Tak terasa sudah dua hari berlalu, stok makanan di ruang sekretariat OSIS sudah mulai menipis. Bahkan pintu utama sudah mulai koyak sehingga mereka harus mengganjal nya dengan meja dan lemari, banyak zombie-zombie yang mendorongnya.Sekelompok remaja sedang berunding, harus bagaimana mereka sekarang. Suasana hening, mereka semua sibuk dengan pikiran yang berkecamuk di kepala masing masing.
Tring, tiba tiba ada bunyi sms di hp Disa. Semuanya menoleh kearah Disa.
"JUANGKRIK!!" Umpat Disa ketika membaca SMS tersebut, dia tak bisa berkata kata. Alen yang berada disebelahnya pun mengambil hp Disa, dia membaca sms nya dan seketika dia terbengong kaget.
Kata Alen lirih sambil membaca isi sms tersebut, dia senang artinya bala bantuan akan segera datang. Tapi apa kita bisa hidup tanpa akses apapun? Tanpa listrik? Tanpa air?. Mustahil baginya.
Yang lain pun masih terbengong-bengong setelah mendengar perkataan Alen, semuanya begitu cepat. Mereka berharap ini semua adalah mimpi buruk, mimpi yang tak seharusnya menjadi kenyataan.
"Sekarang hari Rabu, masih ada 2 hari lagi guys. Jangan di sia siakan, kita mesti cari jalan keluarnya" Aiden menyakinkan semua teman temannya, bahwa mereka semua pasti akan selamat.
Gronggh gronggh arghh arghh, bruk bruk bruk, gedoran itu berasal dari zombie zombie yang kelaparan. Mereka sangat ganas.
"Aku wedi Ga, aku gamau mati duluan" Adu Anzel kepada Hega yang disebelahnya, Hega juga takut tapi sebisa mungkin dia tak menunjukkan kepada teman temannya.
Tring bunyi pesan masuk lagi di hp Disa, Alen yang dari tadi memegang hp langsung membukanya. Ternyata pesan itu dikirim dari omnya Disa.
Kira kira itu pesan yang dikirim om nya Disa, om Reza.
Om Reza seorang yang cukup penting di distrik, tempat tinggal mereka. Dia suka meneliti tentang banyak hal.
"Kita pasti bakal selamat" Kata Rayan, sekarang dia harus menyakinkan semuanya, bahwa mereka semua pasti akan selamat.
"He'eh, ojok patah semangat" Hega dan semuanya menganggukkan kepala.
"Kita susun strategi aja, siapin barang barang yang mau dibawa" Usul Aiden, semuanya setuju.
Semuanya sibuk mengemasi barang barang yang mau mereka bawa, tak banyak hanya beberapa keperluan kecil.
Bunyi pesan masuk di hp Disa kembali terdengar, dua pesan masuk dari Om Reza.
Isi pesan dari Om Reza. Sekolah mereka sudah dikepung zombie, ini gawat.
Sejak dua hari lalu, kawanan zombie itu semakin menggila, mereka selalu berkeliaran di sekitar koridor sekolah. Pintu utama mereka sudah mau dibobol.
"Okey guys, uwes selesai kan beres beresnya?" Tanya Alen kepada teman temannya.
"Beres Len" Jawab Anzel sambil memberikan jempol kepada Alen yang dibalas senyuman kecil.
Mereka semua kembali berunding, Alen menyarankan untuk tetap diam disini sambil menunggu jemputan Om Reza.
***
Kerasa cepet banget ya, huhu. Tangan gatel pengin update tapi pikiran buntu, ya aku HAHAHHA.
Sokaraja, 22 November 2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
The End ; 97 Line
Teen FictionWabah zombie sudah mulai menyebar ke seluruh penjuru dunia. Apakah sekelompok remaja bisa bertahan hidup??