Spesial

34 3 0
                                    

Lanjut..

.
.
.
.
.
.
.

"Berhati-hatilah.." apnya.. Memperingatkan.. Lalu menghilang dari tempat tersebut..

"Dia.. Menahan tangis..." Ucap seorang wanita yang membantu mereka keluar dari jeratan ilusi pengikis jiwa itu..



-----------

"Eden.. Bawa Aidin kemari.."."Ibu ingin membicarakan sesuatu.." Ujar seorang wanita dewasa kepada bochil yang ada didepannya..




Tap.. Tap..

"Mama.."."Mama memanggilku?.." Tanyanya dengan antusias yang tinggi..


"Duduklah kalian.." Ucapnya sambil menunjuk kearah tempat duduk di sampingnya.. "Apakah kalian ingin bersekolah?.." Tanyanya dengan senyuman..


Kakak beradik kembar itu saling tatap.. Lalu  salah satunya berkata..

"Mengapa?.." Tanya si bungsu..


"Mama kenalkan kalian pada seseorang.."."Dia akan melatih kalian.. Agar menjadi yang paling kuat.." Ucapnya ambisius.. "Masuk.." Perintahnya kepada seseorang yang berada di luar..


"Permisi.." Ujarnya lalu masuk..


"Perkenalkan dirimu.." Titahnya..


"Baik..."."Tuan muda.."."Saya adalah.. Capricorn Ionia.. Yang akan menjadi pembimbing kedua tuan muda untuk kedepannya.." Ucapnya dengan sopan.. Seraya membungkuk..


"Orang jahat.." Pekiknya.. Berlari kebelakang sang ibu..


"Ai.. Jangan tidak sopan kepada orang yang lebih tua.." Ucap sang kakak..


"Ai tidak suka.."."Dia.. Orang jahat.."."Banyak yang mati.." Ucapnya sambil menangis..


Deg~

"Apa maksudmu sayang?.."."Dia adalah orang suci.." Ujar sang ibu.. Menenangkan anaknya...


"Ayo.. Perkenalkan diri kalian kepadanya.." Sambung sang ibu lagi..



"Eden.. Dan dia adikku Aidin.. Mohon bimbingannya untuk kedepannya.. Guru.." Ucapnya dengan sopan.. Serta sedikit menundukkan kepalanya..


'Bagaimana dia bisa tahu..' Batinnya.. Seraya menatap Aidin..


"Baiklah sudah cukup untuk hari ini.."."Eden bawa adikmu bermain.." Ucapnya dengan nada lembut.. Serta senyuman yang hangat..





"Nyonya.." Lirihnya.. "Putra anda.. Sepertinya spesial.." Ujarnya lagi..


"Latih dia untuk menggunakannya secara keseluruhan tanpa menimbulkan serangan balik kepada tubuhnya.." Titahnya.. Dengan tegas.. "Kau bisa pergi sekarang.." Usir nya secara terus terang..


°°°°°°°°°°°

Tap.. Tap.. Tap..

"Kau baik-baik saja nona?.." Ujarnya kepada seseorang yang menodongkan senjatanya kepadanya.. "Bukankah tidak baik.. Menodongkan senjata kepada seseorang yang menolongmu.. Seperti ini?.." Ucapnya sambil tersenyum..


"Maaf.. Aku pikir.." Ucapnya terpotong..



"Tidak apa.. Istirahatlah.."."Disana ada sup hangat.."."Habiskan.. Aku tidak ingin kau mati di tempatku.." Ucapnya dengan berjalan keluar ruangan.. Dengan menggendong rubahnya..


Ceklek~

"Aku akan segera kembali.."."Jangan mati dulu ya?.." Ucapnya.. Dengan nada monoton..





Bersambung..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Twins Brothers Of Orion Eden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang