01.

55 9 0
                                    

Sampai di kantin ternyata banyak sekali orang orang yang bolos upacara, untungnya sekolah disini itu semua guru dan anggota osis harus mengikuti upacara, jadi tidak ada yang keliling mengawasi.

Mereka ngobrol ringan, hanya seputar tentang Alfi yang ternyata adalah sepupu Haikal, bagaimana sekolahnya dulu, ya pokoknya basa basi lah.

"Gak makan nih?" Naren angkat bicara.

"Boleh, pesenin nasgor gih Jev" ucap Reyga sembari menaruh uang di tangan Naren.

"Lu kagak Al?" tanya Jaemin lagi.

"Es teh aja" Alfi tersenyum dan memberikan uang nya pada Naren.

"Yaudah bentar yak, lu berdua ngobrol aja dulu" setelah berkata demikian, Naren pergi memesan.

Suasana canggung pun terjadi, hanya saling melempar senyuman, tidak ada yang berani mengangkat suara.

Dan akhirnya Alfi memberanikan diri untuk mencairkan suasana.

"Kalian temenan dari kapan Rey?" tanya Alfi.

"Gue sama Jevan udah temenan dari embrio" Jawab Reyga terkekeh membuat Alfi ikut terkekeh. Alfi ini orangnya lucu ya, pas ketawa tuh matanya ilang hihi.

"Jevan?"

"Ah itu, nama tengah Naren, gue udah terbiasa panggil Jevan dari dulu, soalnya bundanya Naren juga panggilnya Jevan" Reyga tersenyum canggung.

"Aaa.." Alfi mengangguk paham.

"Bisa ya ternyata temenan dari embrio" ucap Alfi tertawa, Reyga pun ikut tertawa.

"Hahahha, gak lah. Gw sama Naren temenan karena orang tua kita tuh emang temenan dari SMA, trus sering main juga dari kecil" jawab Reyga.

"Ah gitu.."

"Iya hehe.." dan suasana kembali hening.

'anying Jevan lama banget bangke' batin Reyga.

Setelah itu Naren muncul dengan satu nampan yang berisi satu nasi goreng, dan dua es teh.

"Sorry lama ye" ucap Naren.

"Ga lama Ren, gue sama Reyga aja baru ngobrol dikit" jawab Alfi dan diangguki sama Reyga.

"Oh gitu, yaudah nih" Naren menaruh nampannya di atas meja dan memberikan sepiring nasi goreng ke Reyga, dan membiarkan es teh milik Alfi di nampan, menunggu Alfi mengambilnya sendiri.

"Woy Reyga! gue cariin dari tadi, disini ternyata. Kok ga ngajak gua sih anying" Haikal tiba tiba muncul dan langsung teriak teriak rasanya ingin Reyga sumpal dengan gelas mulutnya itu.

"Lu nya aja yang sibuk berantem ama Hana" ucap Reyga.

"Eh Al, tadi gw ngechat elu mau ngajak kenalan sama Reyga, udah ketemu duluan ternyata" Ucap Haikal dan langsung duduk di samping Reyga. Jadi posisinya itu Naren hadapan sama Reyga, Alfi hadapan sama Haikal.

"Kelamaan lu, udah gua tarik duluan" Ucap Naren, Alfi hanya diam dan senyum senyum canggung. Emang anaknya belum bisa solid kalo ketemu orang baru.

"Duh yayang Marco pasti lagi panas panasan di lapangan huhuu" ucap Haikal dengan lagak sok sedih, rasanya ingin Reyga lemparkan sendok di wajah pemuda berkulit tan itu.

"Najis banget tau nggak?" Ucap Reyga yang sudah mengangkat sendoknya, mengancang-ancang ingin melemparkan sendok itu ke arah Haikal. Sang calon korban hanya tersenyum canggung.

"Bagi nasgornya dong Rey" Haechan tiba tiba saja menyendokan satu sendor nasi goreng milik Reyga ke mulutnya.

"Beli sendiri dong, kek orang miskin aja lu"

Friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang