4

305 30 2
                                    

Happy Reading........
Maaf kalau banyak typo dan kata kata yang kurang dimengerti 🙏 🙏

"huhu.....Tay....New takut.....hu....." New menangis sembari trus memeluk lengan Tay, keduanya sedang duduk di kursi tunggu ruang keamanan. Ada banyak satpam disana, jadi mereka aman.

"Tenang ya New, papa kamu gak akan bisa nyakitin kamu disini. Liat, banyak pak satpam juga disini" Ucap Tay mencoba menenangkan New.

Satpam disana menatap New dengan rasa iba. Hanya satpam yang menolong New tadi yang bisa mendekatinya, sisanya tidak bisa karna New akan sangat ketakutan.

Setelah menangis beberapa menit, Isak New mereda. Dia yang tadinya bersandar di pundak Tay semakin merosot ke bawah.

"Dek, sepertinya teman kamu sudah tidur" Ucap Satpam itu pada Tay.

Tay memeriksa apakah New benar-benar tertidur, setelah sudah yakin. Tay menaruh kepala New di kursi tunggu dengan alas bantal yang di berikan oleh satpam padanya.

"Minum dulu dek...." Tawar Satpam itu.

Tay tidak menolaknya, karna sedari tadi dia memang sudah haus.

Love sedikit berlari ke arah pusat bantuan, dia sangat menghawatirkan New, sampai tidak memperdulikan sepatunya yang sudah tidak tau tertinggal dimana.

"Pak! Anak saya aman pak!?" Tanya Love pada satpam itu. Tangan bergetar dan wajahnya sudah penuh dengan keringat.

"Anak anda aman bersama temannya Bu, ibu tenang saja" Jawab Satpam itu sembari menunjuk New yang tidur di samping Tay yang juga tertidur dengan posisi terduduk.

"Love, aku titip Tay yah," Ucap Gunsmile tiba-tiba.

"Kamu kemana?" Tanya Love, menghentikan Gunsmile yang sudah ingin pergi setelah memberikan sebotol air minum pada Love.

"Aku di suruh jadi saksi ke kantor polisi, kamu tenang aja. Kalian gak akan di panggil," Jawab Gunsmile mengusap rambut Love lembut kemudian langsung pergi.

Love membawa Tay dan New pulang ke rumahnya naik taksi dengan New yang tertidur di gendongan.

"Terimakasih nak Tay, kamu sudah menjaga New. Maaf karna merepotkan mu" Ucap Love dengan senyum yang dipaksakan. Hatinya masih sakit, New masih ketakutan di antara lelap tidurnya. Tapi Love harus tetap terlihat kuat dan bahagia di depan teman New.

Tay menyadari itu, "Tidak papa Tante, saya tidak akan menjauhi New hanya karena masalah keluarganya" Ucap Tay,

Love meneteskan air mata dan tersenyum. Dia menyadari anaknya memiliki teman yang bisa menerima dan merangkul New saat berada di keterpurukan.

"Masuk Tay, kamu bisa gunain kamar mandinya untuk bersih-bersih. Nanti Tante pinjamkan baju New untuk kamu pakai" Ucap Love sembari meletakkan New di kasurnya.

Tay memperhatikan kamar New. Tidak sebesar kamarnya, tapi sangat penuh kehangatan. Seluruh sisi ruangan terpajang foto New yang terus tumbuh dari hari ke hari.

Seperti yang dikatakan, Love mencari pakaian New yang bisa dipakai oleh Tay, kemudian meletakkannya di sofa yang ada di kamar New. Lalu love keluar untuk memasak makan malam.

New mengucak mata, menyadari bahwa dia sudah berada di kamarnya. New sedikit melamun mengingat Wajah papanya, wajah yang selalu dia rindukan tapi tidak ingin dia temui.

"Papa...." Gumam New. Air mata menggenang di pelupuk matanya.

Ceklek!
Pintu kamar mandi terbuka, beberapa saat kemudian Tay keluar dengan handuk melilit pinggangnya.

Don't Bro🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang