"JAEM BURUAN!!" teriak Haechan yang berada di depan pintu halaman depan.
Jaemin pun menyauti dari dalam kamarnya, "BENTAR CHAN, SABAR!"
"Aelah, nih sepatu gue mana lagi? Semalem udah gue siapin padahal deket lemari" Gumam Jaemin yang tengah mencari-cari di setiap sudut kamarnya.
"Lah, bjirr! Kok bisa di kolong kasur? Sapa pula yang mindahin?" Monolognya keheranan. "Auah! Gue kudu cepet ini, kalo kagak nanti ditinggalin gue. Tas gue mana? Tas, tas... Nah!" Jaemin menyambar tas ranselnya dan langsung beranjak keluar kamar, tak lupa menguncinya.
"BANG JAEMIN, MASIH LAMA KAG-!" Teriakan Chenle terhenti kala Jaemin telah terlihat keluar dari pintu rumah dan sekaligus mengunci pintu, yang sedari tadi kuncinya memang bertengger disana.
"Lah? Nih bocil berdua sapa?" tanya Jaemin sambil menunjuk kejauhan dua anak lelaki yang tengah asik menjahili Yangyang dan Sanha.
"Ryo! Sakuya!" Terdengar dari kejauhan suara Renjun menegur kedua anak lelaki itu, dan mereka langsung diam.
Renjun menghampiri mereka berdua. "Bié zhème wúzhī. Yóuqí shì nǐ, 黄亮! Gēgē cónglái méiyǒu jiàoguò nǐ bùyào duì zhǎngbèi kèqì!"
Dan salah satu dari kedua anak laki-laki itu berbicara sambil menunduk, "Shì a, rén jùn gēgē. Xiōngdì, zhēn de hěn bàoqiàn."
"Ryo, artinya apa? Sakuya tidak mengerti" ucap Sakuya sembari menyenggol lengan Ryo. Benar, kedua anak laki-laki itu adalah Ryo dan Sakuya.
"Sstt! Udah lebih baik kita meminta maaf saja." Sakuya mengangguk mendengar ucapan Ryo yang berada di sebelahnya.
Kembali lagi pada Jaemin yang tadi bertanya pada Chenle.
"Ohh.. itu, bang. Satunya adek Renjun Ge, yang satunya lagi temennya adek Renjun Ge."
"Tapi mukanya kek muka orang Jepang, Le yang satunya. Mana adeknya si Renjun bahasa Japanese nya lancar" ujar Jaemin.
"Emang mereka dari Jepang, bang. Nama adeknya Renjun Ge aja marga Jepangnya keluarga Renjun Ge-Hirose. Ryo itu lahirnya di Jepang dan tinggal disana yang ngeharusin namanya jadi nama Jepang. Dan sekarang waktu masuk ke sekolah menengah pertama dia pindah ke Jilin" Jelas Chenle panjang lebar, dan di angguki oleh Jaemin sambil bibirnya membentuk huruf O.
"Chenle! Kapan berangkatnya nih?" tanya Felix menghampiri Chenle.
"Bentar lagi Lix. Dah deket mini busnya."
"Lax, Lix, Lax, Lix. Enak bener ya lo kagak ada embel-embel abang." Bukan Felix yang berbicara, melainkan adik sepupu Felix dan juga teman Chenle-Jongin.
"Biarinlah! Holkay mah bebas kali, Yen. Si Felix nya juga kagak masalah tuh" ucap Chenle sambil mengibaskan rambutnya kebelakang.
"Yan, Yen, Yan, Yen. Jongin! Bukan Ayen. Kalo mau manggilnya I.N, jangan di satuin" protes Ayen-maksudnya Jongin.
"Udah kane manggil Ayen".
"Tapi-"
"Ngapa pada ribut nih berdua?" tanya Heeseung yang sedaritadi melihat perdebatan kedua temannya sambil duduk dan memakan snack yang ia bawa‐- lumayan, tontonan gratis katanya.
'Si anjirr! Bukannya dari tadi ngelerai, malah asik makan tuh anak' batin Beomgyu, julid.
"Lo juga sama aja, nggak beda." Soobin menyahuti batin Beomgyu. "Eh, bang! Lu denger lagi? Gak bisa di off dulu itu Mind Readingnya?"
"Lo kira senter, ada tombol on off" jawab Soobin sekenanya.
"Ahaha" Beomgyu hanya tertawa garing mendengar ucapan abangnya itu.
