bergerak kini mulai berlari dengan cepat. Hanya satu dipikiran ku saat ini yaitu Tono yang belum juga bertemu jodoh nya jadi apapun yang terjadi aku harus sampai kerumah sebelum malaikat maut itu mencabut nyawaku.

"SETAAAAAN AARRRRGHHH!!!!" Teriakku sambil berlari dengan sekuat tenaga

Sementara orang yang memakai jas hujan itu merasa heran dengan tingkah gadis itu. Padahal kan dia berniat baik ingin mengantarnya ke rumah mengingat sekarang sudah larut malam, tidak baik jika seorang gadis berjalan sendirian tengah malam begini.

"Laah, salah saya apa coba?" Ucap pria itu menggaruk kepala nya.

***

Didalam sebuah rumah yang sangat megah terdapat sepasang suami istri yang sedang kebimbangan.

"Yah, jangan diam aja dong" Ucap sang istri dengan nada khawatir

"Mau gimana lagi Bu, diluar hujannya deras banget" Jawab sang suami frustasi

"Ibu gak peduli, intinya anakku harus ada disini sekarang juga" gertak sang istri

"Jadi, Ayah harus ngapain" jawab sang suami bingung

"Pokoknya Ayah harus cari Airin sekarang juga mau hujan deras kek, badai kek, angin puting beliung kek Ibu gak peduli" ucap sang istri marah

"Iya-iya bentar Ayah mau ngambil jas hujan dulu" jawab sang suami dengan pasrah

Belum satu langkah pria paruh baya itu berjalan, pintu rumah telah terbuka dan menunjukan seorang gadis berhijab yang telah basah kuyup disebabkan oleh hujan deras diluar.

"A,a, Ayah se-setan yah" ucap gadis itu terbata-bata

Tanpa memperdulikan ucapan sang anak, Dira sang Ibu langsung menghampiri nya

"Ya Allah Rin, kamu dari mana aja sih gak liat apa diluar hujannya deras banget mana gamis kamu tipis banget lag-"

Belum sempat Dira melanjutkan perkataannya Airin menyela nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKU IKHLAS YA ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang