Sebelum Tiada

59 5 0
                                    

Lanjut...

.
.
.
.
.
.
.

Sedangkan sih nenek lampir.. Eh.. Mksdku ibunya.. Ulang-ulang.. Sedangkan sang 'ibu' hanya melihat sang gadis dengan tatapan penuh arti..

-----------


"Cih.. Lihatlah.. Seakan-akan dia yang paling benar juga paling tersakiti.." Ucap seorang pria yang memiliki raut wajah yang menyebalkan itu..

"Itu tidak menarik bagi kaum fujo sepertiku.." Cibir seorang wanita kepada sesuatu yang tengah dilihat oleh temannya..

"Ya.. Mereka memanglah menyebalkan.."."Terlalu sombong dan berlagak suci bukan?.." Balasnya ikut menghujat..

"Humm.. Dan dengan bodohnya.. Manusia yang menyebut diri mereka 'Saint' itu membangga-banggakannya.."."Seharusnya bila dia menyebut dirinya sendiri sebagai 'Dewi'.. Seharusnya.. Dia yang melindungi kaumnya kan?.."."Tapi lihatlah dia.. Dia hanyalah beban.. Kenapa mereka mau melindungi beban sepertinya?.." Bacotnya lagi.. Seraya emosi..

"Namanya juga fiksi.. Lagipula manusia jaman sekarang lebih berfikir mengunakan logika mereka.. Seperti.. "Apa keuntungannya untukku bila melakukannya?.. Dan sebagainya.. " Ucapnya.. Seraya berjalan ke arah dapur..

Beberapa saat kemudian..

Brugh~

Pyaar~

"Ada apa?!!.." Ucap mereka berdua seraya berlari ke arah dapur..

Saat mereka tiba disana.. Mereka melihat temanya yang tengah terkapar di lantai..

Dengan panik mereka langsung membawanya ke rumah sakit..

Skip.. Rumah sakit..

Tit..

Pintu ruangan itu terbuka..

Dan keluarlah sangat dokter yang menangani temannya.. Dan dengan tidack santuy nya..

Dia menarik kerah jubah putih sang dokter.. Dan berkata dengan sakras..

"Bagaimana keadaannya!??.."."Blablabla.." Ujarnya tepat didepan muka sang dokter..

Sang dokter pun berkata..

"Maafkan kami.. Kami telah berusaha sebaik mungkin.. Tapi Tuhan berkehendak lain.. Pasien telah wafat.." Ujarnya dengan sedikit menundukkan kepalanya..

"Kenapa?!.. Padahal dia tadi baik-baik saja.."."Bahkan kami masih berbincang santai dengannya.." Ujar teman ceweknya.. Hampir menangis.. Namun dia coba tahan sekuat mungkin..

Skip.. (Setelah kematian teman mereka.. Mereka yang masih tidak Terima ditinggalkan pun.. Mengusut masalah ini.. Jika kematiannya murni kecelakaan.. Hal yang tidak masuk akal memang.. Dia mati karena salah menganggap minyak goreng kadaluwarsa.. Sebagai teh dan meminumnya..)

Setiap hari mereka berdua seperti orang yang masih tidak mempercayai kebenaran.. Tentang kepergian sahabat mereka..

Mereka tetap menyiapkan 3 porsi makanan.. Untuk mereka sendiri dan temannya yang telah wafat itu.. (Tinggal bareng mereka tuh..)



Bersambung..

Twins Brothers Of Orion Eden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang