Sampai di sekolah, mereka berpisah seperti biasa, Naren melangkah ke arah tangga, dan Reyga melangkah lurus menuju kelasnya.
"Yoo mamennn" Naren memasuki kelas dan langsung di sambut oleh pemuda berasal dari kanada itu.
Naren membalas jabatan tangan itu "Ntar latihan gak lo?" tanya Naren.
"Gak dulu deh, gue ada rapat ntar" Marco ini ketua osis guys, jadi jangan heran kalo dia akhir akhir ini sibuk terus membuat sang pacar ngambek berhari hari.
"Yahh, yaudah deh" Naren mengangguk mengerti. Sudah beberapa hari ini posisi Marco di tim basket selalu di gantikan oleh Naren, padahal Naren juga butuh waktu santai. Naren dulunya emang anak basket, tetapi ia memutuskan keluar dari tim basket karena dia sempat sakit semester lalu. Eh sekarang di panggil lagi buat gantiin posisi Marco sementara.
Karena Naren akan latihan sepulang sekolah, pemuda itu menjadikan hal ini sebagai keberuntungan untuk Reyga. Ia akan menyuruh Alfi untuk mengantarkan Reyga pulang. Berbahagialah engkau wahai Reyga.
Naren memutar badannya menghadap ke kursi belakang yang terdapat Alfi sedang memainkan gawai nya.
"Al"
"Oy, kenapa Ren?"
"Bisa minta tolong ga?"
"Minta tolong apa?" Alfi mengernyit bingung.
"Ntar lu bisa anterin Reyga pulang ga? anaknya trauma naik bus, gue ntar mau latihan soalnya" Jawab Naren.
Kamu nanyea kenapa Reyga bisa trauma naik bus? biar aku kasi taw yeah. Jadi Reyga tuh dulu emang sering berangkat sendiri naik bus, dan Naren berangkat menaiki motor kesayangannya. Pas itu bus emang lagi rame banget kan, ada aja tuh om om tua bangka tiba tiba nemplok di belakang Reyga. Gak cuma itu, bokong Reyga juga di elus elus, Reyga yang udah naik darah di tonjoklah tu om om mesum. Dan dari situ Reyga udah ga mau lagi naik bus.
"Eh? kok bisa trauma naik bus? napa emangnya?" tanya Alfi.
"Ntar lu tanya aja sendiri ama anaknye. Mintol ya Fi?" Ucap Naren dengan menempelkan kedua tangannya memohon.
"Gampang itu mah" Alfi mengacungkan jari jempolnya.
"Thanks ya Fi" Alfi membentuk jarinya menjadi 'ok'.
___
"Baiklah sampai disini saja materi kita pada hari ini, sampai jumpa di minggu depan" ucap pak Atuy sang guru bahasa Indonesia mengakhiri pembelajaran.
"Oh ya, Haikal dan Reyga saya minta tolong bawakan buku cetaknya ke meja saya di ruang guru ya?" lanjut pak Atuy
"Baik pak" Haikal dan Reyga pun segera menyusul pak Atuy.
Saat sedang perjalanan balik dari ruang guru, Haikal menangkap seseorang di bawah tiang bendera sedang berdiri dengan satu kaki dan memegang kupingnya sendiri.
"Rey Rey,"
"Apa lagi? jan ngajakin bolos ye"
"Sini dulu makanya blok!" Reyga mendekat ke arah Haikal dan mengikuti arah pandang temannya itu.
"Itu bukannya Naren ya?" tanya Haikal memastikan.
Mata Reyga melotot kaget, namun setelah itu ia tertawa kencang.
"PFFFTT.. HAHHAHAAHA OY! NGAPAIN LO?!! HAHAHA" Teriak Reyga sambil tertawa.
Naren menangkap sosok Reyga di depan sana hanya memasang wajah datar tak minat membalas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend?
Fanfiction[JaemRen] [ON GOING] "Lu berdua beneran cuma temenan doang kan?" ⚠️non-baku | lokal start: 18.11.22 end: -