Hening. Semuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing, sampai beberapa menit kemudian suara genderung mobil terdengar oleh pendengaran mereka.
"AKHIRNYAAA!!" Teriak mereka serentak setelah melihat 2 mobil mini bus datang.
"Dah kayak nungguin mobil study tour aje. Lama benerr.." keluh Han Jisung.
"Iya dah, njirr" timpal Junkyu.
"Kuy lah masuk!" Dengan tak sabaran Han, Junkyu, Haechan, Sanha, dan Yangyang, Jihoon berlari kecil menuju kedua mini bus yang sedang parkir.
Sebelum benar-benar bergerak dari tempat masing-masing, rupanya mereka-Han, Junkyu, Haechan, Sanha, Yangyang, telah di tahan pergerakannya oleh Seungmin, Yoshi, Renjun, Soobin, Chenle, Jaehyuk.
"Anjay.. geng cowok es semua tuh yang nahan mereka berenam. Minus si Chenle sih," beo Asahi.
"Mau kemana bang? Bentar dulu. Kagak pada sabaran amat" sindir Chenle sambil menarik kerah Yangyang-menggusur lebih tepatnya, ke arah kumpulan teman-temannya yang masih setia ditempat mereka dengan anteng.
"Ck, ck, ck! Gitu, tuh manusia setengah ikan. Kalau udah ada umpan datang, langsung dicapluk, alias kagak sabaran" cibir Eric yang sedari tadi diam.
"Lepasin kali, Ren! Ahh.. Adadaw! AAK! KupING GUEEE!!!!" Orang-orang yang melihat dan mendengar pekikkan itu langsung bergidik ngeri termasuk Ryo dan Sakuya.
'Nggak lagi deh aku bikin kakaknya Ryo marah' batin Sakuya.
'Pasti sakit banget itu. Mana tenaga gege ga main-main' batin Ryo sambil mengusap salah satu telinganya, membayangkan betapa sakitnya bila telinganya ditarik oleh sang kakak.
'Shh.. sampe merah gitu tuh telinga' batin yang lainnya.
"Eomma!! Huhuuu~" ucap Haechan sedramatis mungkin-tidak bohong, memang sangat sakit jeweran Renjun tadi. Tidak sampai nangis keluar air mata kok, malu katanya ada bocil.
"Gimana Chan rasa Jeweran Renjun? Perih, perih sedep tuh kayaknya." goda Hyunjin pada Haechan yang sedang mengusap-usap telinganya.
"Sini lu gue jewer! Sedep, sedep ae maneh eta baham dower!" Ucap Haechan tak santai dan menggeplak kepala Hyunjin yang ada di samping kirinya.
"Anjirr lu, maen ngegeplak pala indah gua."
"Kalian kalo gak niat ikut mending balik ke rumah masing-masing sana! Malah ribut" ucap Seungmin dengan nada datar dan langsung memasuki Minibus pertama di samping Minibus kedua yang sudah terisi penuh penumpang.
"Lah anjiran! Kapan mereka masuknya?" Haechan terkesiap melihat halaman rumah mereka-Dreams, telah kosong dan yang lainnya sudah berada di dalam Minibus dengan rapi ditempat duduk masing-masing.
"Nih, Chan kertas pembagian minibus nya. Baca aja noh. Gue duluan!" Ucap Yangyang mendahului masuk ke dalam Minibus, serta Hyunjin yang kini berlari memasuki Minibus kedua.
Isi kertas tersebut, dari urutan tempat duduk paling depan:
Minibus 1
▪︎Jaehyuk-Asahi
▪︎Chenle-Heeseung
▪︎Jeno-Eric
▪︎Haechan-Yangyang
▪︎Soobin-Jihoon-SeungminMinibus 2
▪︎Felix-Junkyu
▪︎Han-Jongin
▪︎Sanha-Jaemin
▪︎Hyunjin-Yoshi
▪︎Renjun-Ryo-Sakuya-BeomgyuHaechan pun segera masuk ke dalam membawa barang-barangnya dan langsung duduk dengan rapi.
Minibus itu pun melaju ke tempat tujuan segera setelah semua penumpangnya masuk dengan lengkap.
°°𖣰 ༅ ༅ ༅ 𖣰°°
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMP
Mystery / Thriller"Eh?! Itu apaan?!" "Tubir mulu lu berdua." "Oyy!! Bantuin gua!"