DB 0.3 🍀

291 22 4
                                    

Hai haii don't forget vote and comment yaa!^^
WARNING! Typo bertebaran silakan kasih tanda, thnkyuu!

Hepi redingg...

.
.
.

Plak!

"Udah gue wakilin," ucap Salma dingin dan datar.

Bella membulatkan matanya, gadis itu meringis sembari memegang pipinya yang baru saja dapat serangan dari Salma.

"Damn! Berani banget lo tampar gue!" bentak Bella marah.

Salma tertawa sinis seraya melipat kedua tangannya di depan dada, kemudian menatap tajam mata hitam Bella.

"Emang lo siapa, hm?" tanya Salma diakhiri senyuman sinis.

"Lo gak tau gue siapa? Hah! Gue pemilik kampus ini, ngerti lo!" sentak Bella dengan mata yang tak kalah tajam.

Salma menghembuskan napasnya sembari menurunkan kedua tangannya, gadis itu kembali memasang wajah andalannya, dingin dan datar. Lantas maju selangkah mendekat ke arah Bella, seketika raut wajah dan tatapannya berubah.

"Kalo mimpi nggak usah ketinggian, kalo jatoh nanti sakit."

Wajah Bella kini merah padam, tatapannya begitu tajam, tangannya terkepal kuat.

"Bitch!"

"Oh, lo mau jadi bitch? Simpenan lo 'kan udah banyak. Ups, sorry!"

"Jaga mulut lo set*n!" bentak Bella.

"Mulut gue ada kok, nggak lari kemana-mana."

Bella kembali mengangkat tangannya hendak melayangkan tamparan di pipi chubby Salma, setelah usaha pertamanya gagal. Dia tidak terima Salma menamparnya.

"Apa? Lo mau tampar gue?"

Lagi dan lagi Bella kalah telak dengan Salma, gadis itu lebih dulu menahan tangan Bella yang hendak melukai pipi mulusnya. Tidak sudi sekali di sentuh oleh manusia macam Bella.

"Kayanya tangan lo perlu di patahin, biar nggak seenak jidat lo."

Salma mencengkeram kuat pergelangan tangan Bella, sehingga membuat sang empu meringis sakit.

"Lepas!"

"Kalo gue nggak mau gimana?" tanya Salma menaikkan sebelah alisnya.

"Sakit anj*n*!"

"Oh, masih punya rasa sakit juga lo," ucap Salma dingin.

"Lepas set*n! Tuli! Beg*!"

"Nggak usah ngomongin diri sendiri gitu deh."

Setelah merasa puas, Salma menghempas kasar tangan Bella dan berhasil membuat sang empu kembali meringis kesakitan.

"Ini nggak seberapa buat lo, orang kaya lo itu harusnya udah musnah!"

Baru saja Bella hendak buka mulut, namun segera dipotong dengan Salma yang kembali berbicara. "Gue nggak akan biarin orang kaya lo terus-terusan sok berkuasa di sini!" ucap Salma.

Diamku Bersamamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang