Bocah Kecil

86 9 0
                                    

Kita mulai...

.
.
.
.
.
.
.

-----------

Dipagi hari yang cerah..

Tap.. Tap.. Tap..

"Mama~" Ucap seorang bocah kecil.. Yang tengah memegang boneka beruang kecil di tangannya.. Seraya berlari kecil kearah orang yang baru saja dia panggil dengan sebutan 'mama' itu..

Brugh~

Belum sampai kepada sang 'mama'.. Entah karena terlalu tergesa-gesa atau apa.. Dia terjatuh.. Hingga menimbulkan benjolan kecil di keningnya..

Tap.. Tap.. Tap..

"Aidin.. Kau baik-baik saja sayang?.."."Jangan berlarian seperti itu.. Kau bisa terluka.." Ucap seorang nenek lampir.. Eh.. Ulang-ulang.. Ucap seorang wanita cantik kepada bocah yang terjatuh tadi..

"Uhmm.. Aku tidak apa.." Ucapnya dengan menahan rasa sakit di keningnya..

"Aidin.." Ucap seorang gadis yang memegang tangan seorang bocah kecil lain yang memiliki paras yang serupa dengannya.. Hanya saja.. Rambutnya sedikit keabuan.. Sedangkan dia lebih kehijau rumput lautan..

"Kakak.."."Lihatlah.. Mama dan papa sudah pulang.." Pekiknya berbunga-bunga berlari kearahnya..

Skip.. Mereka kini berada di ruang keluarga...

"Eden.. Bawa adikmu ke kamarnya.." Ucap seorang pria yang disebut 'papa' oleh MC kita...

"Hee.. Tapi aku belum mengantuk papa!!.." Pekiknya dengan raut wajahnya yang kesal..

"Anak kecil tidak boleh tidur terlalu malam.." Ujar anak kecil yang seumuran dengannya itu dengan menarik tangannya..

Skip.. Duo bocah kecil udah tidur dikamar masing-masing..

"Sonia.. Setidak becus itukah kau untuk menjaga adik-adikmu?.." Ucap pria itu kepada sang gadis..

(Intinya disini si Sonia tuh di bacotinlah ama 'bapa' nya soalnya si Aidin sampe luka gitu.. Si Sonia tuh cuma diem bae.. Kek lu yang kaga ngelakuin apa-apa.. Tapi pas ade lu nangis gegara hal yang lu kg tau.. Trus lu yang disalahin.. Gitu tuh rasanya..)

"Sudahlah suamiku.."."Sonia pun masih sangat kecil untuk melakukan hal semacam itu.."."Dan juga.. Blablabla.." (Pokoknya dia tuh kek sosoan ngebelain gitu.. Tapi didalam setiap 'kalimat' nya.. Kek mengandung makna tersembunyi.. Dan Sonia yang paham hal itu.. Karena hal itu ditujukan untuknya..)

"Sudahlah.. Lebih baik kau tidur sekarang Sonia.. Udara malam tidak baik untuk anak-anak seperti kalian.."Ucap sang ayah..


Sedangkan sih nenek lampir.. Eh.. Mksdku ibunya.. Ulang-ulang.. Sedangkan sang 'ibu' hanya melihat sang gadis dengan tatapan penuh arti..





Bersambung..

Twins Brothers Of Orion Eden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang