Lima

75 13 1
                                    

Brraaaakkkk

Suara pintu dibuka dengan keras dari luar mengganggu konsentrasi semua murid IPA 5 yang tengah menonton film horor di jam kosong.

Dari ambang pintu, sosok Martinus atau tin-tin menyengir lebar mendapati pelototan mata dari seisi kelas.

"Guys!! sabar dulu, sabar. GUE ADA INFo PENTINGG!!!!!" Suaranya yang cempreng terdengar nyaring menulikan saraf telinga.

"Info apaan? palingan gosip gak jelas lagi." Sahut Ryon masam, si ketua kelas galak itu memang tidak terlalu suka dengan tin-tin yang terkenal dengan gosip. Bagaimana tidak, semua gosip yang beredar di SMA Garuda Muda ini Tin-tin pasti mengetahuinya. Mulai dari kucing ibu kantin yang kawin lagi sampai ke anak Kepsek yang baru saja lahiran.

"Sabar-sabar, pokoknya ini penting banget." cowok berkelakuan cewek itu kembali berbicara sembari melangkah ke depan papan tulis. Tubuh macho gaya centilnya kini jadi pusat perhatian.

Dia menarik napas sebentar, kemudian menyapukan pandangan ke seisi kelas yang tengah menunggunya berbicara,

"Jadi, lo semua tau Genta anak IPS itukan? yang Ketuanya Crazy Boy. DIA TADI Di TEMBAK SAMA STEFANNY ANAK 12 BAHASA DONGG!!!" Serunya tidak santai, dia jadi histeris sembari mengipaskan kedua tanganya didepan muka.

Kelas yang semula hening juga menjadi ricuh karena kalimat terakhir dari Tin-tin.

"Yang bener lo anjing! Masa tuh cewek berani nembak Genta?" Rea dari sebelah Abel menyahut keras. Seolah berita yang baru saja ia dengar seperti sebuah lelucon.
Pasalnya, Stefanny murid kelas 12 Bahasa terkenal seantero sekolah anak yang pendiam dan alim.

"Ho-oh, sumpah gue gak bohong. Kejadiannya tadi di lapangan futsal."

"Terus gimana? Genta jawab apa?" Bella bertanya heboh.

"Gue gatau, Genta bilang nanti disuruh nemuin dia pas pulang sekolah. Tapi, gatau dimana soalnya Genta bisikin si Stefanny." Tin-tin memasang ekspresi sedih, pasalnya kali ini informasi yang dia dapatkan kurang lengkap.

"Stefanny nyalinya gede juga ya, tau gitu gue tebar pesona depan dia.". Sahut Akbar songong sembari memainkan rambutnya.

"Ewh, ngaca bos! muka kek tempe goreng belagu!" April menyahut sewot sembari memandang sinis.

Kelas kembali ricuh, mengabaikan film horor yang tadi di jeda sebentar. Mereka kini membahas bagaimana jika Stefanny berpacaran dengan Genta, bukan hanya status sosial mereka saja yang timpang, tapi tembok penghalang mereka juga tinggi.

Abel kembali memakai earphone yang tadi ia lepas, mengabaikan semua suara bising yang mengganggu telinganya, sejujurnya hatinya sakit. Mendengar ada wanita lain yang juga menaruh rasa pada Genta, apalagi wanita itu lebih unggul. Dia berani mengutarakan perasaannya, tidak seperti dirinya yang sibuk mencintai dalam diam.

Abel tau, sejak awal harusnya rasa ini dia hapus, mencintai Genta sang Crazy Boy IPS itu memang menyakitkan.

*****

Suasana kantin siang ini sangat ramai, semua murid SMA Garuda dari kelas sepuluh hingga kelas dua belas memenuhi kantin. Di meja tengah, terdapat Genta and the Crazy boy sedang duduk sembari menikmati makanan yang mereka pesan.

"Gila, tadi tuh cewek bener-bener dah," Rio mengawali pembicaraan sembari menyeruput es tehnya yang baru datang.

"Iya, gue juga gak habis pikir. Nggak ada malu-malunya." Ryan ikut menimpali.

"Ntar lu jawab apa ta pas ketemuan berdua?" Anka kali ini bertanya, melihat temannya itu menjadi pendiam setelah ditembak seorang cewek di lapangan sekolah. Ini pertama kalinya dalam hidup Genta, biasanya cowok itu yang akan mengutarakan perasaannya terlebih dulu.

"Kalo gue jadi lo sih, mending tolak aja Ta. Tembok kalian tinggi banget!" Rio menggelengkan kepala dramatis, melihat perbedaan jelas antara Genta dan Stefanny.

"Iya juga! gue setuju sama Rio. Stefanny pake kalung salib gitu tadi." Anka ikut menjawab, sembari memakan mie ayamnya yang sudah ia racik sedemikian rupa.

"Gue juga mikir gitu, kalo beda perasaan masih bisa diusahain, tapi kalau dah beda keyakinan gamau gue." Genta akhirnya bersuara setelah menghabiskan sepiring batagor. Cowok itu kemudian membuka air mineral dingin yang tadi ia beli sembari menerawang, jawaban apa kiranya nanti yang akan dia berikan kepada Stefanny.

####

Haiiii, maaf ya semua karena minggu kemarin aku nggak update.

Semoga kalian suka.

Sampai jumpa minggu depan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Miss FatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang